Raja kemudian memerintahkan bawahannya untuk menghancurkan tempat ibadah itu. Ia juga meminta bawahannya untuk membawa Juraij kepadanya.
Masyarakat kemudian menghancurkan tempat ibadah itu dengan berbagai macam alat seperti martil dan kapak, hingga tempat ibadah itu roboh. Juraij kemudian diikat dan ditarik melewati para wanita pelacur sambil tersenyum dan para pelacur itu ditampilkan di hadapannya di tengah kerumunan orang.
Sang raja berkata, "Apa yang mereka tuduhkan kepadamu?"
Juraij menjawab, "Apa yang mereka tuduhkan terhadapku?"
Raja berkata, "Mereka menuduhmu sebagai ayah anak ini."
Juraij bertanya, "Di mana bayi itu?" Mereka menjawab, "Itu, bayi yang ada di pangkuannya."
Juraij mendekati bayi itu dan bertanya, "Siapa ayahmu?'
Bayi itu menjawab, "Penggembala sapi."
Setelah itu, sang raja pun merasa bersalah terlalu gegabah menuduh Juraij. Hingga ia pun menawarkan, "Apakah kami harus membangun kembali tempat ibadahmu dari emas?"
Juraij menjawab, "Tidak." Sang raja bertanya lagi, "Dari perak?"
Juraij menjawab, "Tidak." Lalu sang raja berkata, "Lalu dengan apa kami harus mengganti tempat ibadahmu?"