Dulu seketika aku pulang dari pengajian deket rumah ku, aku melihat orang tua ku keduanya bersedih..
Dengan suara lirih nan berat, mereka berdua memanggil ku untuk menghampirinya.. setelah aku mendekat, tangan mereka menarik aku ke pangkuan mereka, kemudian  disertai tangis terucap  pesan dengan sangat sangat jelas.. selaya berkata (dengan bahasanya yang khas)Â
"naaak sesungguhnya kami berdua (ayah ibu)tidak menginginkan kamu menjadi orang yang pinter, akan tetapi cukup jadi orang yang tau saja naaak," aku hanya bisa diam dan terdiam seribu kataa..airmata mereka jatuh sebelah pipiku,yang begitu hangat..
hingga pada saat itupun mereka juga melontarkan sebuah kata yang begitu tragis"kami menangis bukan karna hutang kami nak tidak,kami nangis karna melihatmu yang begitu sedih setiap kamu bersama teman2 mu,
penampilan mereka tidak bisa di bandingkan dengan penampilanmu,gaya mereka...juga tidak bisa dibandingkan dengan gayamu.. kamu harus sabar ya nak dan slalu ingat ini..jangan malu mengakui bahwa kita adalah orang yang tidak punya,jangan pernah kamu malu mengakui itu,dan ingat slalu berbuat baiklah kamu pada orang sekitarmu..jangan pedulikan mereka bilang apapun padamu,jangan pedulikan itu..lapangkan dadamu untuk mulut2 yang memaki,tebalkan kuping mu untuk lidah lidah yang berusaha menyakitimu...ingat semua itu yaa nak"
sayapun menangis di pangkuan mereka..