Sebelum kita membahas kedalam materi kita harus mengetahui apa itu yag dimaksud Pendidikan dan apa yang dimaksud stratifikasi social.
Yang pertama Pendidikan
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata pendidikan ini bermulakan dengan kata "didik" yang mendapatkan sebuah imbuan "pe" serta berakhirkan "an", sehingga kata tersebut berartikan sebagai proses/ cara atau tindakan mendidik. (Poerwadaminto, 1995:323). Didalam bahasa Latin pendidikan yakni berasalkan kata educantum yang mempunyai arti mengembangkan potensi diri.
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan orang dewasa (sebagai orang yang berpengalaman dan berwawasan) untuk menuntun serta membimbing pertumbuhan seorang anak (sebagai penerima wawasan) supaya anak tersebut bisa mencapai kedewasaannya, dengan tujuan supaya anak tersebut mampu menjalankan dan mengatasi masalah yang ada dalam kehidupannya sendiri dimasa mendatang tanpa merepotkan orang lain.
Yang kedua Stratifikasi social
Stratifikasi social sering kali diartikan sebagai sebutan pelapisan di masyarakat. Atau berartikan beberapa individu yang mempunyyai derajat sama berdasarkan ukuran masyarakat dan di katakan berada di sebuah lapisan atau startum. Stratifikasi social ialah pelapisan sosial atau system hierarki klompok di dalam masyarakat. Secara etimologi stratifikasi social ialah pelapisan atau pengelompokkan atau penggolonggan masyarakat dengan cara hierarki berdasarkan pengaruh dari beberapa unsur.
stratifikasi sosial adalah sebuah konsep dari suatu kelompok/komunitas sosial di lingkup masyarakat secara bertingkat yang menunjukkan adanya klasifikasi atau pengelompokan dan/atau perbedaan tingkatan, dan tingkatan tersebut beracuan terhadap kekuasaan seseorang. Seumpama, dalam perkumpulan terdapat tingkatan tinggi, tingkatan sedang, dan tingkatan rendah.
stratifikasi sosial adalah sebuah konsep dari suatu kelompok/komunitas sosial di lingkup masyarakat secara bertingkat yang menunjukkan adanya klasifikasi atau pengelompokan dan/atau perbedaan tingkatan, dan tingkatan tersebut beracuan terhadap kekuasaan seseorang. Seumpama, dalam perkumpulan terdapat tingkatan tinggi, tingkatan sedang, dan tingkatan rendah.
Hubungan Pendidikan dan Stratifikasi Sosial
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu landasan stratifikasi sosial atau salah satu ciri yang menonjol atau mendominasi sebagai landasan stratifikasi sosial. Ilmu dan pendidikan ini saling terkait erat. Anggota masyarakat yang menghargai sains sering menyebut pengetahuan sebagai ukuran pengetahuan. Tujuan utama dari pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa untuk pendidikan yang lebih tinggi. Tidak banyak orang tua yang mampu menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan tinggi tersebut karena biaya pendidikan tinggi seringkali selangit.
Dengan menempatkan setiap orang dalam stratifikasi sosial masyarakat ini, maka terbentuklah kelompok-kelompok sosial sesuai dengan pendapat para anggota masyarakat tersebut. Memilih organisasi komunitas yang ditunjuk dalam suatu masyarakat adalah pilihan bagi warga negara. Orang tua dengan sumber daya keuangan yang terbatas akan sering memilih sekolah kejuruan untuk anak-anak mereka. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa sekolah kejuruan akan mendaftarkan lebih banyak orang dari kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah daripada dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi.
Anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah cenderung cepat marah, iri, bermusuhan, dan frustrasi. Dengan kata lain, pendidikan formal secara signifikan mendorong perkembangan stratifikasi sosial dan memperburuk ketidaksetaraan. Misalnya, penurunan ekonomi global sebenarnya terjadi setelah tingginya biaya pendidikan. Meningkatnya pengangguran, ketidakadilan, kerusuhan sosial, dan munculnya berbagai konflik secara sporadis adalah isu-isu terkini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H