Mohon tunggu...
Mohammad Hairil Anwar
Mohammad Hairil Anwar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Garam dan Perkembangan Kemaritiman di Madura

3 November 2022   02:13 Diperbarui: 3 November 2022   02:17 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Mohammad Hairil Anwar

Guru Sejarah SMAN 1 Sumenep / TACB Kabupaten Sumenep

Dipublikasikan Pada Simposium Mencari Fakta Berdirinya PT. Garam

Sumenep, 20 Oktober 2022

Ditemukannya garam membawa dampak bagi perkembangan peradaban manusia di dunia. Garam kemudia menjadi sesuatu barang yang istimewa dikarenakan keberadaan yang multi fungsional. Garam yang semula berkaitan dengan bumbu penyedap makanan kemudian mengalami perkembangan pada fungsinya sebagai pengawet makanan, kepentingan militer dan bahkan garam juga berfungsi sebagai alat pembayaran upah pekerja.

Bagi sebagian orang, mungkin pembahasan sejarah garam kuranglah menarik karena keberadaan yang kini sangat mudah ditemui dan harganya pun sangatlah terjangkau. 

Namun bagi beberapa orang yang tertarik dengan kesejarahan, mempelajari tentang sejarah garam tentu memiliki daya tarik tersendiri. Pada konteks penelitian sejarah, garam bisa ditelisik dari berbagai pengaruh atau dampaknya, perkembangan teknik pembuatannya, atau bahkan asal-usul pembuatan garam itu sendiri.

Sejarah Singkat Garam di China.

Berdasarkan beberapa sumber sejarah yang ada, kita akan mendapatkan informasi bahwa garam diperkirakan ditemukan pertama kali di Danau Yungchen, China pada kisaran 800 SM. Bangsa China memang mengenal garam sejak kisaran 800 SM tepatnya sejak masa pemerintahan Dinasti Xia. Teknik pembuatan garam bagi masyarakat China tentu saja menarik untuk kita pelajari karena teknik pembuatannya yang unik

Air laut atau air danau yang ada direbus sehingga menyisakan krsital-kristal garam. Rebusan air danau yang sudah asin memang sengaja dibuat untuk menyusut, karena dari hasil pemanasan selama rebusan inilah kemudian akan tercipta kristal-kristal garam. Orang-orang memasukkan air kedalam bejana tanah liat untuk kemudian dipanaskan hingga mencapai titik didih tertentu. ( https://historia.id/ekonomi/articles/sejarah-asinnya-garam-6mn0D/ ).

Sejarah Singkat Garam di Mesir

Belahan benua yang juga kemudian mengenal garam adalah di wilayah benua Afrika, tepatnya di Mesir. Masyarakat Mesir mengenal garam karena didukung oleh kondisi geografisnya. Mesir memiliki Sungai Nil yang kaya akan potensi sumber daya alam. Keberadaan Sunga Nil pula yang turut mendorong ditemukannya garam oleh Masyarakat Mesir.

Pembuatan garam di Mesir diuntungkan oleh keberadaan Sungai Nil yang pada saat meluap airnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan garam. Air sungai yang menguap kemudian dialirkan ke daerah-daerah sekitaran delta Sungai Nil untuk kemudian diuapkan. Sisa dari penguapan inilah yang berupa kristal-kristal garam.

Bagi masyarakat Mesir, garam tidak hanya berfungsi sebagai penyedap rasa pada makanan. Garam juga dimanfaatkan untuk proses mengawetkan makanan hingga proses mumifikasi. Garam-garam yang dihasilkan banyak dimanfaatkan pula untuk mengawetkan beberapa jenis makanan yang terbuat dari unsur daging dan ikan.

Sejarah Singkat Garam di Eropa

Pembuatan garam di Romawi Kuno cukup menarik dari sisi kajian sejarah teknologi dan ilmu pengetahuannya. Garam diperoleh dengan cara pembuatan kolam-kolam kecil yang kemudian mereka aliri dengan air laut. Air yang tertampung dalam kolam-kolam kecil itu kemudian dibiarkan terkena panas sinar matahari hingga air-air tersebut kemudian secara perlahan-lahan menjadi kristal garam.

Ditemukannya garam di Romawi Kuno pada akhirnya kemudian berdampak bagi perubahan sistem ekonomi dan stratifikasi sosial masyarakat disana. Para pemilik kolam-kolam kecil pembuatan garam pada akhirnya muncul sebagai kelompok sosial orang kaya baru ditempat atau dikomunitasnya.

GARAM DAN PERKEMBANGAN KEMARITIMAN

Perkembangan garam di dunia membawa pengaruh besar bagi perubahan manusia. Garam mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses penyediaan garam bagi manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan garam yang beragam tentu saja memberikan warna tersendiri bagi masyarakat dunia.

Garam sebagai komoditas dagang baru yang dalam waktu singkat mampu menjadi barang dagangan yang popular membawa dampak pula bagi perkembangan dunia kemaritiman. Potensi perairan yang semula hanya mengandalkan pendapatan dari proses perdagangan ikan, hasil pertanian pada akhirnya menjadi semakin berwarna dengan kehadiran garam.

Sebagai komoditas dagang yang popular, tentu saja juga membawa pengaruh bagi ketersediaan garam itu sendiri. Garam pada akhirnya turut membantu perkembangan perdagangan internasional kala itu. Garam mendorong perkembangan sistem pelayaran internasional. Hubungan dagang dalam rangka pemasaran atau penyediaan garam mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan industri garam.

Perkembangan sistem perdagangan pada masa kuno yang masih mengandalkan pelayaran pada akhirnya menyebabkan munculnya kota-kota pelabuhan baru. Upaya pencarian daerah-daerah penghasil garam yang baru dilakukan oleh negara-negara atau kerajaan-kerajaan besar di dunia untuk melakukan monopoli perdagangan garam.

Proses eskpansi untuk menaklukkan daerah-daerah lain semakin gencar dilakukan untuk memperolah garam yang harganya begitu tinggi.

Garam juga dikenal masyarakat Nusantara sejak dahulu kala. Prasasti yang menyebutkan tentang garam adalah Prasasti Biluluk yang ditemukan di daerah Bluluk, Lamongan. Informasi mengenai garam dapat ditemui pada Prasasti Biluluk I. 

Teori ini diperkuat dengan muncunya tradisi lisan tentang air asin ini yang mana dalam prasasti Biluluk I diceriterakan bahwa air asin tersebut ditimbai (cibukana) oleh warga desa Biluluk dan desa-desa lain di sekitarnya selama sepekan manakala berlangsung pemujaan pada suatu bangunan suci di Biluluk. Air asin inilah yang merujuk pada garam, karena air asin atau air laut merupakan bahan utama pembuatan garam.

Perdagangan dalam konteks perkembangan kemaritiman nusantara juga dipengaruhi oleh keberadaan garam sebagai salah satu komoditas perdagangan. Dalam perdagangan yang mengandalkan pelayaran, banyak memunculkan kota-kota pelabuhan baru di Nusantara. Bangsa Eropa melakukan penjelajahan di Nusanatar untuk memasarkan barang dagangannya dan juga mencari rempah di Nusantara.

Garam dan Perkembangan Kemaritiman Madura

Kedatangan Bangsa Eropa untuk menguasai Kepulauan Nusantara memiliki dampak yang juga dirasakan oleh Madura. Seiring dengan penguatan kedudukan Eropa di Nusantara, beberapa pelabuhan penting tidak hanya dikuasai oleh Bangsa Eropa tetapi mereka juga melakukan monopoli perdagangan di Nusantara. 

Bangsa Eropa yang menguasai Nusantara semakin gencar melakukan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah Nusantara. Perkembangan penguasaan inilah yang menyebabkan sumber daya alam di Nusantara menjadi sasaran dari kegiatan monopoli perdagangan Bangsa Eropa.

Secara geografis, Madura dianggap memiliki potensi laut yang luar biasa. Oleh karena itu pemerintah kolonial juga menerapkan penguasaan garam di Madura. Sekitar abad 18an, tambak besar penghasil garam di sekitar Sumenep Madura dan Gresik Jawa Timur dikuasahi oleh orang Tionghoa. Adanya pergantian kekuasaan oleh pemerintah kolonial Belanda, segera mengambil alih dan memonopoli tambak garam milik orang Tionghoa (ceritafaktasumberdayaalamtropis).

Kondisi Madura secara geografis memang pada akhirnya mendukung berkembangnya industri garam, terlebih pada masa kolonial. Salinitas air laut yang cukup tinggi, bertiupnya Angin Gending, dan rendahnya curah hujan di wilayah ini menjadi anugerah bagi pantai-pantai di sepanjang tepian Selat Madura yang kemudian muncul sebagai sentra-sentra pembuatan garam. 

Garam kemudian menjadi komoditas yang menguntungkan disaat aktivitas pertanian (sawah) dianggap kurang berkembang di lahan-lahan kering pulau ini. Sementara, jumlah penduduk yang tinggi di Madura juga memiliki arti penyediaan tenaga kerja yang mudah untuk mengembangkan aktivitas pembuatan garam yang memang bersifat padat karya (Syafi’I, 2021 : 56).

Berkembangnya industri garam di Madura turut berpengaruh bagi perkembangan dunia kemaritiman di Madura. Munculnya beberapa pelabuhan baru yang kemudian menjadi sarana pengangkutan garam dari Madura merupakan salah satu dampak yang dirasakan dari perkembangan industri garam di Madura. 

Industri  garam mendorong munculnya pelabuhan – pelabuhan baru di Madura yang berfungsi untuk menopang perdagangan garam di Madura ( Pelabuhan Kalianget, Pelabuhan Kertasada, dan Pelabuhan Pantai di Muara Sungai Raja ).

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Pelabuhan-pekabuhan baru ini menjadi pusat pengiriman garam untuk diperdagangkan diluar Madura. Seiring dengan berkembangnya isndutri garam secara modern di Madura, maka pelabuhan ini memiliki peran vital bagi keluar dan masuknya garam Madura

Pelabuhan Kalianget berperan sebagai pelabuhan utama dalam proses pengiriman garam dari Madura. Pelabuhan Kalianget dibangun oleh Perusahaan Garam kolonial karena dinilai bahwa pada akhirnya pelabuhan ini akan menjadi pintu keluar-masuknya garam di Madura.

Tidak hanya pelabuhan saja yang kemudian tumbuh dan berkembang di Madura sebagai dampak dari industri garam modern, sarana transportasi pengangkutan garam juga mulai ikut mengalami perkembangan. 

Pelayanan jasa transportasi pelayaran menjadi salah satu bagian yang tersentuh dalam perkembangan kemaritiman akibat berkembangnya garam Madura. Unit usaha pengangkutan garam mengalami perkembangan seiring dengan kebutuhan ekspor – impor dalam perdagangan garam Madura.

Garam didistribusikan dengan menggunakan sarana pelayaran, diantaranya didistribusikan melalui kapal laut yang mendapat tugas khusus dalam pengangkutan garam. Pada saat KPM, MSM, dan OJZ mendapatkan hak pengangkutan garam, mereka menjadikan Pelabuhan Kalianget sebagai tempat bongkar muat garam (Sulistiyono, 1996 : 31). Bukti sejarah ini menunjukkan bahwa perkembangan dunia kemaritiman di Madura juga dipengaruhi oleh munculnya industri garam yang mulai dikelola secara modern oleh pemerintah kolonial.

Perkembangan dunia kemaritiman Madura mendorong keberlangsungan perdagangan garam Madura. Garam yang dibuat oleh perusahaan yang berlokasi di Madura kemudian didistribusikan menujuke berbagai wilayah melalui pelabuhan-pelabuhan penting seperti Surabaya, Gresik, dan Semarang. Kegiatan perdagangan ini dilakukan untuk mendukung berbagai keperluan pemerintah kolonial. 

Hampir di setiap pelabuhan di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, garam hampir dipastikan menjadi salah satu komoditas yang tidak pernah absen diperdagangkan. Pada perkembangannya, sejak kebijakan monopoli garam diterapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda, Garam Madura menjadi komoditas penting dalam menyokong ekonomi kolonial. Perdagangan garam yang diproduksi di Pulau Madura semakin intensif dilakukan ( Syafi’I, 2021 : 81 )

Daftar Pustaka

  • Arsip Zoutregie hingga PT Garam. Surat de Inspecteur Voor de Vervoeren Tahun 1924. Koleksi Arsip Kantor Arsip Daerah Provinsi Jawa Timur,
  • 1900‒1990.
  • Arsip Zoutregie hingga PT Garam. Maandverslag over de maand, December 1939, Zoutland Gresik Poetih. Koleksi Arsip Kantor Arsip Daerah Provinsi Jawa Timur, 1900‒1990.
  • Santoso, Agus.,dkk. 2015.Naskah Sumber Arsip Kemaritiman. Jakarta : Arsip Nasional Republik Indonesia.
  • Syafi’I, Imam. 2021. Sejarah Garam Madura : Rivalitas Pengangkutan Garam Madura 1912-1981. Jakarta : LIPI Press.
  • Sulistiyono, S. T. “Liberalisasi Pelayaran dan Perdagangan di Indonesia 1816–1870”. Lembaran Sastra 19 (1996).
  • Tim, 2020. Lintasan Sejarah Maritim Kalimantan Selatan (Awal Mula dan Perkembangannya sampai Masa Kerajaan). Banjarmasin : Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
  • Link / Web

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/di-afrika-barat-kuno-garam-sama-berharganya-dengan-emas-1v9mjCurrqY/full

https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/samudra-pasai-kota-pelabuhan-penting-dalam-jalur-pelayaran

http://sejarah.upi.edu/artikel/mahasiswa/kerajaan-mali-kuno/

https://inibaru.id/tradisinesia/garam-bagi-masyarakat-jawa-kuno-bahan-makanan-berharga-yang-semahal-emas

https://ceritafaktasumberdayaalamtropis.tp.ugm.ac.id/index.php/pembelajaran-pengetahuan-alam/2-big-history-garam-berperan-dalam-peradaban-dunia

https://kekunoan.com/pentingnya-komoditi-garam-di-era-jawa-kuno/

https://detakpos.com/budaya/merawat-potensi-alam-daerah-informasi-garam-dalam-prasasti-biluluk-2-2/

https://historia.id/ekonomi/articles/sejarah-asinnya-garam-6mn0D/page/4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun