Setelah itu, pengguna dapat secara langsung login, untuk menemukan perumahan terdekat dengan memasukkan data wilayah (Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan) yang ingin ditempati. Hal ini akan membuat pengguna untuk lebih spesifik mengarah dalam menemukan perumahan yang diinginkan. Tidak lain karena, setalah selesai memasukkan lokasi, pengguna akan disajikan list data berupa alamat perumahan, nama perumahan, pengembang, hingga ketersediaan unit rumahnya. Tentu saja, informasi ini yang akan membuat calon debitur tidak perlu risau dan repot-repot keluar rumah untuk survey lokasi, bentuk, dan ketesediaan rumah.
      Tidak berhenti sampai disitu saja, pengguna akan dapat langsung mengajukan permohonan kredit dengan terlebih dahulu memilih bank pelaksana. Hingga saat ini, sebanyak 49 bank pelaksana, termasuk Bank BUMN, Bank Pemerintah Daerah, hingga Bank Swasta yang turut mendukung berjalannya program ini dengan secara aktif menjadi penyalur dana FLPP. Hingga saat ini, meskipun ditengah wabah pandemi, bank pelaksana tidak henti melakukan pelayanannya.
      Usai memilih bank pelaksana, pengguna dapat memantau perkembangan ajuannya. Pihak bank pelaksana akan menghubungi pengguna yang telah memenuhi persyaratan dan lolos verifikasi untuk menindaklanjuti proses ajuan. Setelah itu, akan segera dilaksanakan akad kredit secara daring antara pengguna (calon debitur) dan pihak bank pelaksana sebelum dapat secara sah menempati rumah yang diinginkan.
      Serangkaian proses dalam aplikasi SiKasep ini menjadi sederhana dan sistematis, serta dapat dilakukan cukup dari rumah. Seluruh pihak, termasuk pemerintah, pengembang, dan bank pelaksana tetap melakukan pekerjaannya dengan WFH ataupun bekerja dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Masyarakat selaku subjek program juga tidak merasa khawatir lantaran tidak perlu keluar rumah dan berinteraksi secara langsung. Semua pihak memiliki dan menjalankan tugas dan fungsinya meskipun dengan segala panduan kesehatan yang harus dijalankan ditengah pandemi.
      Pemerintah dalam hal ini PPDPP sebagai formulator kebijakan tetap bekerja dengan pola semi WFH (Flexy Work), membuka hotline dan layanan konsultasi secara daring dengan memanfaatkan fitur video conference, intensif koordinasi dengan pengembang dan bank pelaksana, maupun terus menggaungkan aplikasi SiKasep kepada masyarakat. Selain itu, PPDPP juga melakukan monitoring secara terus menerus pada database SiKasep untuk mengetahui angka pengajuan dan pembangunan perumahan, tetap menggulirkan dana FLPP hingga Rp7,11 triliun untuk 70.335 unit rumah (akumulatif tahun 2020 hingga tanggal 26 Juni), serta memperbarui fitur SiKasep dengan menambahkan bentuk pelayanan berupa Subsidi Selisih Bunga (SSB), sebagai wujud pengembangan sayap atas inovasi SiKasep.
      Dari segi bank pelaksana, sebanyak 49 bank pelaksana yang telah menandatangani MoU dengan pemerintah, dan berkomitmen membantu penyaluran bantuan juga tetap aktif memberikan pelayanan prima. Sepanjang tahun 2020 ini saja, 37 bank pelaksana diantaranya, sudah lebih dari 68.000 calon debitur yang dilayani untuk pengajuan KPR bersubsidinya. Dari angka tersebut, Bank BTN masih menjadi bank yang paling sibuk dengan total melayani dan memverifikasi lebih dari 38.000 calon debitur. Tidak hanya itu, pada masa pandemi ini, bank pelaksana juga mengedepankan protokol kesehatan dengan tetap melakukan akad kredit sebagai syarat sah serah terima rumah secara daring melalui fitur video conference, terakhir seperti yang dilakukan oleh Bank BRI yang melakukan akad dengan 500 debitur dari 6 kota di Indonesia.
      Dari segi pengembang, juga tidak kalah aktif dalam mewujudkan harapan program sejuta rumah. Melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang), tercatat per 18 Juni 2020, jumlah lokasi yang terdaftar pada aplikasi SiKumbang telah mencapai 10.408 lokasi, dengan lokasi yang lolos pengecekan sebanyak 3.273 lokasi dan 1.367 lokasi masih menunggu pengecekan. Sebanyak 9.547 lokasi data terintegrasi dengan SiKasep (bisa akad) dan 12.193 pilihan rumah yang tersedia. Sedangkan data yang perlu dilakukan revisi oleh pengembang adalah sebanyak 4.908 lokasi. Hal ini menjadi tanda peningkatan pendaftaran unit rumah dari hari ke hari, bahkan dapat dikatakan lebih Dari 1.000 hunian per hari telah didaftarkan pengembang di SiKumbang. Artinya, meskipun dalam kondisi pandemi, pengembang tidak hanya berdiam diri dalam memasarkan perumahannya, melainkan melalui SiKumbang yang terintegrasi dengan SiKasep, pengembang turut mempromosikan perumahannya secara luas, terbuka, dan tentunya lebih efisien secara biaya.
      Dari segi masyarakat, sudah pasti hal ini benar-benar menjadi solusi ditengah rasa gusar karena tidak memiliki akses untuk mencari rumah karena terbatas dengan peraturan maupun protokol kesehatan. Informasi bisa dengan mudah didapatkan hanya dalam genggaman, serta juga seluruh proses ajuan bisa dilakukan dari rumah. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat melakukan simulasi pembayaran melalui fitur Kalkulator KPR FLPP. Hal ini menjadikan pengguna tidak perlu lagi untuk berkonsultasi terkait skema, alur, ketersediaan unit beserta spesifikasinya, atau bahkan besaran kredit rumah yang diinginkan, karena semua itu dapat didapatkan hanya dari aplikasi SiKasep.
      Dengan model sinergitas yang serba online ini, menjadikan pemerintah dan seluruh pihak yang terkait, tetap dapat mendukung program New Normal yang tengah diberlakukan dengan tanpa mengganggu proses pemenuhan kebutuhan, dalam hal ini kebutuhan hunian. Meskipun secara daring, seluruh proses tetap dipantau, dilayani, serta dikelola dengan prosedur, persyaratan, dan alur yang telah ditetapkan. Sehingga meskipun ditengah pandemi global Covid-19, penyaluran dana FLPP untuk KPR Bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dipastikan tidak akan terganggu. Karena dengan SiKasep, semua dapat dilakukan hanya dalam genggaman, mencari rumah tanpa keluar rumah. Keluarga senang, keluarga aman, memiliki hunian baru dan nyaman telah dipastikan, semua hanya dalam genggaman. SiKasep, aplikasi kaya fungsi, solusi KPR bersubsidi ditengah pandemi.