Mohon tunggu...
Mohamad Ikhwanuddin
Mohamad Ikhwanuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Anak Kolong

Menulislah, karena tulisanmu adalah karyamu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Ayam dan Kucing Kampung

7 Januari 2021   23:53 Diperbarui: 8 Januari 2021   00:03 5199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Harapan bapak dan ibu, Jako mempunyai suara yang merdu dan nyaring sehingga bisa membangunkan orang untuk sholat subuh di waktu fajar".

"Sedangkan Sulur artinya suka bertelur".

"Harapan bapak dan ibu kalau Selur sudah dewasa dan sudah bertelur, dapat menghasilkan telur yang banyak sehingga bisa dimanfaatkan untuk banyak orang".

Mendengar jawaban dari Ibu, membuat Jako dan Sulur semakin sayang kepada orang tuanya, ternyata dibalik nama yang asing bagi mereka ternyata mempunyai arti dan do'a bagi mereka.

"Hari ini tidak main dengan Suci dan Bayu?", tanya Ibu.

"Tadi main sebentar bu..., karena hujan jadi kita pulang ke rumah masing-masing".

Keluarga ayam dan kucing kampung hidup rukun berdampingan. Meskipun mereka bukan hewan sejenis, mereka sangat tenggang rasa. Suatu hari ada orang yang memberi makan keluarga kucing, makanan padang lengkap dengan sambal ijonya. Namun yang di makan hanya lauk dan sedikit nasi saja. Sedangkan sebagian nasinya di tinggal untuk keluarga Ayam

Sedangkan di tempat lain satu keluarga kucing sedang rebahan di teras salah satu rumah warga. Kelurga kucing tersebut terdiri kucing jantan, kucing betina dan kedua anaknya yang diberi nama Suci dan Bayu. Suci kucing betina dengan warna bulu belang-belang, hitam, putih, kuning dan abu-abu. Sedangkan Bayu adalah kucing jantan dengan warna bulu hitam.

Saat mereka sedang dinner dan santai, Suci dan Bayu protes kenapa mereka disebut kucing kampung.

"Bunda..., kenapa Suci dan Bayu disebut kuncing kampung...?".

"Padahal kitakan hidup di kota bukan dikampung", kata Suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun