Istri menunjuk sebuah tanaman bonsai. Ini Namanya Bonsai Beringin atau nama latinnya Ficus Benjamina. Tahun 2020 lalu cukup banyak peminat, insyaallah tahun 2021 ini juga booming lagi.
“Terima kasih infonya Maa”, jawabku sambil mencium kening istriku dan langsung kabur ke kamar anak kedua ku, namanya Hafizh.
Kebetulan anakku Hafiz hobinya olah raga taekwondo. Aku yang selalu mengantar dan menjemput kalau dia latihan. Jadi aku tahu banyak tentang taekwondo. Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do atau Taekwon-Do) adalah seni bela diri asal Korea yang juga sebagai olahraga nasional Korea. Ini adalah salah satu seni bela diri populer di dunia yang dipertandingkan di olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Dalam taekwondo, biasanya ada 2 jenis yang dipertandingkan, yaitu poomse dan kyorugi. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea. Sedangkan kyorugi atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktikkan teknik serangan dan teknik pertahanan kaki.
Setelah sampai kamar anakku aku langsung bertanya, "kalau di taekwondo untuk tahun 2021 apa yang akan tren, poomse atau kyorugi mas?".
Menurut anakku tahun 2021 yang akan tren adalah poomse.
“Loh kok bukan kyorugi mas, bukannya mas Hafizh atlit kyorugi”, protesku.
Anakku menceritakan bahwa akibat Covid-19 mulai bulan Maret sampai dengan Desember 2020, banyak dojang (tempat latihan taekwondo) tutup. Karena aturan dari KONI dan pemerintah daerah setempat tidak boleh kumpul-kumpul dan juga orang tua atlit banyak yang tidak memperbolehkan anaknya latihan karena takut tertular Covid-19. Latihan aja tidak boleh apalagi kejuaraan. Jadi otomatis tahun 2021 tidak ada kejuaraan kyorugi taekwondo.
“Lain dengan poomsae papa”, lanjut anakku.
Kalau poomse kan teknik jurus, jadi selama tahun 2020 tetap latihan meskipun secara online. Kejuaraan poomse juga sering diadakan, tingkat nasional maupun internasional, meskipun secara daring. Kemudian anakku menunjukkan sertifikat Bangladesh Taekwondo International Poomsae Championship. Ini yang bulan Oktober lalu Mas Hafiz ikut pertadingan secara daring, dapat medali perak.