Dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utamanya mengajar, mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.Â
Adapun kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dosen serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional yang bertujuan melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional harus berfokus tentang bagaimana cara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
Beban kerja dosen (BKD) merupakan gambaran beban SKS dosen melaksanakan Tri Dharma dalam satu semester ke depan dengan unsur-unsur utama terdiri dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.Â
Beban kerja dosen ini perlu dilaporkan secara periodik untuk mengetahui gambaran kinerja riil dosen melaksanakan Tri Dharma dalam hitungan SKS satu semester terakhir yang sudah dijalani, dimana batas rentang SKS paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya. Â
Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga pilar dasar pola pikir dan menjadi kewajiban bagi mahasiswa, pendidik, dan civitas akademika yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Ketiganya menjadi poin penting dalam mewujudkan visi dari perguruan tinggi.
Beban kerja dosen selama ini menjadi momok permasalahan dosen pada setiap semesternya, bagaimana tidak, dengan kesibukan dosen dalam menyiapkan materi mengajar selama satu semester, ditambah lagi dengan kewajiban melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu semster. Dalam hal pendidikan dan pengajaran tidak menjadi masalah berarti bagi dosen dengan status tenaga pengajar sekalipun, baik dosen akademisi maupun dosen praktisi.Â
Namun terkait penelitian, sebagian besar dosen baik dosen akademisi dan dosen praktisi tidak memiliki keluangan waktu dalam melakukan penelitian. Sebagian dosen mengeluhkan berkaitan dengan penelitian ini, disamping belum adanya dukungan penuh dari lembaga/kampus sebagai homebase dalam pembiayaan penelitian, sehingga itu menjadi beban biaya dosen selain beban waktu dan pemikiran untuk melakukan sebuah penelitian.Â
Terlebih lagi tidak hanya melakukan penelitian dalam menghasilkan artikel, permasalahan selanjutnya adalah berkaitan dengan biaya publikasi. Untuk biaya publikasi pun belum sepenuhnya di dukung oleh lembaga/kampus, dan kembali biaya publikasi menjadi beban biaya dosen.
Pengabdian kepada masyarakat pun juga menjadi permasalahan bagi sebagian dosen, sama dengan penelitian, dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat pun belum sepenuhnya di dukung oleh lembaga/kampus, dan dalam pengabdian kepada masyarakat dan luarannya menjadi beban biaya dan waktu dosen.Â
Memang dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bisa melalui kolaborasi dosen sesama lembaga/kampus maupun kolaborasi antar lembaga/kampus. Namun tak jarang dalam kolaborasi menimbulkan permasalahan baru, seperti pembagian peran dalam penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.
Beban biaya yang dikeluarkan dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat termasuk luaran atau publikasinya. Perlu solusi bijak terkait permasalahan beban biaya ini agar tidak mutlak menjadi beban seorang dosen, sebagaimana kita pahami dan ketahui bersama, bahwa honor seorang dosen terkadang belum mampu mencukupi kebutuhan probadi dan keluarganya, ditambah lagi dengan beban biaya penelitian dan pengabdian serta publikasi yang mereka tanggung.
Selain beban biaya, waktu pun bagian dari pada permasalahan dosen dengan kesibukannya sebagai pengajar yang harus menyiapkan materi atau bahan ajar yang update dan berkualitas. Sehingga tak jarang sebagian besar dosen menggunakan jasa penulisan artikel sampai dengan publikasinya, dengan harapan dapat memenuhi beban kinerja yang harus dipenuhi.Â
Namun, belakangan ini jasa penulisan artikel ilmiah sedang banyak disorot sebagai dampak dari pemenuhan Tri Dharma Perguruan tinggi dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sudah saatnya beban kerja dosen, tidak lagi menjadi beban dimulai dari kata kerjanya, seperti mengganti kalimat "Beban Kerja Dosen" menjadi "Nilai Kinerja Dosen". Karena pemilihan kata "Beban" secara psikologis menjadi sebuah beban, atau "Beban" tersebut tidak menjadi beban dosen semata, perlu dukungan penuh dari lembaga/kampus terkait pembiayaan dalam pelaksanaan dwidharma yaitu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Karena dengan banyaknya publikasi penelitian dan pengabdian kepada masyarkat tidak hanya menjadi penilaian kinerja dosen, namun menjadi penilaian kinerja lembaga/kampus.
Sebagaimana kita pahami dalam penilaian akreditasi kampus, salah satu poin penilaiannya adalah banyaknya publikasi karya ilmiah baik artikel, buku, dan hasil pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi.Â
Tentunya dalam menghasilkan publikasi karya tidak hanya dibebankan kepada dosen semata, diperlukan kebijakan dan dukungan dari lembaga/kampus terkait mekanisme baik pembiayaan maupun manajamen waktu, agar Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan kewajiban bagi mahasiswa, pendidik, dan civitas akademika menjadi suatu kolaborasi yang indah dalam menghasilkan mahasiswa yang terdidik dengan baik, penelitian dan pengabdian masyarakat yang berkualitas. Dan beban kerja dosen, tidak lagi menjadi beban bagi dosen.
Â
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H