Mohon tunggu...
Mohammad Hisar Silalahi
Mohammad Hisar Silalahi Mohon Tunggu... Buruh - Mantan buruh

Pernah gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Naungilah Selaput Imanku

12 Juli 2019   00:09 Diperbarui: 12 Juli 2019   00:12 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mengendus jejakmu bahkan lebih pelik dari meraba punggung angin
menyimak suaramu
tak pasti selalu dengan telinga
menatapmu pun
mataku tak berguna
bahkan di bilik istirahatmu pun
kau ternyata tak hendak ada
bila lupa mengantungi anak kunci

namun kau senantiasa berada di mana-mana
pada bisikan angin
pada galaksi antariksa
pada lubang hitam
di peraduan
di bawah jejak-jejak
bahkan pada lidah yang terluka
duhai,.. kau cabut ruang dari waktu
dan merobek gravitasi
 
maka tak usah berteriak
bila rindu sejuk tembangmu
sebab suara batu yang paling bisu pun
terlalu lantang di telingamu

maka aku ingin menjadi batu
keras
berat
padat
 bisu
 lumpuh
tapi bahkan lebih jujur dari malaikat
bukan menjadi ombak
yang senantiasa gundah dan nakal
                                   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun