Mohon tunggu...
MOHAMMAD DITO FAHRIZAL
MOHAMMAD DITO FAHRIZAL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Khoirunnas anfauhum linnas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Tiga Orang yang Terjebak di Dalam Goa

6 Oktober 2024   20:08 Diperbarui: 6 Oktober 2024   20:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hadist yang mengisahkan tentang tiga orang yang berada di dalam gua yang terkunci oleh batu besar yang menutupi mulut gua diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma. Beliau mengkisahkan, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

'Ada tiga orang dari umat sebelum kalian bepergian dalam sebuah perjalanan. Di tengah perjalanan, mereka bermalam di sebuah gua. Mereka pun masuk ke dalam gua tersebut. Tiba-tiba batu besar jatuh dari gunung sampai menutupi mulut gua. Lalu mereka berkata, 'Tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dari batu besar ini, kecuali berdoa kepada Allah dengan perantara amal-amal saleh kalian."

'Lalu seorang dari mereka memanjatkan doa, 'Ya Allah, dulu aku punya dua orang tua yang sudah lanjut usia. Aku tidak pernah memberi susu kepada siapa pun sebelum kepada mereka berdua. Pada suatu hari, aku pergi untuk suatu keperluan. Saat aku pulang, ternyata keduanya telah tertidur. Aku bergegas memerahkan susu, namun kudapati beliau berdua masih tertidur. Aku bertekad tidak akan memberikan minum susu itu kepada keluarga atau budakku sebelum kedua orang-tuaku meminumnya. Maka, aku menunggu mereka bangun, sambil tanganku memegang gelas yang terisi susu hingga fajar subuh tiba. Keduanya lalu terbangun kemudian meminum susu tersebut.

Ya Allah, jikalau perbuatan itu benar-benar aku kerjakan ikhlas karena mengharap wajah-Mu, maka hilangkanlah kesulitan berupa batu besar yang ada di hadapan kami ini.' Batu besar itu tiba-tiba terbuka sedikit, namun celahnya belum cukup dilalui mereka untuk keluar dari gua.

-- -- . .

'Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan kisah, 'Yang lain kemudian ikut berdoa, 'Ya Allah, aku punya sepupu perempuan. Dahulu ia adalah orang yang paling aku cintai. Aku sangat berharap ia menjadi kekasihku. Namun, ia menolak cintaku. Setelah berlalu beberapa tahun, ia mendatangiku karena sedang butuh uang. Aku pun memberi 120 dinar dengan syarat ia mau tidur satu ranjang denganku (berzina). Ternyata ia mau. Sampai ketika aku ingin menyetubuhinya, wanita itu berucap, 'Tidak halal bagimu membuka cincin kecuali dengan cara yang halal (maksudnya dengan akad nikah)." Kata-kata itu tiba-tiba membuatku sadar. Sehingga aku urungkan hasrat buruk itu dan aku pergi meninggalkannya. Padahal wanita itu orang yang paling aku cintai. Aku tinggalkan dia bersama kepingan emas yang sudah aku berikan kepadanya.

Ya Allah, jikalau perbuatan itu benar-benar aku kerjakan ikhlas karena mengharap wajah-Mu, maka hilangkanlah kesulitan berupa batu besar yang ada di hadapan kami ini.' Batu besar itu tiba-tiba kembali bergeser membuka, namun celahnya belum cukup dilalui mereka untuk keluar dari gua.

-- -- . . . . .

'Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan, 'Orang ketiga juga berdo'a, 'Ya Allah, dulu aku punya beberapa pegawai. Gaji aku berikan kepada mereka. Namun, ada satu pegawai saya yang berhenti bekerja kepada saya. Dia pergi meninggalkan jatah gajinya. Gaji itupun aku kembangkan hingga menghasilkan banyak harta. Setelah beberapa waktu, pegawai itu datang menemuiku. Ia menagih padaku, 'Wahai hamba Allah, saya ingin mengambil gajiku yang belum saya ambil dahulu.' Maka aku menjawab, 'Semua yang kamu lihat ini, berupa unta, sapi, kambing, dan budak adalah gajimu yang belum kamu ambil.' Maka ia menjawab, 'Wahai hamba Allah! Jangan bercanda denganku!' Aku menjawab, 'Saya tidak bercanda denganmu.' Kemudian semua harta diserahkan pada si pegawai tanpa sisa sedikitpun.

Ya Allah, jikalau perbuatan itu benar-benar aku kerjakan ikhlas karena mengharap wajah-Mu, maka hilangkanlah kesulitan berupa batu besar yang ada di hadapan kami ini.' Gua yang sebelumnya tertutup pun terbuka. Akhirnya mereka semua dapat keluar." (Muttafaqun 'alaih. HR. Bukhari no. 2272 dan Muslim no. 2743)

Pelajaran yg bisa diambil dari hadist tsb :

1. Bolehnya menjadikan amal saleh sebagai perantara (tawasul) dalam berdoa.

- bertawasul atas birul walidain, sebab mustajabnya do'a dan terlepas dari bencana / kesusahan

- bertawasul atas menahan hawa nafsu karena Allah, keutamaan meninggalkan kemaksiatan.

- bertawasul atas menunaikan amanah, 

Tawasul yg diperbolehkan

- tawasul dg menyebut nama Allah

- tawasul dg amal sholeh

- tawasul dg meminta doa org yg sholeh yg masih hidup.

2. Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan amal kebaikan atas hamba-Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun