Mohon tunggu...
mohammad nizar ramadhan
mohammad nizar ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menonton sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pro dan Kontra Pemain Diaspora dan Naturalisasi di Timnas Indonesia

24 Desember 2024   19:49 Diperbarui: 24 Desember 2024   19:07 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak bola merupakan olahraga yang orang Indonesia banyak diminati. Rata-rata orang Indonesia baik laki-laki atau perempuan menyukai olahraga sepak bola dibanding dengan olahraga lain. Dengan olahraga sepak bola banyak dari masyarakat Indonesia menyalurkan bakat dan minatnya ini sehingga suatu saat bisa bermain untuk Timnas Indonesia. 

Tim nasional sepak bola Indonesia adalah tim nasional yang mewakili negara Indonesia dalam olahraga sepak bola internasional guna bermain sepak bola melawan negara lain. Sehingga jika ingin menjadi pemain Timnas maka teknik serta taktik seseorang dalam bermain sepak bola harus memiliki standar yang tinggi. Guna untuk meningkatkan standar permainan dan menyayangi negara-negara lain Timnas Indonesia membuat program yaitu naturalisasi pemain dan mengambil pemain yang memiliki keturunan Indonesia yang bermain di Liga Eropa yang jelas lebih unggul dari pemain Liga Indonesia.

Pemain diaspora adalah orang-orang yang memiliki darah keturunan Indonesia yang kemudian lahir maupun dibesarkan di luar negeri. Biasanya pemain diaspora memiliki salah satu atau kedua orang tuanya yang berasal dari Indonesia Hal ini memungkinkan pemain tersebut dapat memenuhi syarat bermain bagi Timnas Indonesia. Pemain diaspora yang dipanggil untuk bermain di Timnas Indonesia harus memiliki teknik serta pemahaman taktik yang bagus guna bisa menyaingi pemain negara lain. Sedangkan naturalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah proses hukum yang memungkinkan penduduk asing untuk memperoleh kewarganegaraan suatu negara. Naturalisasi juga dapat diartikan sebagai pewarganegaraan yang diperoleh setelah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Hal ini memungkinkan pemain luar negeri untuk bisa bermain mewakili Timnas Indonesia. Program dari PSSI adalah mencari pemain luar negeri yang memiliki garis keturunan darah Indonesia atau pemain luar negeri yang memenuhi syarat untuk mewakili Indonesia yang memiliki teknik yang lebih unggul dibandingkan dengan pemain lokal.

Hal ini memicu pro dan kontra dalam pandangan beberapa masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat Indonesia merasa sekarang pemain Timnas Indonesia diisi oleh orang asing karena bermain dan besar di negara lain bukan orang asli Indonesia. Beberapa masyarakat merasa kurang bangga jika Timnas Indonesia menang dengan pemain-pemain luar negeri. Sedangkan sebagian lagi masyarakat Indonesia mendukung program ini karena pemain luar negeri memiliki kualitas yang jauh di atas pemain lokal dan mereka juga memiliki darah Indonesia sehingga sah-sah saja untuk mewakili Timnas Indonesia tanpa dibedakan dari ras, warna kulit, bentuk muka, postur badan, dll.

Beberapa alasan negara Indonesia memilih untuk melakukan program naturalisasi pemain dan memanggil pemain diaspora adalah untuk menutupi atau meningkatkan kualitas pemain di posisi-posisi tertentu. Hal ini dapat dilihat dari beberapa manfaat naturalisasi pemain:

1. Meningkatkan kualitas Timnas Indonesia. Pemain-pemain Eropa yang di naturalisasi atau yang dipanggil Timnas Indonesia memiliki dan dapat membawa pengalaman serta kualitas yang dapat meningkatkan performa Timnas Indonesia. pelatih Shin Tae Yong sendiri mengatakan bahwa pemain lokal sering kali takut dan kalah mental jika mereka melawan negara yang memiliki kualitas lebih baik dari Timnas Indonesia. Hal ini yang dapat diminimalisir oleh pemain naturalisasi atau diaspora yang terbiasa bermain melawan pemain-pemain hebat dan memiliki kualitas di atas pemain lokal. 

2. Mengatasi kekurangan pemain berbakat di beberapa posisi. Beberapa pemain naturalisasi atau diaspora memiliki kualitas/bakat yang lebih unggul dibandingkan dengan pemain lokal. 

3. Meningkatkan daya saing Timnas Indonesia di Level Internasional. Pemain naturalisasi dan diaspora dapat membawa Timnas Indonesia dalam persaingan di kompetisi level Internasional seperti Piala Dunia dan Piala Asia. Bukti nyatanya adalah untuk pertama kalinya Timnas Indonesia lolos ke babak putaran 3 kualifikasi piala dunia setelah di jalankannya program ini. Sebelumnya Timnas Indonesia hanya mampu mencapai babak putaran 2 kualifikasi piala dunia. 

Program ini juga sebenarnya memiliki dampak negatif jika tidak dibarengi dengan program-program pembinaan di usia muda serta peningkatan standar Liga Indonesia itu sendiri yang menjadi wadah pemain lokal agar bisa dipanggil untuk mewakili Timnas Indonesia. Ada beberapa dampak negatif dari program ini adalah: 1. Mengurangi Kesempatan pemain lokal. Pemain lokal mungkin kekurangan peluang untuk membela Timnas Indonesia karena kurangnya kualitas serta standar tinggi yang diterapkan. Hal ini harus segera di jadikan motivasi untuk dapat meningkatkan kualitas mereka agar bisa menjadi pemain Timnas Indonesia. 

2. Peningkatan biaya. Proses naturalisasi seringkali membutuhkan biaya. Hal ini juga terjadi dalam pemanggilan pemain luar negeri sehingga harus membayarkan tiket pesawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun