Mohon tunggu...
MHKI STISA Menulis
MHKI STISA Menulis Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dan berbagi

Sekali pun bukan anak raja dan juga bukan anak kiai, maka tetap harus punya mimpi menjadi penulis produktif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ingat, Simple Itu Pilihan!

14 Januari 2022   22:47 Diperbarui: 14 Januari 2022   22:49 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Mohammad Walid

Pernah gak sih kalian memikirkan tertang hidup serba mewah? Ataukah kalian hanya memikirkan bagaimana, dan kapan saya akan ke warung mewah (mepet sawah)?. Pastinya pemikiran yang seperti ini tak pernah terlewati oleh kita. Namun sejauh mana kita berharap kalau kita tidak mau mengambil tindakan maka hasil yang kita dapatkan pasti nihil.

Buat apa sih hidup serba mewah yang penting kita bersyukur akan nikmat Tuhan yang di berikan kepada kita, dan buat apa hidup serba mewah kalau hanya membawa kita kejalan yang serba kesombongan. 

Derajat seseorang di hadapan Tuhan tidak diukur seberapa banyak harta yang kalian miliki, melainkan Allah swt menanyakan kepada kita diasuransikan kepada siapakah harta yang kita punya. Jangan merasa gengsi karena barang yang kalian miliki serba murah, merasa gengsilah ketika kamu diajarkan tentang kesombongan.

Memiliki harta yang melimpah merupakan salah satu faktor yang akan menjerumuskan kita terhadap keburukan jika kita tidak dapat mengendalikannya, dan harta juga dapat mengantarkan kita terhadap kebaikan jika dapat memanfaatkan harta yang kita miliki.

Sebanyak apapun harta kita, tidak menjamin untuk menjaga kita, malah kita sendiri yang merasa tersiksa akan harta yang kita miliki. Sebenarnya untuk kehidupan sendiri lebih senang yang serba simple, karena dengan keadaan yang simple besar kemungkinan mencegah kita memiliki sifat yang buruk seperti halnya sombong.

Hidup itu simple dan simple merupakan sebuah pilihan. Bukannya kita sudah mendapat cermin besar seperti halnya orang yang ber-uang (bukan beruang), yang mana mereka seringkali keluar masuk rumah sakit dengan segala macam penyakit menyerangnya.

Naudzubillah, semoga kita semua selamat dari berbagai macam penyakit aamiin. Dari itulah kita kaji bersama-sama betapa tersiksanya mereka yang ber-uang (sekali lagi bukan beruang yaa).

Tetapi yang namanya penyakit tidak memandang bulu. Penyakit itu datang kepada siapa saja dan kapan saja. Dengan adanya sebuah penyakit yang menyerang kalian bukan berarti Allah swt tidak sayang kalian.

Adanya penyakit mengakibatkan beberapa perkara yang di angkat dari badan kita oleh Allah swt. Diantaranya: dosa-dosa kecil diangkat dan tidak dikembalikan kepada kita, nafsu makan diangkat lalu dikembalikan lagi kepada kita ketika sudah sehat dan seterusnya.

Kebiasaan hidup yang terlalu bermegah-megahan lebih condong membuat mereka untuk melakukan kekeliruan malah sering juga mereka memamerkan harta dan kekayaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun