Guru penggerak diharapkan dapat memfasilitasi keterlibatan yang lebih luas dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk siswa dan orang tua. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar melalui pembelajaran yang lebih berbasis proyek (project-based learning) atau student-centered learning. Selain itu, guru penggerak bisa mengajak orang tua untuk berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka melalui kegiatan-kegiatan kolaboratif antara sekolah dan keluarga.
5. Mengembangkan Diri secara Berkelanjutan
Pendidikan adalah bidang yang terus berkembang, dan sebagai guru penggerak, penting untuk terus memperbarui diri dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru. Guru harus terbuka untuk belajar hal-hal baru, mengikuti pelatihan tambahan, membaca literatur pendidikan terkini, serta terbuka terhadap masukan dan evaluasi diri. Melalui pengembangan diri yang berkelanjutan, guru penggerak akan terus relevan dan siap menghadapi tantangan pendidikan masa depan.
6. Mempromosikan Inklusi dan Kesetaraan dalam Pembelajaran
Seorang guru penggerak juga berperan penting dalam memastikan bahwa setiap siswa, tanpa terkecuali, mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan. Ini berarti, guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang inklusif, memperhatikan siswa dengan kebutuhan khusus, serta memastikan tidak ada diskriminasi dalam proses belajar mengajar. Guru penggerak harus memastikan bahwa sekolah menjadi tempat yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua siswa, terlepas dari latar belakang mereka.
7. Berpartisipasi dalam Kebijakan Pendidikan
Selain berperan di dalam kelas, guru penggerak dapat terlibat dalam pengembangan kebijakan pendidikan di tingkat lokal maupun nasional. Hal ini bisa dilakukan dengan berpartisipasi dalam forum pendidikan, memberikan masukan kepada dinas pendidikan, atau terlibat dalam penyusunan kurikulum dan program-program sekolah. Guru yang telah lulus dari PGP memiliki wawasan dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan siswa dan tantangan pendidikan sehingga bisa berkontribusi pada kebijakan yang lebih efektif dan relevan.
8. Menjadi Mentor atau Coach bagi Guru Lain
Sebagai lulusan PGP, guru penggerak memiliki kewajiban moral untuk membimbing rekan-rekan sejawat yang belum mengikuti program tersebut. Guru penggerak dapat menjadi mentor atau coach bagi guru lain dalam mengembangkan keterampilan mengajar, merancang pembelajaran yang lebih efektif, dan meningkatkan kualitas interaksi dengan siswa. Dengan menjadi mentor, guru penggerak ikut berperan dalam memperkuat kualitas pendidikan secara kolektif.
9. Mengoptimalkan Teknologi dalam Pembelajaran
Dalam era digital, guru penggerak harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar. Setelah lulus, guru dapat mulai mengintegrasikan teknologi seperti learning management system (LMS), aplikasi pendidikan, atau media sosial untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan relevan bagi siswa. Teknologi juga dapat membantu dalam melakukan evaluasi secara efektif dan memfasilitasi pembelajaran jarak jauh jika diperlukan.