Mohon tunggu...
Mohammad Ihsan
Mohammad Ihsan Mohon Tunggu... Konsultan - Founder & CEO Media Guru Indonesia

Pemimpin Umum Media Guru Indonesia (MediaGuru.ID). Email: ihsan@gurusiana.id. Facebook: mohammadihsan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Inilah (Bocoran) Kunci Jawaban UN SMA 2014!

17 April 2014   16:28 Diperbarui: 4 April 2017   16:21 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13977004471338622731

[caption id="attachment_303602" align="aligncenter" width="513" caption="Bocoran kunci jawaban UN Bahasa Indonesia SMA 2014"][/caption]

Saya memperoleh bocoran kunci jawaban UN SMA ini sejak Senin (14/4) lalu. Ya, sejak pelaksanaan UN SMA hari pertama. Tapi, karena tak ingin mengganggu konsentrasi siswa, saya baru meng-upload-nya sekarang, menunggu pelaksanaan UN selesai. Yang saya upload di Kompasiana ini hanya cuplikan yang di-zoom agar terlihat besar dan jelas. Foto aslinya yang lengkap silakan lihat di Facebook Mohammad Ihsan

Meski hanya dalam bentuk selembar, satu kunci jawaban ini memuat jawaban 20 paket soal sekaligus. Jadi, tak peduli siswa mendapatkan soal dengan kode apa saja, dia (ternyata) sudah memegang kuncinya. Saya juga menyaksikan video amatir yang diambil dari HP pengawas tentang ulah anak-anak ini saat mengerjakan soal. Gila... siswa begitu leluasa memindahkan kunci jawaban ini ke LJUN, dan tanpa sepengetahuan mereka, ini direkam pengawas selama 5 menit sebagai bukti kecurangan ini (sayangnya video belum diedit, wajah siswa belum di-blur, saya belum bisa menampilkannya di sini).

Tentang kunci jawaban Bahasa Inggris yang 2 lembar, itu ada kisahnya sendiri. Semula siswa "menyalin" kunci jawaban 1, dan pada 15 menit sebelum selesai terjadi kehebohan karena ternyata kunci jawabannya salah. Maka pengawas pun meluncurkan kunci Bahasa Inggris 2. Di FB, saya share laporan pengawas, sbb:

Ada kejadian tragis hari ini pak :), kunci bahasa inggris salah, pantes saja seisi ruangan yang saya awasi ribuuuut, ga bisa diperingatkan, bahkan beberapa siswa minta soal lagi, padahal waktu sudah 09.15, tinggal 15 menit lagi, sudah saya duga, pasti ga ada yang nyocok kunci nya, tapi ga saya kasih, eeeeh lah kok pas saya pulang mampir ke sekolah sendiri, dapet cerita dari anak2, 15 menit sebelum bel, panitia bagi2 kunci jawaban yang baru, melongo lah saya. Saya bayangin ada panitia keliling ke lebih dari 20 ruangan :), melenggang dengan enjoy bagikan kunci jawaban dengan waktu mepet.

Dulu saya heran, kok bisa-bisanya naskah UN sudah dibuat 20 paket dan dilengkapi barcode masih bocor juga? Ternyata di mana-mana maling memang lebih pinter ketimbang polisi. Barcode yang semula digadang-gadang bakalan bisa menjadi pengaman naskah UN pun bisa ditembus dengan amat mudah. Baca teknik "membobol" barcode dengan trik sederhana di Kompasiana saya: Pakai Barcode, UN 20 Paket Tetap Bocor; Ini Buktinya!

Saya sudah (pernah) melaporkan temuan seperti ini ke Kemdikbud, tahun lalu. Harapannya, jikapun pelakunya saat itu nggak tertangkap, setidaknya tahun ini dan tahun-tahun mendatang ada antisipasinya. Eh, ternyata nggak juga. Kunci jawaban UN SMA di bawah ini polanya sama persis dengan bocoran UN tahun lalu.

Itu artinya, jika tidak ada antisipasi, maka UN SMP beberapa minggu lagi juga bakal bocor dengan sukses.

Yang terhormat Mendikbud Mohammad Nuh...
Apakah Kemdikbud akan terus membiarkan kecurangan ini?

Siapapun pelakunya, menurut hemat saya, mereka bukan orang sembarangan. Bisa mengakses seluruh paket soal, lalu membuat jawabannya dan menjualnya ke berbagai kota/propinsi, tentu mereka punya network besar, dan akses luas ke soal-soal UN. Saya berharap Kemdikbud melakukan investigasi tuntas soal ini... Tim pengawas dan kepolisian yang diterjunkan Kemdikbud harusnya juga bisa mengendus kecurangan ini dan bahkan menangkap pelakunya.

Tiga tahun guru bekerja keras mendidik siswa agar menjadi sosok yang memiliki integritas, eh harapan ini langsung pupus hanya dalam tiga hari yang terakhir. Bukankah itu sangat tragis? Percuma saja bicara pendidikan karakter di mana-mana, menasehati sampai berbusa-busa, kalau dalam tindakan nyata kita justru membiarkan bahkan memfasilitasi siswa berbuat curang? Generasi macam apa yang kita harapkan bakal muncul dari anak-anak yang dalam prosesnya penuh dengan kepalsuan dan kecurangan?

Saya percaya Kemdikbud punya data kecurangan yang lebih banyak melalui tim profesional yang dibentuknya. Adapun status saya ini, hanyalah sekedar reminder bahwa UN yang selama ini dibangga-banggakan keberhasilannya (jujur dan berprestasi), faktanya penuh kebobrokan.

[BERSAMBUNG]

Surabaya, 17 April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun