Mohon tunggu...
Mohammad iqliya putra
Mohammad iqliya putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis beberapa tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Perceraian yang Berdampak Negatif dalam Hubungan Suami Istri

8 Maret 2023   22:19 Diperbarui: 8 Maret 2023   22:31 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis terhadap artikel "Dampak Perceraian dan Pemberdayaan Keluarga Studi Kasus di Kabupaten Wonogiri"

Di wilayah kabupaten wonogiri terjadi banyaknya masyarakat yang melakukukan pernikahan dini pada umur 16 tahun oleh karena itu terjadi banyak nya percerain,faktor pernikahan dini ini menyebabkan kurangnya keluarga dalam mengatasi ekonomi mereka karena terbatasnya pemahaman mereka bukan hanya ekonomi pengetahuan agamanya pun sangat rendah sehingga mereka kurang menanamkan tanggung jawab dalam sebuah hubungan pernikahan,pernikhan dini ini di sebabkan karena orang tua mereka kurang menegur saat anaknya mengikuti pergaulan bebas oleh karena itulah pernikahan dilaksanakan secara paksa.

Faktor Faktor Penyebab Perceraian

Faktor yang menyebabkan tingginya angka perceraian diantara lain adalah

  • Dalam proses pengajuan cerai di pengadilan ada kemudahan dalam memberi pelayanan sidang daerah atau siding keliling kepada masyarakat.
  • Banyaknya pernikahan dibawah umur pada usia yang kurang ideal dan pendidikan rendah sehingga belum mencukupi kematangan biologis dan mental dalam membangun keluarga.
  • Rendahnya pemahaman, pengamalan agama sehingga mempengaruhi pola pemikiran dalam membangun sebuah keluarga
  • Suami tidak bertanggung jawab, menelantarkan anak dan istrinya.
  • Adanya ketidakharmonisan dalam keluarga.
  • Pernikahan yang dipaksakan, hubungan keluarga yang tidak akur, serta pengaruh lingkungan sehingga tidak ada kontrol terhadap pertumbuhan dan perkembangan rumah tangga.
  • Adanya perselingkuhan, perselisihan dan pertengkaran.
  • Banyaknya perempuan yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dan adanya UU KDRT yang memberi peluang bagi pihak perempuan dalam menjalankan aktivitas kehidupan berumah tangga.

Alasan Perceraian 

  • Faktor Bercerai Karena Ekonomi
    Penyebab perceraian karena ekonomi tidak saja karena kondisi ekonomi yang di bawah rata-rata,namun karena gaya hidup yang hedonis.Banyak istri yang menggugat cerai suaminya karena suami tidak dapat memenuhi keinginan istrinya. Selain itu, para istri menggugat cerai suami karena suami memiliki hutang. Sebelumnya, pasangan dalam rumah tangga ini merintis usaha dan meminjam uang untuk mengembangkan usahanya. Namun, lambat laun usaha tersebut tidak berkembang dan menyebabkan tidak kembalinya modal dan menumpuknya hutang.
  • Faktor Sosial dan Budaya
    Hal yang sama juga dinyatakan oleh narasumber.Banyak yang mengakui bahwa adanya perbedaan sosial dan budaya yang menyebabkan rumah tangga mereka bercerai.
  • Faktor Adanya Orang Ketiga Atau Perselingkuhan
    Berkomunikasi dengan niat awal tidak serius, tidak jarang berlanjut hingga akhirnya terjadi proses pertemuan. Pertemuan ini terjadi tanpa sepengetahuan pasangan yang lainnya, dan ketika salah satu pasangan mengetahui bahwa pasangannya bertemu dengan seseorang yang diajaknya berkomunikasi lewat pesan teks, individu ini merasa dirinya dibohongi dan menganggap bahwa pasangannya sudah melakukan perselingkuhan.
  • Faktor Bercerai Karena Komunikasi Yang Buruk
    Faktor bercerai karena komunikasi yang buruk juga diperkuat dengan pernyataan dari narasumber. Ada juga yang menyatakan bahwa rumah tangga mereka berakhir karena faktor komunikasi yang buruk.

Akibat dan dampak dari perceraian 

  • Hubungan suami istri yang rusak tentu saja di akibatkkan oleh perceraian antara suami dan istri dan akan meninmbulkan dampak dan akibat  bagi pasangan yang sudah memiliki anak. Beban sosial yang harus ditanggung oleh anak-anak Akibat perceraian orang tua Menimbulkan efek yang negatif. Banyak hal yang dibutuhkan dan diperlukan dalam perkembangan anak, beberapa anak masih di bawah umur dan berkembang ketika dia hanya menang dicintai orang tuanya.Perceraian tidak hanya berdampak bagi yang bersangkutan (suami-isteri), namun juga melibat- kan anak khususnya yang memasuki usia remaja.
  • Perceraian merupakan beban tersendiri bagi anak sehingga berdampak pada psikis. Seperti perasaan malu, sensitif, dan rendah diri hingga menarik diri dari lingkungan. Hal-hal yang biasanya ditemukan pada anak ketika orang-Tuanya bercerai adalah rasa tidak aman, tidak diinginkan atau ditolak oleh orangtuanya yang Pergi, sedih dan kesepian, marah, kehilangan,Merasa bersalah, menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab orang tua bercerai.Anak yang belum siap menghadapi Rasa kehilangan jika orang tuanya bercerai akan merasa  terpukul, dan kemungkinan Besar mengalami perubahan tingkah laku seperti menjadi pemarah, pembangkang, suka melamun, mudah tersinggung, suka menyendiri, dan sebagainya. Jika ini terjadi, anak bisa kehilangan kontrol, dan tidak mampu lagi berpikir sehat dan akan menganggu pertumbuhan anak untuk kedepannya. Tetapi beberapa remaja yang belum siap kedua orang tuanya berpisah akan melakukan berbagai cara agar keluarganya bisa kembali menjadi normal dengan membujuk kedua orang tuanya agar kembali rujuk , meskipun. Itu sangat berat tetapi pada umumnya anak akan berusaha semaksimal mungkin.
  • Meskipun ada anak-anak yang bisa melewatinya bahkan berhasil mencapai tujuan mereka, dan juga ada yang tidak  berhasil dan belum mencapai tujuannya, biasanya anak- anak tersebut akan memilih untuk hidup tenang dengan cara mereka tidak ikut di antara kedua orang tuanya tersebut tetapi mereka memilih untuk hidup bersama saudara atau kakek nenek nya, meskipun ada perceraian mereka dapat mengambil hikmah berharga perceraian orang tuanya semangat baru dan memotivasi diri sendiri untuk kesuksesan. Hal ini tergantung pada usia anak waktu perceraian, kondisi perceraian dan kepribadian anak. Sebagian anak akan Mengalami kemunduran dalam belajar, sebagian Anak mungkin akan merasa tidak akrab dengan Orang tua ketika mereka sudah dewasa.

Mengatasi masalah perceraian dan dampak dari perceraian

Mengatasi masalah perceraian membutuhkan komitmen dan kerja keras dari kedua pasangan. Beberapa solusi yang dapat membantu mengatasi masalah perceraian antara lain:

  • Komunikasi yang baik
    Membuka saluran komunikasi yang baik antara kedua pasangan dapat membantu mengatasi masalah dalam perkawinan. Hal ini termasuk mendengarkan dan memahami perasaan pasangan, serta mencari solusi bersama.
  • Konseling pernikahan
    Konseling pernikahan dapat membantu pasangan dalam menyelesaikan masalah dan mengatasi konflik dalam perkawinan. Konseling pernikahan juga dapat membantu pasangan dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan membangun hubungan yang lebih baik.
  • Mengikuti program bimbingan perkawinan
    Mengikuti program bimbingan perkawinan dapat membantu pasangan dalam memahami dan mengatasi masalah dalam perkawinan. Program bimbingan perkawinan dapat membantu pasangan dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan membangun hubungan yang lebih baik.
  • Meminta bantuan ahli hukum
    Jika perceraian menjadi satu-satunya solusi, pasangan dapat meminta bantuan ahli hukum untuk membantu menyelesaikan masalah dalam perceraian, termasuk pembagian harta dan hak asuh anak.

Dampak perceraian dapat sangat besar bagi pasangan, anak-anak, dan keluarga. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

  • Gangguan emosional
    Perceraian dapat menyebabkan gangguan emosional bagi pasangan, anak-anak, dan keluarga. Hal ini termasuk kecemasan, depresi, dan stres.
  • Masalah keuangan
    Perceraian dapat menyebabkan masalah keuangan bagi pasangan dan keluarga, termasuk pembagian harta dan biaya perceraian.
  • Dampak pada anak-anak
    Anak-anak seringkali menjadi korban utama dalam perceraian. Dampak pada anak-anak dapat berupa kesulitan dalam belajar, masalah emosional, dan kecenderungan untuk melakukan tindakan negatif.
  • Dampak pada hubungan sosial
    Perceraian juga dapat memiliki dampak pada hubungan sosial pasangan dan keluarga. Hal ini termasuk isolasi sosial, masalah dalam membangun hubungan yang sehat, dan kehilangan dukungan sosial. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk mencoba menyelesaikan masalah dalam perkawinan sebelum memutuskan untuk bercerai. Jika perceraian merupakan satu-satunya solusi, maka pasangan harus memastikan bahwa anak-anak dan keluarga menerima dampak perceraian secara terkontrol dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Dampak perceraian dapat dirasakan oleh pasangan yang bercerai, anak-anak mereka, dan keluarga lain yang terlibat. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat membantu mengatasi dampak perceraian:
  • Meningkatkan komunikasi
    Peningkatan komunikasi dapat membantu pasangan dan keluarga dalam mengatasi dampak perceraian. Hal ini termasuk mendengarkan perasaan dan kebutuhan satu sama lain, serta berbicara terbuka tentang masalah yang dihadapi.
  • Mencari dukungan
    Mencari dukungan dari keluarga dan teman-teman dapat membantu dalam mengatasi dampak perceraian. Dukungan ini dapat berupa dukungan emosional dan praktis, seperti membantu dengan pekerjaan rumah tangga, atau mengambil alih tugas tertentu.
  • Terapi
    Terapi dapat membantu pasangan dan anak-anak dalam mengatasi dampak perceraian. Terapi individu atau keluarga dapat membantu dalam mengatasi masalah emosional dan membantu pasangan dan anak-anak dalam membangun kembali hubungan yang sehat.
  • Mengambil tindakan yang positif
    Pasangan yang bercerai dapat mengambil tindakan yang positif untuk mengatasi dampak perceraian. Hal ini termasuk mencari hobi baru, bergabung dengan kelompok dukungan, dan mencari cara untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
  • Fokus pada kebutuhan anak-anak
    Anak-anak seringkali menjadi korban utama dalam perceraian. Fokus pada kebutuhan anak-anak, seperti memberikan dukungan emosional dan menjaga stabilitas kehidupan mereka, dapat membantu mengurangi dampak negatif pada mereka.
  • Menyediakan waktu untuk penyembuhan
    Dampak perceraian dapat membutuhkan waktu untuk sembuh sepenuhnya. Memberikan waktu yang cukup untuk penyembuhan dapat membantu pasangan dan anak-anak dalam memulihkan diri dari dampak perceraian.

Dalam mengatasi dampak perceraian, penting untuk diingat bahwa setiap orang bereaksi berbeda terhadap perceraian dan bahwa solusi yang tepat dapat berbeda-beda untuk setiap orang. Penting untuk mencari dukungan dari ahli terkait dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memulihkan diri secara sehat dan positif

Anggota :

Inar Setyaningrum_212121035

Afifah Firdausin Nuzula_212121020

Yesita Putri Wulandari_212121003

Riche Pebi Nurhayati_212121036

Mohammad iqliya Putra_212121007

Email :

inarsetya17@gmail.com

afifahnuzula@gmail.com

yesitawulan59@gmail.com

richepebi@gmail.com

putramohama8779@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun