Mohon tunggu...
Mohammad Iwan
Mohammad Iwan Mohon Tunggu... Buruh - Pelajar Seumur Hidup

Untuk tetap selo, menyeruput kopi pahit dua kali sehari adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Romantika Pungli dan Seni Bernegosiasi

26 Oktober 2016   13:19 Diperbarui: 10 November 2016   14:16 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maasaa? sampeyan gak ada tampang kere mas, jangan boong! dah nitip aja biar cepet nih saya masih tugas!" katanya setengah maksa.

Saya sempat hampir terpengaruh juga gegara dibilang gak ada tampang kere. Tapi saya cepat menguasai keadaan lalu menjawab santai,"laah emang saya gak ada duit pak!"

"YA UDAH BELI DJI SAM SOE SEBUNGKUS AJA SANA!" Perintahnya kesal.

Sumpah saya pengen ketawa sambil joget-joget cuma saya takut digetok pake pentungan, akhirnya saya ngeloyor ke tukang rokok. Saya yakin beliau gak pegang surat tilang, bisa aja sih saya kerjain sekalian, cuma saya takut kualat.

Makanya saya kepengen usul sama Pak Presiden. Urusan tilang menilang ini biarlah berjalan sebagaimana biasanya, kalo pungli-pungli yang lain bolehlah disikat sebersih-bersihnya.

Tolonglah Pak! Ini bukan semata soal pungli. Ini semacam tradisi yang manis agar kami bisa berbincang dengan petugas layaknya teman lama. lebih dari itu, ini tentang seni bernegosiasi..

Dan Kelak, jika pungli memang jadi disikat habis. Rasanya pungli tak ubahnya cerita konyol saat SMA, banyak yang membenci namun gak sedikit yang merindukan. Kamu termasuk yang mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun