teater kampus tertua di Kediri kembali menunjukkan geliatnya.
Salah satu
UKM Teater KaNda yang berdiri sejak 1994 ini telah menjadi tempat berproses dari generasi ke generasi mahasiswa IAIN Kediri yang mencintai dunia seni. Meski sempat terhenti karena pandemi corona tahun kemarin, Teater KaNda mencoba memulai kembali berproses dan berkarya hingga sekarang.
Untuk kegiatan tahunan kali ini yakni pentas studi tahun 2024 yang di selenggarakan di Perpustakaan Lama IAIN Kediri pada tanggal 14 juni 2024, Teater KaNda mampu membalut berbagai problematika diri seorang anak muda dan juga membawakan isu isu sosial petani dalam pentasnya.
Tema pada pentas studi kali ini adalah gati yatra: rumaketing paseduluran anggayuh tresno. Gati Yatra sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti proses menuju tujuan, tujuannya adalah untuk merekatkan persaudaraan dan meraih cinta. Jadi harapanya setelah acara ini mampu untuk lebih merekatkan lagi persaudaraan antar dulur UKM Teater KaNda.
Pentas studi yang di selenggarakan dari sore hingga malam ini juga turut diramaikan oleh pentas teater sekolah di Kediri, diantaranya adalah Teater Madu (MAN 2 Kediri) dengan membawakan musikalisasi puisi dan Teater Sadel (SMAN 7 Kota Kediri) yang membawakan naskah monolog Balada Sumarah. Tidak hanya sampai disitu, Teater Bocah SAH (Yayasan Sahhala yatim, piatu dan dhuafa Mojoroto Kediri) juga turut meramaikan dengan mementaskan naskah Nandur Pari Thukule Wesi.
Pentas Studi Teater KaNda pada tahun ini mengajak seluruh pelaku seni teater kampus dan sekolah di Kediri untuk berkumpul bersama dan membahas keresahan antar para pelaku seni teater. Harapanya dengan berkumpulnya para dulur dulur teater se-Kediri itu mampu untuk meraba solusi dari berbagai macam keresahan yang ada agar teater di kediri mampu berkarya lebih baik lagi kedepan.
Antusiasme penonton untuk menyaksikan pementasan kali ini cukup tinggi. Bahkan, mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Indonesia menggunakan pementasan Teater KaNda sebagai bahan analisis untuk melengkapi tugas UAS mereka. Pendiri Teater KaNda dan seluruh alumni juga hadir, menjadikan acara pentas studi sebagai ajang reuni setelah sekian lama lulus dari kampus.
Dalam proses berkarya mempersiapkan acara ini, dulur dulur Teater KaNda dibebaskan untuk mencoba menulis naskah dengan idenya sendiri. Naskah itu diantaranya Bingkai Kosong karya Amandha, yang mengusung kisah seorang anak yang kehilangan sosok ayah. Lalu, Naskah Cahaya di Ujung Lorong karya Annie dengan menggali problematika diri seorang anak muda, dan Naskah Tani karya Akib yang berkolaborasi dengan Bang Kirom selaku pendiri Teater KaNda. Sebelumnya, naskah Tani yang mengusung isu isu petani di desa desa ini telah sukses dipentaskan di Festival Teater Panggung Non Konvensional se-Jawa Timur di Trawas Mojokerto pada 11 Mei 2024.
Melalui pertunjukan ini, Teater KaNda tidak hanya menghadirkan hiburan semata, tetapi juga berusaha menyelami dan mengungkapkan berbagai dinamika yang dihadapi oleh individu-individu muda serta masyarakat petani yang sering kali terpinggirkan. Problematika diri yang diangkat mencakup keresahan, kegelisahan, dan perjuangan pribadi anak muda dalam mencari jati diri dan menghadapi tekanan sosial. Sementara itu, isu petani dibawakan dengan penuh empati, menggambarkan kerasnya kehidupan di desa, perjuangan mempertahankan lahan, serta ketidakadilan yang kerap mereka hadapi, semua berusaha dirangkum untuk di ekspresikan dalam panggung teater.
Teater kampus memiliki sebuah tuntutan perubahan. Setidaknya dalam proses keteateran yang panjang dan intesns, mampu merubah karakter diri setiap anngota teater untuk lebih baik dalam berperan di kehidupan yang nyata. Lebih lanjutnya, setelah pementasan diharapkan mampu menjadi sebuah pembelajaran yang bisa membawa dampak baik terhadap pribadi masing masing penonton yang hadir. Â Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H