Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Money

Macam-macam Risiko Investasi

26 Juni 2021   18:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   18:18 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dalam berinvestasi, kita harus mengenali berbagai macam risiko yang perlu kita pahami dan perkecil berkaitan dengan timbulnya risiko. Berbagai macam risiko investasi tersebut, diantaranya:

RISIKO BISNIS

Risiko bisnis membahas ketidakpastian arus pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh sifat dari bisnis perusahaan itu sendiri. Kajian yang sering digunakan untuk membahas risiko bisnis misalnya adalah volatilitas penjualan dan operating leverage menentukan level dari risiko bisnis.

RISIKO KEUANGAN

Risiko keuangan disebabkan oleh penggunaan debt financing dimana peminjam membutuhkan pembayaran yang tetap yang harus dibayarkan dimuka. Penggunaan debt (use of debt) meningkatkanb kertidakpastian pendapatan perusahaan dan meningkatkan risiko premium dari stok/saham.  

Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon "high risk bring about high return", artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. 

Contohnya dalam investasi saham. Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat besar. (Fery N. Indroes dan Sugiarto, 2006).

RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas membahas ketidakpastian yang disebabkan oleh pasar sekuner untuk suatu investasi. Dalan konteks risiko likuiditas ini beberapa pertanyaan dibahas seperti berapa lama akan dihasilkan suatu keuntungan dari  investasi dalam bentuk uang cash, dan berapa pasti harga dari suatu transaksi akan menghasilkan keuntungan. Risiko tingkat nilai tukar membahas ketidakpastian return yang diakibatkan dari penetapan sekuritas yang didominasikan dalam suatu nilai tukar yang berbeda.

RISIKO NEGARA

Risiko Negara atau Country risk yang akan difokuskan pada risiko investasi adalah merupakan kajian dalam disertasi ini dengan menggunakan dasar krisis politik yang terhadi pada 1998 (Mandala Manurung, 2004). 

Kejadian-kejadian politik di sekitar awal pertengahan tahun 1998 merupakan puncak krisis politik. Krisis ini sangat mengganggu ekspektasi pelaku ekonomi, terutama investor asing. Pelaku ekonomi pada saat itu mengambil sikap melihat dan menunggu perkembangan kondisi politik. 

Akibatnya selama dua tahun sejak 1998 tidak terjadi capital inflow yang positif, malah terjadi capital flight yang cukup tinggi. Terancamnya kelanjutan bantuan Internatioanl Monetary Fund (IMF) akibat skandal Bank Bali juga semakin mempersulit keadaan. Permasalahan krisis politik 1998 menjadikan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi risiko politik investasi menjadi semakin penting.

RISIKO SISTEMATIS

Risiko sistematis disebut juga dengan market risk yaitu resiko yang  bisa didiversifikasikan atau resiko yang sifatnya mempengaruhi secara menyeluruh terhadap perekonomian nasional. 

Contohnya krisis moneter pada tahun 1997 di Indonesia yang telah menyebabkan banyak sekali perusahaan yang bangkrut dan  meningkatnya angka pengangguran. Risiko ini dapat dikategorikan sebagai risiko politik investasi karena sangat berkaitan dengan isu politik pada saat itu.

INVESTASI

Investasi yang dilaksanakan di daerah ini akan menyebabkan terbentuknya modal daerah.  Hal ini merupakan konsekuensi logis dari terbatasnya anggaran yang dimiliki oieh pemerintah daerah dalam menjalankan program pembangunan. Banyak kendala yang dihadapi daerah dalam kaitannya dengan investasi menyebabkan risiko investasi akan lebih mudah dilihat secara nasional/makro. 

Dalam ini data penanaman modal baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman dalam negeri (PMDN) sebetulnya dapat menjadi rujukan dalam melihat risiko investasi, namun dalam penelitian ini risiko investasi akan menggunakan data investasi yang dikumpulkan BPS. Investasi ini berasal dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB)  dari seluruh propinsi di Indoensia.

Patut dicatat bahwa data Pembentukan modal tetap domestik bruto  (PMTB) sebagai rujukan untuk investasi fisik di Indonesia. PMTB didefinisikan sebagai pengadaan, pembuatan dan pembelian barang-barang modal baru yang berasal dari dalam negeri (domestik) dan barang modal baru ataupun bekas dari luar negeri. Barang modal adalah peralatan yang digunakan untuk berproduksi dan biasanya mempunyai umur pakai satu tahun atau lebih. 

Pembentukan modal tetap domestik bruto dapat dibedakan atas: a) pembentukan modal dalam bentuk bangunan/konstruksi; b) pembentukan modal dalam bentuk mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan; c) pembentukan modal dalam bentuk alat angkutan; dan d) pembentukan modal untuk barang modal lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun