Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban “Maka nikmat Rabmu yang manakah yang kamu dustakan?
Bergetar hati dan tak terasa berlinang airmata seraya berucap beribu Syukur atas Nikmat dan Karunia-Nya kepada hamba yang banyak bergelimang dosa. Merenung, apakah ibadah yang hamba-Mu kerjakan selama hidup ini nanti pantas mendapat Nikmat dan Karunia-Mu yang bergitu dahsyat luar biasa.
Masa Kecil
Aku terlahir dari keluarga yang amat sangat sederhana dari Bapak yang bekerja sebagai penjahit, dan Mama sebagai ibu rumah tangga tangguh. Aku terlahir sebagai anak pertama dari 5 bersaudara, kehidupan kami bisa dibilang jauh dari cukup. Masa kecilku seperti anak-anak dimasa itu dimana selalu membantu orangtua dengan berjualan apasaja yang menghasilkan uang, seperti berjualan koran, pempek, cakwe, kue basah yang dijajakan keliling gang, di sekolah, bahkan di bioskop, serta berjualan es saat panen tiba
Masih teringat, sampai suatu masa kondisi benar benar sulit, sampai untuk merasakan sayur yang hangat, kami keliling mencari bayam liar untuk kami petik dan diserahkan kepada Mama untuk dimasak menjadi sayur yang bergizi, aaaaahhhhhhh indahnya masa kecilku, dengan kreativitas tanpa batas.
Masa Remaja
Menginjak remaja, selepas lulus SMP pada Thn 1991, Aku tidak seberuntung teman-temanku yang dapat melanjutkan ke jenjang SMA. Selepas SMP aku bekerja pada sebuah toko kelontong merangkap toko fotocopy di daerah Kampus Bina Nusantara, jarak dari toko ke rumah sebenarnya tidak terlalu jauh, tetapi aku memutuskan tinggal di toko untuk belajar Mandiri. Beruntungnya Om dan Tante (panggilan kepada majikan laki-laki dan perempuan) serta Anak-anaknya sangat baik memperlakukanku.Â
Di toko tersebutlah, garis kehidupan, takdir dan jalan hidupku mulai berubah, dimana berawal dari selepas tutup toko, dimalam hari aku di ajarkan komputer oleh anaknya tante, komputer type 286 berbasis DOS, belum secanggih saat ini. Aku diajarkan Lotus, Wordstar, dan foxbase saat itu aku begitu semangat mempelajari ketiga program tersebut dan dapat aku kuasai dengan baik. sampai akhirnya aku diperbantukan sebagai typist, membantu pengetikan tugas akhir mahasiswa dari Anak Tante yang kebetulan saat itu menjabat sebagai pengajar di Kampus Bina Nusantara. Setelah memiliki penghasilan yang cukup, tanpa sepengetahuan kedua orangtuaku, aku melanjutkan pendidikan ke SMA dan Alhamdulillah lulus di tahun 1997, setahun sebelum kerusuhan dan krisis ekonomi melanda Indonesia, memasuki era Reformasi.
Pada tahun 1998, disaat sebelum kerusuhan terjadi, aku mengundurkan diri dari tempat kerjaku yang telah mengajarkan banyak ilmu kepadaku. Terimakasih Om, Tante, dan Koko yang baik hati, jasamu akan selalu ku kenang dalam hidupku.
Masa Menginjak Dewasa
Selepas keluar dari tempat bekerja, aku mencoba peruntungan sebagai teknisi panggilan yang menawarkan jasa service komputer beserta installasinya, bekerja serabutan membuatku kurang percaya diri menghadapi wanita, namun jalan hidup mempertemukanku dengan seorang gadis yang kunikahi di November 1999/Sya'ban 1420H.
Tahun 2000, setelah kelahiran Putra Pertama, aku diterima bekerja di Bank BNI SKK Gambir sebagai teknisi lepas sampai tahun 2004, aku bekerja sebagai teknisi lepas dan sempat ditawarkan untuk menjadi pegawai tetap, namun aku tolak.Â
Tahun 2004-2008, kembali bekerja sebagai teknisi komputer dan keliling Jabodetabek membangun Wartel dan Warnet kala itu. Dimalam akhir tahun 2008, aku merenung perjalanan kehidupan yang tidak ingin selamanya hidup dijalan sebagai teknisi panggilan. Di awal tahun 2009, aku memberanikan diri shilaturahiim ke Kakak Sepupu yang bekerja di BPS, mengutarakan maksud kedatangan dan keinginan merubah jalan hidup. dan Alhamdulillah di sambut baik, oleh Kakak Sepupu dan di ajarkan mengenai Statistik, Metode Penelitian, dan Program Aplikasi pengolahan data seperti: CSPRO, SPSS, STATA, dan Eviews. dan Alhamdulillah, ilmu tersebut dapat aku kuasai dengan baik, dan pertengahan tahun 2009 dipercaya sebagai Programer penelitian pada salah satu Konsultan rekanan PUSDATIN Kementrian ESDM. Tahun 2009-2011, memulai pekerjaan baru sebagai Programmer Penelitian, dan Jalan hidup kembali berubah mengarahkan aku kepada dunia Konsultan yang lebih menantang, dimana Tahun 2012-2018, dipercaya memegang jabatan sebagai Junior Economist pada salah satu Proyek dari Kementrian PPN/BAPPENAS, Junior economist aku jalani selama kurang lebih 7 Tahun dengan berbagai proyek berbeda, mulai dari proyek pengairan, irigasi, pertanian, sampai dengan tenaga kerja.
Tahun 2014, aku menamatkan S1 pada sekolah tinggi ilmu ekonomi di daerah Jakarta, dan juga tanpa sepengetahuan kedua orangtuaku, orangtuaku mengetahui aku kuliah, saat kelulusan dan mengajak kedua orangtuaku menghadiri Wisudaku. Tahun 2016 aku menyelesaikan Magister Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pancasila Jakarta.
Pada Tahun 2014, Allah SWT mengirimkan seorang malaikat penolong yang merubah total jalan hidupku dari seorang konsultan menjadi seorang Dosen. Dimana selepas menyelesaikan Magister Manajemen, aku ditawarkan dan di ajak untuk mengabdi, mendidik generasi muda harapan bangsa sebagai seorang Dosen.
Menjadi Dosen
Tahun 2017, aku resmi menjadi seorang Dosen di Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI Jakarta sampai dengan hari ini, berkat bimbingan orang yang telah ku anggap Bapak sendiri, yang banyak berjasa mengajarkan bagaimana menjadi seorang pendidik, seorang dosen yang melakukan Tri Dharma.
Menjadi Dosen, tidak pernah sekalipun terbersit dalam impian, menjadi seorang dosen. Namun, Allah berkehendak lain, dan menjawab Do'aku bahwa aku tidak ingin selamanya hidup di jalan, bekerja di lapangan, yang jarang sekali bertemu dengan keluargaku.
Berkat Dunia Dosen, aku lebih di kenal dan terkenal hehehehehe
Alhamdulillah, Barakallahu Luar Biasa Allahu Akbar
Dalam Dunia Dosen, telah menghasilkan berbagai artikel penelitian dan buku, dan juga pernah beberapa kali di nobatkan sebagai Dosen Terbaik di kalangan Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI. dan itu lebih memacu aku untuk berbuat lebih banyak dalam dunia pendidikan
Dosen, telah mengantarkanku mengenal dunia lebih luas lagi, mempelajari ilmu lebih banyak lagi, yang membuat Aku merasa bodoh dan kecil dalam dunia Ilmu Pengetahuan yang Maha luas.
Dosen membuatku merasa ini adalah ladang ibadah jariah ilmu, dengan mengajarkan dan sharing pengalaman kepada generasi muda harapan bangsa
Dosen menjadi Dunia baruku dalam ber ibadah
Maha Suci Engkau Ya Allah.Â
Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H