Aku menatapmu, dengan sekuntum rindu yang masih tersisa. Embusan angin malam merayap lamban di antara temaram lampu pelataran Monas. Matamu penuh harap, sehabis kalimat yang membuat jantungku berhenti berdetak untuk beberapa saat itu kau ucap.
Aku melihat bayangan wajah manis Nuri di antara temaram lampu. Dari sepasang matanya dua bulir air bening kulihat membuat jejak di pipinya yang kemerah-merahan.
Â
Bogor 31122016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!