Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tantangan Perbankan di Era Society 5.0

2 November 2023   09:30 Diperbarui: 2 November 2023   09:36 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Seiring dengan peningkatan ketergantungan pada teknologi, perbankan harus menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks. Perlindungan data pelanggan dan sistem keuangan menjadi prioritas utama untuk mencegah kebocoran data dan serangan siber.

Peningkatan ketergantungan pada teknologi membawa manfaat besar, tapi sayangnya, semakin kompleksnya keamanan siber juga datang bersamanya. Di dunia perbankan, di mana data pelanggan dan sistem keuangan sangat bernilai, keamanan siber menjadi prioritas utama. Jika data pelanggan jatuh ke tangan yang salah, itu bisa digunakan untuk pencurian identitas atau penipuan keuangan. Selain itu, serangan terhadap sistem keuangan dapat menyebabkan kebocoran dana dan merusak kepercayaan publik terhadap institusi keuangan.

Dengan begitu banyak transaksi dan data sensitif yang diproses secara daring, perbankan menjadi target yang menarik bagi para penyerang. Perlindungan yang kuat terhadap data pelanggan dan sistem keuangan tidak hanya melibatkan keamanan teknis, tetapi juga kebijakan dan protokol yang ketat untuk mencegah ancaman dari dalam dan luar. Jadi, keamanan siber bukan hanya masalah teknologi, tapi juga kepercayaan dan keandalan dalam dunia perbankan modern.

Regulasi

Perubahan regulasi yang cepat dapat menjadi hambatan bagi inovasi. Perbankan perlu beradaptasi dengan perubahan-perubahan aturan yang diterapkan oleh pemerintah untuk memastikan kepatuhan dan menjaga reputasi mereka.

Perubahan regulasi yang cepat dapat menjadi hambatan bagi inovasi dalam beberapa cara. Pertama, perbankan harus secara terus-menerus memantau dan menyesuaikan operasional mereka dengan aturan-aturan baru, yang dapat memakan waktu dan sumber daya. Ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk fokus pada pengembangan produk dan layanan baru.

Kedua, inovasi seringkali memerlukan keberanian untuk mengambil risiko, dan perubahan regulasi yang konstan dapat menciptakan ketidakpastian hukum yang membuat perbankan enggan untuk mencoba hal-hal baru. Mereka mungkin khawatir bahwa investasi dalam inovasi tertentu bisa menjadi usang atau melanggar peraturan dalam waktu singkat.

Selain itu, perubahan regulasi juga dapat meningkatkan biaya kepatuhan karena perbankan perlu menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk memastikan bahwa mereka memenuhi semua persyaratan baru yang diberlakukan oleh pemerintah. Ini bisa membatasi anggaran yang dapat dialokasikan untuk riset dan pengembangan inovatif.

Secara keseluruhan, perubahan regulasi yang cepat menciptakan lingkungan yang dinamis dan sering kali menantang bagi perbankan yang ingin terus berinovasi.

Peningkatan Pengalaman Pelanggan

Dalam masyarakat yang semakin terkoneksi dan cerdas, pelanggan mengharapkan pengalaman yang lebih personal dan intuitif. Perbankan perlu menggabungkan teknologi seperti kecerdasan buatan dan analisis prediktif untuk memberikan layanan yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun