Khalifah Umar bin Abdul Aziz merupakan pemimpin yang memiliki visi yang jelas dan terfokus pada masa depan. Dia selalu memikirkan bagaimana cara untuk memajukan umat Islam dan membangun sebuah masyarakat yang lebih baik di masa yang akan datang.
Secara keseluruhan, gaya kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz merupakan salah satu yang paling dihormati dalam sejarah Islam. Dia memiliki sikap yang jujur, rendah hati, cerdas, dan toleran, serta selalu memperhatikan keadilan dan keberagaman. Dia merupakan contoh yang baik bagi para pemimpin lainnya dan memiliki visi yang jelas untuk memajukan umat Islam.
Menurut tradisi Sunni, keterkaitan silsilah antara 'Umar bin Abdul 'Aziz dengan 'Umar bin Khattab bermula pada suatu malam pada masa 'Umar bin Khattab. Saat sedang beronda malam, 'Umar bin Khattab mendengar percakapan antara seorang gadis dan ibunya dari keluarga pedagang susu. Sang gadis menolak mencampur susu dengan air sebagaimana yang diperintahkan ibunya lantaran terdapat larangan dari khalifah mengenai hal tersebut dan mengatakan bahwa Allah melihat perbuatan mereka meski 'Umar bin Khattab sendiri tidak mengetahui. Kagum akan kejujurannya, 'Umar memerintahkan salah seorang putranya, 'Ashim, untuk menikahi gadis tersebut. Dari pernikahan ini, lahirlah Laila, ibunda 'Umar bin 'Abdul 'Aziz.
Sedangkan dalam mengelola pemeritahan, ia juga berhasil membawa sebuah kemakmuran yang berlimpah. Hal tersebut membuat para muzakki atau pembayar zakat kesulitan dalam memberikan zakat. Hal ini dikarenakan masyarakatnya menjadi sangat makmur dalam kurun waktu 2 setengah tahun tersebut
Prestasi Umar bin Abdul Aziz diantara lainnya:
Bidang Agama
- Menjadikan Al-Qur'an dan Sunnah nabi menjadi ajaran lagi.
- Menetapkan hukum yang didasarkan dari syariah Islam.
- Mengumpulkan sejumlah hadits dan kemudian dipilah antara hadits yang sahih dan palsu. Pemilihan hadits tersebut dikerjakan oleh Imam Muhammad bin Muslim bin Syihab Az-Zuhri
Bidang Pengetahuan
Kemudian pada bilang ilmu pengetahuan, Umar bin Abdul Aziz mengadakan sebuah pertemuan pendalaman pada ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah dengan memindahkan sekolah kedokteran dari Iskandariyah (Mesir) ke Antioke dan Harran (Turki).
Bidang Militer
Memang, Khalifah Umar bin Abdul Aziz tidak memprioritaskan bidang militer ketika menjadi pemimpin. Namun, tidak berarti ia memiliki angkatan perang yang tidak hebat. Sebab, kepemimpinanya lebih berorientasi pada upaya dalam menciptakan kesejahteraan rakyat. Hal tersebut membuatnya lebih cenderung melakukan pembangunan dalam negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H