Jujur, sebenarnya aku tidak tahu apa yang harus aku tulis. Sungguh aku tidak bohong. Aku hanya melaksanakan apa yang ditakdirkan Tuhan padaku. Aku juga tidak tahu apa yang Tuhan takdirkan untukku.Â
Mungkin kau mengerti perasaanku saat ini. Ya, perasaanku saat menulis ini bingung luar biasa. Aku tidak tahu apa yang harus aku tulis. Kau tau? Saat ini aku berpikir setengah mati untuk menulis takdirku ini. Eh, maksudku menulis ini sesuai dengan takdirku.
Sungguh, aku tidak bohong, menulis ini lebih sulit dibandingkan mengerjakan soal ujian matematika. Biarkan anak tinta ini berjuang berpikir semalaman, hmm... mungkin lebih dari itu.
lanjutan dari tulisan Bermula dari takdir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H