Karena kondisi geografis dan infrastruktur yang kurang memadai, biaya logistik di Sorong cenderung tinggi. Pengiriman barang membutuhkan waktu lebih lama dan memerlukan lebih banyak sumber daya, yang akhirnya meningkatkan biaya.
Keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Teknologi
Manajemen supply chain yang efektif membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan teknologi yang canggih. Namun, di Sorong, keterbatasan dalam hal pendidikan dan pelatihan di bidang logistik serta manajemen rantai pasokan menjadi salah satu kendala utama yang kurang efisien dan rentan terhadap kesalahan.
Keterbatasan Akses Pasar
Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, keterbatasan Sorong dalam memiliki akses ke pasar yang lebih luas merupakan masalah bagi manajemen rantai pasokan. Produk Sorong sering menghadapi kesulitan untuk mencapai pasar domestik dan internasional karena lokasinya yang terpencil. Ini menghambat pertumbuhan ekonomi lokal dan membatasi kesempatan perusahaan lokal untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Solusi dan HarapanÂ
Sorong, sebagai pusat ekonomi dan logistik di Papua Barat Daya, menghadapi berbagai tantangan dalam manajemen supply chain, mulai dari kondisi geografis yang sulit hingga infrastruktur yang kurang memadai, harga yang tinggi, SDM yang masih belum memenuhi. Melalui kolaborasi, inovasi, dan investasi, Sorong dapat menjadi wilayah dengan manajemen supply chain yang efisien dan tangguh, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ayo pace mace yang bermimpi ingin menjadikan anaknya pembisnis atau wirausaha yang handal dalam merancang dan merencanakan sebuah bisnis atau projek gabung bersama kami, keluarga besar Teknik industri UNAMIN. Lulus Dapat Kerja.!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H