Mohon tunggu...
Mohamad Ikhwanuddin
Mohamad Ikhwanuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Anak Kolong

Menulislah, karena tulisanmu adalah karyamu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Ayam dan Kucing Kampung

7 Januari 2021   23:53 Diperbarui: 8 Januari 2021   00:03 5199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via pixabay.com

Mendengan kata tersebut, Bayu hanya tersenyum saja, sambil mengibas-ngibaskan buntutnya yang warna hitam.

Sambil tersenyum bunda mengelus dengan lembut kepala Suci dengan kaki depan kanan.

"Jangan kecewa atau marah dengan sebutan kucing kampung",

"kucing kampung, kucing kota atau kucing-kucing lain hanya sebutan saja"'.

"biarpun kita kuncing kampung, tapi sifat dan tingkah laku kita tidak kampungan", kata bunda dengan menatap mata Suci dan Bayu bergantian.

"Iya bunda, terima kasih sudah mendidik Suci dan Bayu selama ini", kata Bayu.

"Ingat tidak, agar tidak disebut kucing kampungan", lanjut Bunda.

Dengan menggerak-gerakkan ekornya, Suci dan Bayu menjawab bersamaan,

"Ingalah Bunda...",

"pertama jangan pernah mencuri, meskipun makanan yang ada dimeja makan tidak di tutup",

"kedua jangan buang kotoran sembarangan, buanglah ditempat yang telah disediakan",

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun