Mohon tunggu...
Mohammad Nabiel Farizma
Mohammad Nabiel Farizma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik atau Ujaran Kebencian? Kasus Bima dan Kontroversi Lampung 'Dajjal'

3 Desember 2024   09:47 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:42 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sosok Bima menjadi viral lantaran dirinya yang mengkritik tanah kelahirannya, provinsi Lampung, tak maju-maju dalam sebuah unggahan di TikTok-nya. Di video tersebut, ia juga sempat menyebut Lampung sebagai provinsi "Dajjal".

Kritikan Bima itu berujung laporan polisi oleh seseorang bernama Gindha Ansori ke Polda Lampung. Gindha mengatakan, Bima dilaporkan lantaran dirinya telah melontarkan ujaran kebencian yang mengandung SARA.

"Yang kita laporkan Pasal 28 Ayat 2 UU ITE berkaitan dengan ujaran kebencian yang mengandung unsur SARA terkait kalimat yang diucapkan 'gue berasal dari provinsi yang satu ini dajjal'," terang Gindha.

Bima Yudho Saputro merupakan seorang TikToker Lampung. Dirinya viral setelah mengkritik Lampung yang tak maju-maju dan menyebut provinsi tersebut "Dajjal".

Laki-laki usia 20 tahun ini diketahui berasal dari provinsi Sumatra Bagian Selatan itu. Tepatnya, Bima lahir di Desa Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Namun, siapa sangka jika dirinya merupakan mahasiswa dari salah satu universitas di Negeri Kangguru.

Melalui dua akun media sosial yang kini sudah diikuti oleh ribuan orang, Bima kerap membagikan kehidupan pribadinya selama di tanah perantauan hingga konten budaya, pendidikan, dan makanan. Ia juga memanfaatkan media sosialnya untuk menyuarakan pendapatnya, seperti pada kasus Lampung saat ini.

Imbas kritikan terhadap provinsi Lampung tersebut ternyata membuat Bima dilaporkan polisi. Adalah Gindha Ansori, orang yang melaporkan pemuda tersebut.

Alasan utama laporan tersebut adalah karena kritikan Bima merupakan sebuah ujaran kebencian yang mengandung SARA, terlebih untuk kata "Dajjal" yang Bima lontarkan untuk Lampung.

Padahal sebenarnya, video unggahannya tentang alasan Lampung tak maju-maju bukanlah untuk menghujat ataupun membenci, melainkan murni sebuah kritikan agar tanah kelahirannya bisa maju seperti daerah lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun