Mohon tunggu...
Mohammad Faoji
Mohammad Faoji Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hiking and Sports

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keren! Mahasiswa KKN UNDIP Buat Alat Cacah untuk Bantu Gapoktan Olah Limbah Pertanian jadi Pupuk Kompos

14 Februari 2024   15:46 Diperbarui: 14 Februari 2024   15:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sragen, Suwatu (08/02/2023), Limbah pertanian adalah berbagai jenis material organik yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Limbah ini termasuk beragam material seperti sisa tanaman, bagian tanaman yang tidak dimanfaatkan, sisa-sisa hijauan, limbah ternak, dan lain sebagainya. Limbah pertanian biasanya dihasilkan selama proses produksi tanaman dan hewan, baik dalam pertanian konvensional maupun organik. Kehadiran limbah pertanian di masyarakat suwatu saat ini diatasi oleh warga dengan cara yaitu dibakar atau digunakan untuk pakan ternak. Hal ini dikarenakan warga belum memiliki pengetahuan mengenai manfaat ekonomis dari limbah yang telah didaur ulang dan belum memiliki keterampilan serta fasilitas pendukung untuk pengolahan limbah organik pertanian menjadi pupuk kompos.

Tepatnya di Desa Suwatu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Semarang menggelar acara pelatihan yang dihadiri oleh petani yang tergabung di GAPOKTAN desa Suwatu dan perangkat desa suwatu. Pada pelatihan ini, mahasiswa KKN UNDIP mengenalkan alat bantu cacah sampah sederhana dan juga pelatihan cara merangkainya.

Desa Suwatu sendiri mayoritas penduduknya merupakan petani dan peternak, dimana untuk limbah-limbah hasil pertanian masih dibiarkan begitu saja tanpa pengolahan lebih lanjut. Dimana dengan adanya alat ini petani dapat mengolah limbah-limbah hasil pertanian menjadi pupuk ataupun makanan ternak.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Dengan adanya pengenalan dan pelatihan alat cacah sederhana ini diharapkan penduduk desa Suwatu khususnya petani dapat memanfaatkan limbah hasil pertanian lebih variatif dan dapat menyelesaikan masalah kesusahan pupuk yang selama ini terjadi. Para petani dapat memanfatkan limbah-limbah yang sudah tidak digunakan menjadi produk yang bernilai. Dengan alat ini limbah-limbag dapat dicacah menjadi halus dan dimanfaatkan menjadi produk seperti pupuk atau pakan ternak dengan manambahkan dedak atau tambahan lainnya. pada kesempatan ini selain mengenalkan juga dilanjutkan dengan perangkaian dan juga uji coba alat cacah DIY (Do It Yourself). Alat ini juga membantu mengurangi sampah maupun limbah hasil pertanian yang tidak digunakan bahkan menumpuk dan menghasilkan sampah busuk. Dan mengurangi pembakaran sampah yang dilakukan para petani karena limbah yang menumpuk.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dengan adanya alat cacah ini warga desa suwatu dapat membuat produk-produk yang dapat bermanfaat dengan tangan mereka sendiri bahkan bisa menjadi peluang usaha dan menjadikan desa Suwatu lebih berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun