Mohon tunggu...
Mohammad Hisar Silalahi
Mohammad Hisar Silalahi Mohon Tunggu... Buruh - Mantan buruh

Pernah gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ayo, Wishnutama, Target Wisman Belum Pernah Tercapai, Nih!

18 November 2019   06:01 Diperbarui: 18 November 2019   09:34 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Target wisman (wisatawan mancanegara ) yang dibuat pemerintah dalam 5 tahun terakhir ini bisa dikatakan belum pernah tercapai. Pencapaian tahun 2015 sebesar 10,4 juta kunjungan adalah satu-satunya yang diklaim pemerintah sebagai target yang "tercapai". Namun itu pun punya sedikit "catatan".

Awalnya pemerintah membuat angka target wisman 2015 adalah 10 juta kunjungan. Angka tersebut  lalu direvisi menjadi 12 juta kunjungan bersamaan dengan bertambahnya anggaran pariwisata sebesar Rp.1,6 triliun sehingga anggarannya menjadi Rp.2,4 triliun.

Realisasi pencapaian ternyata "hanya" 10,4 juta kunjungan. Namun Menteri Pariwisata saat itu Arief Yahya mengatakan bahwa target "terlewati" karena target hanya 9,3 juta kunjungan.

Masyarakat bingung, mana sebenarnya angka yang menjadi "target resmi"?

Di tahun-tahun selanjutnya, realisasi tak pernah lagi tercapai seperti dapat dilihat pada data-data berikut ini.

Tahun 2016: target 12 juta, pencapaian 11,52 juta ( tidak tercapai ).

Tahun 2017: target 15 juta, pencapaian 13,7 juta ( tidak tercapai).

Tahun 2018: target 17 juta, pencapaian 15.81 juta ( tidak tercapai).

Bagaimana di tahun 2019? 

Pemerintah awalnya menetapkan target 2019 adalah 20 juta kunjungan. Namun pada awal semester tahun 2019 target tersebut direvisi menjadi 18 juta dengan alasan  ada beberapa hal yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti bencana alam.

Menurut data bps.go.id, pencapaian wisman sepanjang tahun 2019 sejak Januari hingga Septembet dapat dilihat sebagai berikut dalam satuan kunjungan:

1. Januari: 1,6 juta
2. Februari: 1,27 juta
3. Maret: 1,34 juta
4. April: 1,30 juta
5. Mei: 1,26 juta
6. Juni: 1,45 juta
7. Juli: 1,48 juta
8. Agustus: 1,56 juta
9. September: 1,40 juta
10. Oktober: belum ada data
11. November:
12. Desember:

Total pencapaian sementara sampai dengan bulan September 2019 adalah 12,22 juta kunjungan. Bila dirata-ratakan per bulan adalah 1,35 juta kunjungan.

Dengan sisa waktu yang tinggal 3 bulan yang berarti 3 x 1,35 juta = 4,07 juta kunjungan. Berarti prediksi pencapaian hingga akhir tahun 2019 adalah kurang lebih = 12,22 + 4,07 = 16,29 juta kunjungan atau hanya sekitar  90,50 % dari target 18 juta kunjungan.

Dan dengan demikian berarti target wisman 2019 yang awalnya ditetapkan 20 juta kunjungan jelas tidak tercapai. Bahkan target 18 juta kunjungan hasil revisi pertengahan tahun pun juga tak tercapai.

Apa yang terjadi sehingga sejak tahun 2015 target wisman tidak pernah tercapai?

Target yang terlalu tinggi atau kinerja yang kurang baik?

Sebagai catatan, dalam kurun waktu 5 tahun, target 2 kali direvisi yakni tahun 2015 dan 2019. 

Bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparkeraf ) Bapak Wishnutama Kusubandio yang baru dilantik Presiden Joko Widodo tanggal 23 Oktober 2019, sisa masa kerja secara defacto tinggal 2 bulan lebih. 

Jelas tidak mudah, sebagaimana dengan yang diargumentasikan beliau kepada tempo.co: "Karena di dalam negeri tidak banyak acara internasional yang menarik antusiasme wisatawan. Selain itu, ajang Pemilu tahun 2019 pun tak menarik bagi wisatawan mancanegara. Tahun lalu kita ada event Asian Games, tahun ini gak ada event. Adanya pemilu."

Baiklah, Pak Menteri! Tapi kami tetap menaruh harapan di pundak Anda. Kami percaya bahwa Anda pasti punya kiat-kiat jitu sebagai solusi pariwisata Indonesia. Dan kalau pun untuk tahun 2019 target tetap tidak tercapai karena masalah tenggat waktu, minimum untuk tahun-tahun selanjutnya hasilnya bisa sesuai dengan ekspektasi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun