Mohon tunggu...
Mohammad ridwan
Mohammad ridwan Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Happiness only real when shared

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duka Berayun di Penghujung Tahun

25 Desember 2022   19:30 Diperbarui: 25 Desember 2022   19:47 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelap menepis terik, mendung telah menukik dan suara-suara guntur mulai lirih berbisik.
Namun bulir air urung dijatuhkan, bak harapan-harapan yang enggan dikepakkan.

Sejauh apa nazar langit ketika sanggup mendekap bumi?  Sedangkan hujan adalah penghubung di antara keduanya.


Sekalipun semesta menjelma kalam, tak ada satu bait pun yang terukir, Sebab, semua akan tunduk pada hari akhir.


Hingga aku menengadah dengan jemari tersanggah, Lembayung yang merajai langit ingin raibkan.

Ohh Yang Maha Perkasa,  kudekap semua ujianmu dengan tegap, sekalipun berangkap tak sudi aku berpaling dan terus menghadap.

Tahun ini, takdir begitu bengis menyiratkan kisah yang begitu sadis.
Malam kutumpahkan air mata hingga tak bisa lagi kuseka.siang berisi keringat dengan hati tersayat.


Jiwa tak lagi berhasrat untuk bermufakat dengan jasad. Bak tabiat, takdir mengikat semua derita dengan lamat, hingga membuatku berfirasat bahwa aku berdiri di ujung hayat.

Hari demi hari kulalui dengan senyum yang diingkari, Bulan demi bulan kupijakkan tanpa harapan mengendus angan. Aku tertegun dengan derita beruntun hingga tiba di penghujung tahun.


Ohh Yang Maha Perkasa,  tahun yang baru akan menjelang, ia mengerang mengganti cangkang. Sudikah Kau meraibkan derita yang kian mengekang?

.

.
Cbt.pnggrmm2100,251222, akuinginhidup,akuinginmelihatmasadepan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun