Udara bergerak perlahan menghembus tubuh
Kepadanyalah rindu ku titipkan
Walau mengharapkanmu hanya sebuah bunga tidur
Merindukan namun tak kunjung tersampaikan
Ceritaku masih tentangmuÂ
Tertulis rapi dalam diaryÂ
Goresan rindu yang tak pernah tersampaikanÂ
Mengharapkanmu hadir walau tak mungkinÂ
Wahai bidadari khayalanÂ
Mampu kah engkau dengar bisikan ini?Â
Mampu kah engkau rasakan hadirku?Â
Apakah ada aku dalam mimpimu?Â
Tak bisa semua kupahami
Dengan teka - teki rindu iniÂ
Seulas senyummu masih kucari di rebah mentari pagiÂ
Namun bayangmulah yang muncul lalu menghilang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H