1. Januari: 1,6 juta
2. Februari: 1,27 juta
3. Maret: 1,34 juta
4. April: 1,30 juta
5. Mei: 1,26 juta
6. Juni: 1,45 juta
7. Juli: 1,48 juta
8. Agustus: 1,56 juta
9. September: 1,40 juta
10. Oktober: belum ada data
11. November:
12. Desember:
Total pencapaian sementara sampai dengan bulan September 2019 adalah 12,22 juta kunjungan. Bila dirata-ratakan per bulan adalah 1,35 juta kunjungan.
Dengan sisa waktu yang tinggal 3 bulan yang berarti 3 x 1,35 juta = 4,07 juta kunjungan. Berarti prediksi pencapaian hingga akhir tahun 2019 adalah kurang lebih = 12,22 + 4,07 = 16,29 juta kunjungan atau hanya sekitar  90,50 % dari target 18 juta kunjungan.
Dan dengan demikian berarti target wisman 2019 yang awalnya ditetapkan 20 juta kunjungan jelas tidak tercapai. Bahkan target 18 juta kunjungan hasil revisi pertengahan tahun pun juga tak tercapai.
Apa yang terjadi sehingga sejak tahun 2015 target wisman tidak pernah tercapai?
Target yang terlalu tinggi atau kinerja yang kurang baik?
Sebagai catatan, dalam kurun waktu 5 tahun, target 2 kali direvisi yakni tahun 2015 dan 2019.Â
Bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparkeraf ) Bapak Wishnutama Kusubandio yang baru dilantik Presiden Joko Widodo tanggal 23 Oktober 2019, sisa masa kerja secara defacto tinggal 2 bulan lebih.Â
Jelas tidak mudah, sebagaimana dengan yang diargumentasikan beliau kepada tempo.co: "Karena di dalam negeri tidak banyak acara internasional yang menarik antusiasme wisatawan. Selain itu, ajang Pemilu tahun 2019 pun tak menarik bagi wisatawan mancanegara. Tahun lalu kita ada event Asian Games, tahun ini gak ada event. Adanya pemilu."
Baiklah, Pak Menteri! Tapi kami tetap menaruh harapan di pundak Anda. Kami percaya bahwa Anda pasti punya kiat-kiat jitu sebagai solusi pariwisata Indonesia. Dan kalau pun untuk tahun 2019 target tetap tidak tercapai karena masalah tenggat waktu, minimum untuk tahun-tahun selanjutnya hasilnya bisa sesuai dengan ekspektasi.
***