Mohon tunggu...
Mohammad Nurfatoni
Mohammad Nurfatoni Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja Swasta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pak Dul dan Kekuatan Medsos

20 Mei 2015   18:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:47 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sisi posistifnya tak terbantahkan. Ini soal pilihan. Mengapa Himan Utomo, memilih mengunggah foto-foto Pak Dul yang sedang menambal jalan dilakukan? Selain soal pilihan, adalah menyangkut kepedulian, dan sedikit usaha berkeringat. Tidak mudah menjadi orang yang peduli dan membagi kepeduliannya. Tetapi maraknya medsos sangat membantu. Didukung teknologi smartphone, kini orang bisa dengan mudah melaporkan kejadian dan keganjilan di jalanan.

Pernah suatu ketika akun Twitter @e100 menerima dari nitizen sebuah foto pengendara mobil yang sedang membuang sampah di jalan. Itu adalah satu dari ratusan unggahan nitizen yang di-mention ke akun Twitter @e100 atau dibagian ke akun Fanpage E100. Itulah apa yang disebut citizen journalism (jurnalisme warga). Pembaca atau pendengar bisa melaporkan apa yang dilihat atau dialami, termasuk kemacetan atau kecelakaan. Di Surabaya, radio SS FM 100 telah menjadi icon citizen journalism, yang sebelum era medsos, hanya mengandalkan telepon atau SMS.

Tidak perlu alergi pada medsos. Banyak hal bisa dilakukan dengannya. Bahkan pakar hukum sekelas Prof Yusril Ihya Mahendra sering memberikan pendapat hukum melalui akun Twitter-nya, dan bisa dikutip oleh para wartawan. Medsos malah bisa menjadi alat tekan politik, seperti saat kisruh KPK-Polri. Dengan hasteg #SaveKPK misalnya, nitizen bisa membangun dukungan untuk penyelamatan KPK. Bentuk nyata dukungan itu terlihat saat hasteg tersebut menjadi trending topic nomer satu.

Jadi kenapa kita tidak mengoptimalkan peran positif medsos? [*]

Mohammad Nurfatoni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun