Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Tantangan UMKM di Era Digital

29 Oktober 2023   20:22 Diperbarui: 29 Oktober 2023   20:25 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, UMKM dapat meminimalkan risiko keamanan digital dan melindungi bisnis mereka dari potensi ancaman cyber.

Persaingan Global

Persaingan global dalam dunia UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memang semakin ketat. Globalisasi dan teknologi telah membuka peluang, tetapi juga menantang pelaku UMKM untuk terus berinovasi dan bersaing secara efektif. Beberapa faktor yang mempengaruhi persaingan global UMKM termasuk: (1) Teknologi. Perkembangan teknologi memungkinkan UMKM untuk mencapai pasar global. E-commerce, media sosial, dan platform online membuka akses baru untuk memasarkan produk dan mencari pelanggan di seluruh dunia; (2) Inovasi. UMKM yang inovatif memiliki keunggulan dalam persaingan global. Kemampuan untuk mengembangkan produk atau layanan baru dan meningkatkan efisiensi operasional dapat membantu mereka bersaing lebih baik; (3) Akses Keuangan. Untuk bersaing secara global, UMKM perlu akses ke sumber daya keuangan. Ini termasuk investasi, pinjaman, dan dukungan keuangan lainnya untuk memperluas operasi dan meningkatkan kapasitas produksi; (4) Kualitas Produk dan Layanan.  Kualitas produk dan layanan sangat penting dalam persaingan global. UMKM perlu memastikan bahwa produk atau layanan yang mereka tawarkan memenuhi standar internasional dan dapat bersaing dengan produk sejenis dari berbagai negara; (5) Manajemen Risiko: Persaingan global membawa risiko yang lebih tinggi, seperti fluktuasi mata uang, perubahan regulasi, dan tantangan logistik. Manajemen risiko yang baik menjadi kunci untuk menjaga kelangsungan bisnis; (6) Kemitraan Strategis. Bermitra dengan perusahaan atau mitra strategis di berbagai negara dapat membantu UMKM mengakses pasar baru dan mendapatkan dukungan yang diperlukan; (7) Sertifikasi dan Standar Internasional.  Memiliki sertifikasi dan mematuhi standar internasional dapat membuka pintu untuk ekspansi internasional dan meningkatkan kepercayaan pelanggan global.

Untuk tetap bersaing, UMKM perlu mengadopsi pendekatan yang holistik, termasuk fokus pada pemasaran digital, peningkatan kualitas, dan strategi ekspansi yang bijak. Selain itu, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar global juga sangat penting.

Perubahan Model Bisnis

Selama beberapa tahun terakhir, banyak pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) telah mengalami perubahan dalam model bisnis mereka. Beberapa tren yang dapat diamati termasuk: (1) E-commerce dan Online Presence. Banyak UMKM beralih ke platform e-commerce untuk meningkatkan visibilitas dan jangkauan pelanggan mereka. Prisensi online memungkinkan mereka untuk menjangkau pasar yang lebih luas; (2) Penggunaan Media Sosial. UMKM semakin mengandalkan media sosial untuk pemasaran. Mereka memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter untuk berinteraksi dengan pelanggan, membangun merek, dan memasarkan produk mereka; (3) Model Berlangganan. Beberapa UMKM memperkenalkan model bisnis berlangganan, terutama dalam sektor barang konsumsi atau layanan. Ini memberikan stabilitas pendapatan dan meningkatkan loyalitas pelanggan; (4) Kemitraan dan Kolaborasi. Banyak UMKM menjalin kemitraan dengan bisnis lain untuk saling menguntungkan. Ini bisa berupa kolaborasi pemasaran, penggabungan produk, atau dukungan bersama; (5) Pentingnya Pengalaman Pelanggan. UMKM menyadari pentingnya memberikan pengalaman pelanggan yang positif. Ini tidak hanya mencakup kualitas produk, tetapi juga layanan pelanggan dan kecepatan pengiriman; (6) Inovasi Produk dan Layanan. UMKM yang sukses terus berinovasi dalam produk dan layanan mereka. Inovasi membantu mereka tetap relevan di pasar yang terus berubah dan memenuhi tuntutan pelanggan; (7) Pendekatan Berkelanjutan. Semakin banyak UMKM yang mengadopsi pendekatan berkelanjutan dalam operasi mereka. Baik itu dalam bahan baku, proses produksi, atau pilihan kemasan, aspek berkelanjutan semakin menjadi perhatian; dan (8) Teknologi Keuangan (Fintech). Penggunaan teknologi keuangan, seperti platform pembayaran digital dan layanan keuangan online, membantu UMKM dalam manajemen keuangan dan memudahkan transaksi dengan pelanggan.

Perubahan ini mencerminkan adaptasi UMKM terhadap perkembangan teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan upaya untuk tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Keuangan dan Investasi

Tantangan dalam hal keuangan dan investasi bagi pelaku UMKM bisa jadi cukup kompleks. Salah satunya adalah akses terhadap modal. Banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan pinjaman atau investasi karena minimnya jaminan atau riwayat kredit yang kurang baik. Selain itu, proses administratif yang rumit juga bisa menjadi hambatan.

Selain itu, pemahaman tentang manajemen keuangan juga bisa menjadi tantangan. Beberapa pelaku UMKM mungkin kurang terampil dalam mengelola arus kas, membuat anggaran, atau melakukan analisis keuangan. Ketidakmampuan ini bisa berdampak negatif pada pertumbuhan bisnis.

Faktor lain yang memainkan peran adalah kurangnya literasi keuangan di kalangan pelaku UMKM. Mereka mungkin tidak sepenuhnya memahami opsi investasi yang tersedia atau cara mengelola risiko keuangan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun