Grand strategy merupakan alat analisis posisi yang didasarkan atas dua kombinasi dimensi antara market growth dari BCG dan competitive position dari Competitive Profile Matrix (CPM).
Matriks TOWS (Threat, Opportunity, Weakness, dan Strength) diterapkan untuk menganalisis kondisi internal yang mencakup kekuatan (S) dan kelemahan (W) BPR X. Sedangkan kondisi eksternal meliputi peluang (O) dan ancaman (T) BPR X. TOWS adalah suatu tools yang umum digunakan dalam identifikasi secara sistematis terhadap kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman di lingkungan eksternal yang akan digunakan dalam memformulasikan strategi yang sesuai. Ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi efektif adalah strategi yang mampu memaksimalkan kekuatan dan peluang, meminimalkan kelemahan dan ancaman. Â
TOWS dianalisis dengan menggabungkan elemen TOWS menjadi suatu matriks kemudian diidentifikasi semua aspek dalam TOWS. Dari kuadran tempat bertemunya TOWS tersebut dapat dibuat strategi yang sesuai dengan aspek-aspek TOWS.
Hasil dari tabel IFE dan EFE di atas dapat dilihat bahwa strategi yang dihasilkan berada pada kuadran I dimana sumbu X = hasil dari total kekuatan – total kelemahan (S - W) = 0,20 dan sumbu Y = hasil dari total peluang – total ancaman (O - T) = -0,06 ini merupakan situasi yang memprihatinkan. BPR X tersebut memiliki peluang dan kekuatan, Namun belum dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mengurangi pegawai yang memiliki kompetensi rendah.
Matriks Internal Eksternal BPR X
Total skor faktor kekuatan dan kelemahan pada matriks IFE yaitu 3,88 dan total skor faktor peluang dan ancaman pada matriks EFE yaitu 3,87. Posisi strategi BPR X berada pada sel strategi 1 yaitu growth strategy yang merupakan strategi yang memiliki posisi konsentrasi melalui Integrasi vertikal yang artinya bahwa dengan berkonsentrasi pada kekuatan dan kelemahan yang dimiliki BPR X akan mampu bertahan menghadapi peluang dan ancaman yang akan menghambatnya.
Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal (Sel 1) Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi vertikal dengan cara meningkatkan Brand image dari cukup baik menjadi baik, melakukan inovasi terhadap tarif bersaing dan mekanisme pembayaran. Hal ini merupakan strategi utama untuk BPR X yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat dalam industri jasa keuangan non bank yang berdaya tarik tinggi.Â
Agar dapat meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya, BPR X harus melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien untuk mengontrol kualitas layanan serta melakukan pengurangan / merumahkan pegawai yang memiliki kompetensi rendah. Karena kalau melakukan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dinilai berbiaya tinggi dan mengganggu keuangan BPR X.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H