Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Stunting dan Indonesia Emas 2045

29 Januari 2024   07:50 Diperbarui: 29 Januari 2024   08:03 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

"Indonesia Emas 2045" adalah sebuah visi nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan berdaulat pada tahun 2045. 

Pada tahun 2045, Indonesia akan merayakan peringatan 100 tahun kemerdekaannya. Visi ini mencakup berbagai aspek pembangunan, termasuk ekonomi, sumber daya manusia, infrastruktur, lingkungan, dan keamanan.

Visi "Indonesia Emas 2045" bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, sektor swasta, dan berbagai pihak lainnya. Pencapaian visi ini memerlukan kerjasama dan dedikasi dari seluruh elemen masyarakat Indonesia. 

Pada intinya, Indonesia berambisi untuk menjadi negara yang berdaulat, berdaya saing, dan memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyatnya pada tahun 2045. Beberapa poin penting yang diinginkan dalam pencapaian "Indonesia Emas 2045" antara lain:

Ekonomi Kuat

Indonesia berusaha untuk memiliki ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, dengan: 

(1) Pertumbuhan ekonomi tinggi, dimana Pemerintah berupaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui kebijakan fiskal dan moneter yang tepat. Investasi dalam proyek-proyek infrastruktur besar, dukungan terhadap sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan, dan peningkatan daya beli masyarakat dapat menjadi katalisator pertumbuhan; 

(2) Diversifikasi sektor ekonomi yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu melalui pengembangan sektor-sektor seperti manufaktur, pertanian, teknologi informasi, dan pariwisata dapat membantu menciptakan ketahanan ekonomi dan peluang pekerjaan; 

(3) Peningkatan daya saing global mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan, penyederhanaan regulasi bisnis, perbaikan iklim investasi, dan pemanfaatan teknologi untuk efisiensi produksi dan distribusi; 

(4) Investasi dalam riset dan inovasi dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Pendorong inovasi termasuk dukungan pemerintah terhadap riset dan pengembangan, promosi kewirausahaan, dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta; 

(5) Keseimbangan Pembangunan Regional untuk memastikan kesejahteraan merata, pemerintah berupaya mengembangkan infrastruktur dan investasi di berbagai wilayah. Ini termasuk pengembangan daerah-daerah yang belum terlalu berkembang; (

6) Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan dengan bijak dan berkelanjutan adalah kunci untuk menjaga lingkungan dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang; dan

(7) Kemitraan Internasional melalui peningkatan kerjasama internasional melibatkan partisipasi dalam perjanjian perdagangan, diplomasi ekonomi, dan promosi investasi. Ini membuka peluang pasar ekspor dan memperluas jangkauan ekonomi Indonesia.

Sumber Daya Manusia Unggul

Pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan menjadi fokus untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan inovatif. Hal ini mencakup peningkatan kualitas pendidikan dari tingkat dasar hingga tinggi, melalui: 

(1) Reformasi Kurikulum. Dengan meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan dengan memasukkan materi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi. Kurikulum juga sebaiknya dirancang untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis; 

(2) Peningkatan Kualitas Pengajaran. Dengan melibatkan guru dan dosen dalam program pelatihan dan pengembangan profesional untuk memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang metode pengajaran terkini dan pedagogi yang efektif; 

(3) Akses Pendidikan yang Merata. Dengan memastikan akses pendidikan yang merata di seluruh wilayah negara dan untuk berbagai kelompok masyarakat. Ini mencakup upaya untuk mengatasi disparitas akses ke pendidikan antar daerah dan kelompok sosial; 

(4) Pendidikan Teknik dan Kejuruan (Vocational Education). Dengan meningkatkan fokus pada pendidikan teknik dan kejuruan untuk memberikan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja; 

(5) Peningkatan Pendidikan Tinggi. Dengan mendukung pengembangan perguruan tinggi yang berkualitas dengan memperkuat penelitian dan inovasi. Ini dapat mencakup kerjasama antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah; 

(6) Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan. Dengan  memberikan pelatihan keterampilan tambahan di luar kurikulum formal, termasuk pelatihan kewirausahaan, untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja; 

(7) Teknologi dalam Pendidikan.  Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran. Integrasi teknologi dapat memungkinkan akses ke sumber belajar yang lebih luas dan memfasilitasi metode pengajaran yang lebih interaktif; dan 

(8) Evaluasi dan Pemantauan Kualitas Pendidikan. Dengan menerapkan sistem evaluasi dan pemantauan yang ketat untuk mengukur dan meningkatkan kualitas pendidikan. Ini melibatkan penggunaan berbagai indikator untuk menilai pencapaian siswa, kinerja guru, dan efektivitas program pendidikan.

Infrastruktur Maju

Pembangunan infrastruktur yang modern dan terintegrasi, termasuk jaringan transportasi, energi, dan teknologi informasi, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan memudahkan konektivitas antarwilayah. Beberapa langkah dan strategi yang dapat diterapkan dalam upaya tersebut melibatkan sejumlah sektor utama: 

(1) Transportasi. Dengan membangun dan meningkatkan jaringan jalan raya untuk memastikan aksesibilitas dan mobilitas yang baik di seluruh wilayah, pengembangan sistem kereta api untuk meningkatkan efisiensi transportasi massal dan logistik, serta pembangunan dan peningkatan bandara internasional dan domestik untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan perdagangan; 

(2) Energi. Dengan membangun dan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik, termasuk pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, dan memperbarui dan memperluas jaringan distribusi energi untuk meningkatkan akses dan keandalan pasokan energi; 

(3) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dengan meningkatkan akses internet di seluruh wilayah untuk mendukung konektivitas dan memfasilitasi pertumbuhan sektor digital, dan memperkenalkan dan meningkatkan layanan e-Government untuk memberikan pelayanan publik yang lebih efisien dan transparan; 

(4) Air dan Sanitasi. Dengan meningkatkan akses ke sumber air bersih dan memperbarui infrastruktur penyediaan air, dan meningkatkan sanitasi dengan pembangunan sistem pengelolaan limbah yang efektif; 

(5) Pertanian dan Perdesaan. Dengan membangun sistem irigasi yang efisien untuk mendukung pertanian dan meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan aksesibilitas ke pedesaan dengan memperbaiki jaringan jalan pedesaan; dan 

(6) Perencanaan Terintegrasi, Dengan mengembangkan pusat kota terpadu untuk memudahkan mobilitas dan meningkatkan kualitas hidup di pusat kota, dan menyediakan sistem transportasi publik yang terintegrasi dan efisien.

Kesejahteraan dan Kesetaraan

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial. Pembangunan ini mencakup program-program sosial, perlindungan sosial, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Beberapa langkah yang umumnya diambil dalam rangka mencapai tujuan ini, seperti: 

(1) Program Sosial. Dengan memberikan bantuan langsung kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan, seperti program bantuan sosial tunai, beras sejahtera, atau subsidi untuk kebutuhan pokok, dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dan kesehatan dengan memberikan fasilitas dan pelayanan secara gratis atau dengan biaya yang terjangkau; 

(2) Perlindungan Sosial. Dengan membangun dan memperluas program jaminan sosial, seperti asuransi kesehatan, asuransi kerja, dan program pensiun untuk melindungi masyarakat dari risiko sosial dan ekonomi, dan memberikan bantuan kepada kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan difabel, untuk memastikan bahwa mereka memiliki akses yang cukup terhadap pelayanan dasar dan kebutuhan hidup; 

(3) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Dengan menyelenggarakan pelatihan keterampilan dan program pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencari pekerjaan atau menjalankan usaha kecil dan menengah, dan memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan kredit dan bantuan keuangan yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas atau memulai usaha;

(4) Pengembangan Infrastruktur Sosial. Dengan membangun dan memperbarui infrastruktur dasar, termasuk perumahan yang terjangkau, listrik, dan air bersih, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menyediakan fasilitas umum seperti taman, lapangan olahraga, dan pusat kegiatan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial; dan 

(5) Partisipasi Masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan program-program pembangunan dan kebijakan sosial, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan inisiatif lokal dan program-program kesejahteraan.

Lingkungan Berkelanjutan

Pencapaian "Indonesia Emas 2045" juga mencakup upaya untuk melindungi lingkungan dan menjaga keberlanjutan alam. Ini mencakup upaya untuk mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan ini termasuk:

 (1) Konservasi Sumber Daya Alam. Dengan melindungi hutan dan ekosistem lainnya sebagai upaya konservasi sumber daya alam. Ini dapat melibatkan penegakan hukum terhadap pembalakan ilegal, peningkatan area konservasi, dan rehabilitasi hutan yang rusak, dan mempertahankan dan meningkatkan keanekaragaman hayati melalui program konservasi dan perlindungan spesies-spesies langka; 

(2) Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan. Dengan meningkatkan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi fosil, dan menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, serta mendukung keberlanjutan pertanian; 

(3) Manajemen Sampah dan Limbah. Dengan meningkatkan program daur ulang dan pengelolaan sampah agar lebih efektif, serta mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan, dan menerapkan praktik pengelolaan limbah industri yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan; 

(4) Perubahan Iklim dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca. Dengan mendorong penggunaan transportasi berbasis energi terbarukan dan efisien untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi, dan berinvestasi dalam energi bersih dan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor energi; dan 

(5) Penegakan Hukum Lingkungan. Dengan meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan, termasuk pemberian sanksi yang tegas kepada pelaku yang merugikan lingkungan, dan meningkatkan kapasitas lembaga pengawasan dan monitoring lingkungan untuk memantau aktivitas yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.

Berkaitan dengan Sumber Daya Manusia Unggul dan Kesejahteraan dan Kesetaraan, Pemerintah menghadapi salah satu permasalahan berkaitan dengan Stunting. Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan anak akibat kekurangan nutrisi yang cukup, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga dua tahun pertama setelah kelahiran. Beberapa faktor penyebab stunting melibatkan aspek nutrisi, kesehatan, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa penyebab umum stunting:

Kekurangan Gizi

Nutrisi yang tidak mencukupi, terutama protein, zat besi, zinc, vitamin A, dan asam folat, dapat menyebabkan stunting. Kekurangan gizi ini bisa terjadi pada ibu selama kehamilan atau pada anak selama masa pertumbuhan awal.

Kekurangan nutrisi ini dapat terjadi pada ibu selama kehamilan jika mereka tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup melalui makanan atau suplemen. Selain itu, bayi dan anak-anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan atau ASI (Air Susu Ibu) selama dua tahun pertama kehidupan juga berisiko mengalami stunting.

Upaya untuk mencegah stunting melibatkan edukasi gizi, promosi ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan, diversifikasi pola makan, dan pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan. Pemberdayaan keluarga untuk memahami pentingnya gizi dan akses terhadap makanan bergizi juga merupakan bagian integral dari strategi pencegahan stunting.

Infeksi dan Penyakit

Infeksi kronis seperti diare, infeksi pernapasan, dan parasit usus dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menghambat pertumbuhan anak. Upaya pencegahan infeksi kronis dan penanganan yang efektif saat terjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak. 

Langkah-langkah seperti meningkatkan kebersihan dan sanitasi, memberikan vaksinasi, dan mendeteksi serta mengobati infeksi dengan segera dapat membantu mengurangi dampak infeksi kronis terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak. Pemberian nutrisi yang memadai dan perawatan kesehatan yang komprehensif juga berperan penting dalam mengatasi dampak infeksi kronis pada pertumbuhan anak.

ASI yang Tidak Eksklusif dan Tidak Adekuat

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang tidak eksklusif atau tidak mencukupi selama enam bulan pertama kehidupan dapat meningkatkan risiko stunting. Jika ASI tidak mencukupi atau tidak diberikan eksklusif selama enam bulan pertama, bayi dapat mengalami kekurangan nutrisi yang dapat mengakibatkan pertumbuhan yang terhambat. Stunting yang terjadi pada periode awal kehidupan dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak. 

Oleh karena itu, penting untuk mendukung dan mempromosikan praktik pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan, serta memberikan dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI dengan cara yang benar dan cukup sesuai dengan kebutuhan bayi. Ini merupakan langkah kunci dalam mencegah risiko stunting dan memastikan pertumbuhan anak yang optimal.

Pelayanan Kesehatan yang Tidak Memadai

Akses terbatas atau kurangnya pelayanan kesehatan maternal dan anak, termasuk pemeriksaan prenatal, imunisasi, dan perawatan kesehatan anak, dapat memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan anak. 

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua ibu hamil dan anak-anak memiliki akses yang memadai ke pelayanan kesehatan maternal dan anak, termasuk pemeriksaan prenatal, imunisasi, dan perawatan kesehatan yang diperlukan. Upaya pencegahan dan perawatan yang tepat waktu dapat membantu memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat.

Kondisi Ekonomi

Keluarga yang menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan kemiskinan mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi dan kesehatan anak. Mengatasi masalah kesejahteraan anak di keluarga dengan kondisi ekonomi sulit memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan dukungan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas. 

Program bantuan sosial, akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, dan upaya untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan pekerjaan dapat membantu meningkatkan kondisi hidup keluarga yang menghadapi ketidakstabilan ekonomi.

Sanitasi dan Air Bersih

Kondisi sanitasi yang buruk dan kurangnya akses terhadap air bersih dapat meningkatkan risiko infeksi dan menghambat pertumbuhan anak. Peningkatan akses terhadap fasilitas sanitasi yang aman, penyediaan air bersih, dan pendidikan mengenai praktik kebersihan adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi risiko infeksi dan meningkatkan kesehatan anak. Upaya ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi anak-anak. 

Pendidikan dan Kesadaran Ibu

Pengetahuan yang kurang tentang gizi, perawatan anak, dan kebersihan dapat memengaruhi keputusan ibu terkait perawatan anak dan pola makan. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi, perawatan anak, dan kebersihan melibatkan edukasi dan dukungan dari sumber daya kesehatan dan komunitas. Program pendidikan kesehatan yang menyasar ibu hamil dan ibu dengan anak kecil dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesehatan anak dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. 

Genetik

Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, meskipun faktor ini tidak selalu dapat diubah. Meskipun faktor genetik memiliki dampak yang signifikan, peran lingkungan juga sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Nutrisi yang baik, akses ke perawatan medis yang tepat waktu, stimulasi lingkungan yang baik, dan faktor lingkungan lainnya dapat memainkan peran penting dalam menopang pertumbuhan anak. 

Oleh karena itu, pendekatan holistik yang memperhatikan keduanya, yaitu faktor genetik dan lingkungan, sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan anak. 

Penanggulangan stunting memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, sehingga dengan tertanggulanginya Stunting tidak menjadi salah satu penghambat dalam menuju Indonesia Emas 2045.

Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat umum dalam mendukung upaya penanggulangan stunting. Pendekatan holistik yang melibatkan seluruh sektor masyarakat dapat membantu mengatasi akar permasalahan stunting dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Kesuksesan dalam penanggulangan stunting juga memiliki dampak positif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun