Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makan Bergizi Gratis: Strategi Kesehatan dan Pendidikan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045

3 Februari 2025   20:30 Diperbarui: 3 Februari 2025   20:23 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Salah satu langkah strategis yang kini semakin mendapat perhatian adalah program makan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas generasi muda, yang menjadi kunci utama dalam menyongsong masa depan bangsa.

Makan Bergizi Gratis sebagai Investasi Jangka Panjang

Program makan bergizi gratis bukan sekadar inisiatif bantuan sosial, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan jangka panjang. Dengan memastikan asupan nutrisi yang baik, pemerintah ingin mengatasi berbagai masalah gizi yang masih menghantui, seperti stunting, anemia, dan kekurangan energi kronis. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 21,6% pada tahun 2024, yang perlu terus ditekan agar mencapai target di bawah 14% pada tahun 2024 sesuai arahan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).

Menurut Menteri Kesehatan, program ini juga akan berdampak pada peningkatan konsentrasi belajar anak. "Anak-anak yang mendapatkan gizi seimbang akan memiliki daya tangkap lebih baik di sekolah. Ini adalah investasi bagi masa depan bangsa," ujarnya dalam sebuah seminar di Jakarta.

Kolaborasi Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat

Untuk memastikan keberlanjutan program ini, pemerintah menggandeng berbagai pihak, termasuk sektor swasta, organisasi nirlaba, dan masyarakat luas. Banyak perusahaan telah ikut serta dalam penyediaan bahan pangan bergizi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Selain itu, organisasi masyarakat dan lembaga pendidikan juga berperan dalam memastikan distribusi makanan yang tepat dan edukasi mengenai pola makan sehat.

Sebagai contoh, beberapa daerah telah menerapkan skema kerja sama antara pemerintah daerah dan koperasi petani lokal untuk memastikan suplai bahan makanan segar dan sehat. Inovasi seperti ini tidak hanya mendukung kesehatan anak-anak tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal.

Dampak terhadap Indonesia Emas 2045

Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi yang kuat dan sumber daya manusia yang unggul. Salah satu fondasi utama dari visi ini adalah kesehatan dan kecerdasan generasi muda. Dengan adanya program makan bergizi gratis, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat meningkat, angka putus sekolah menurun, dan produktivitas tenaga kerja di masa depan semakin optimal.

Menurut laporan Bank Dunia, negara-negara dengan program gizi yang baik cenderung mengalami peningkatan PDB yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam gizi bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga strategi ekonomi yang cerdas.

Tantangan dan Harapan ke Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun