Mohon tunggu...
Mohammad Haikal Salas
Mohammad Haikal Salas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca, mendengarkan musik, dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Komunikasi dalam Membangun Kesejahteraan Keluarga Sandwich

21 April 2024   18:19 Diperbarui: 21 April 2024   18:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Erlin Lupiyanti, Mohammad Haikal Salas, Dewi Sukma Inderawati, Estungkoro Broto Triswiyoso, Angeli Chandra

Dosen pengampu: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSADr dan Megawati Simanjuntak, S.P., M.Si

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University.

Keluarga sandwich, istilah yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, sebenarnya istilah ini menggambarkan sebuah realitas yang dihadapi oleh banyak keluarga di era modern ini. Keluarga sandwich terdiri dari generasi pertengahan yang merawat anak-anak mereka sendiri sekaligus orang tua mereka yang lanjut usia. Mereka menghadapi tantangan unik dalam membangun kesejahteraan keluarga, dan pola komunikasi yang efektif menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini.

Pada sebuah keluarga, komunikasi adalah penyampaian pesan dari ayah, ibu, kakek, nenek, orang tua, anak, suami, istri, mertua dan sebaliknya sebagai penerima pesan. Pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut dapat berupa informasi, nasehat, petunjuk, pengarahan, maupun meminta bantuan. Keluarga merupakan tempat pertama komunikasi diajarkan, dan di dalam keluargalah kita pertama kali belajar bagaimana membentuk, membina, dan mengakhiri sebuah hubungan, berekspresi, berdebat, dan menunjukkan kasih sayang.

Komunikasi memegang peran yang sangat penting dalam membangun harmoni dan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang komunikasi yang efektif, diharapkan keluarga sandwich dapat memperkuat hubungan internal mereka, meningkatkan kualitas hidup anggota keluarga, dan menciptakan lingkungan yang harmonis dan bahagia bagi semua anggotanya.

Dalam upaya memahami lebih dalam tentang bagaimana pola komunikasi yang efektif dapat menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan kebahagiaan keluarga sandwich, oleh karena itu sebuah penelitian dilakukan. Metode penulisan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif meliputi analisis mendalam terhadap berbagai literatur yang relevan, serta wawancara dengan para anggota keluarga sandwich untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang pengalaman mereka dengan pola komunikasi dalam konteks keluarga sandwich.

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa keluarga sandwich yang berhasil memiliki pola komunikasi yang terbuka dan inklusif. Mereka juga menerapkan strategi komunikasi yang adaptif sesuai dengan perubahan situasi keluarga. Rekomendasi praktis yang dapat diterapkan oleh keluarga sandwich termasuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya komunikasi yang efektif, mengembangkan kemampuan mendengarkan aktif, dan menetapkan waktu khusus untuk berkomunikasi secara berkualitas.

Dalam konteks keluarga sandwich, penting untuk memiliki waktu khusus untuk berkomunikasi tanpa gangguan. Hal ini dapat membantu memperkuat ikatan keluarga dan mengatasi konflik yang mungkin muncul. Selain itu, anggota keluarga sandwich harus dapat saling memberi dan menerima dukungan. Komunikasi yang terbuka dan empati dari semua pihak dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua anggota keluarga. Karena keluarga sandwich melibatkan banyak tanggung jawab dan peran yang kompleks, penting untuk menggunakan komunikasi yang jelas dan tegas untuk menghindari salah paham dan konflik yang tidak perlu.

Saat menghadapi masalah antar generasi keluarga, penting untuk membantu dalam diskusi dan memberi saran yang bijaksana. Selain itu, menangani stres yang mungkin timbul sebagai bagian dari keluarga sandwich dapat dilakukan dengan mencari jalan keluar sendiri atau bercerita kepada teman maupun seseorang yang bukan dari keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun