Mohon tunggu...
Mohammad Sofyan
Mohammad Sofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Programer Penelitian Sosial Ekonomi

Programer Penelitian Sosial Ekonomi CV ODIS

Selanjutnya

Tutup

Money

Macam-macam Risiko Investasi

26 Juni 2021   18:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   18:18 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kejadian-kejadian politik di sekitar awal pertengahan tahun 1998 merupakan puncak krisis politik. Krisis ini sangat mengganggu ekspektasi pelaku ekonomi, terutama investor asing. Pelaku ekonomi pada saat itu mengambil sikap melihat dan menunggu perkembangan kondisi politik. 

Akibatnya selama dua tahun sejak 1998 tidak terjadi capital inflow yang positif, malah terjadi capital flight yang cukup tinggi. Terancamnya kelanjutan bantuan Internatioanl Monetary Fund (IMF) akibat skandal Bank Bali juga semakin mempersulit keadaan. Permasalahan krisis politik 1998 menjadikan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi risiko politik investasi menjadi semakin penting.

RISIKO SISTEMATIS

Risiko sistematis disebut juga dengan market risk yaitu resiko yang  bisa didiversifikasikan atau resiko yang sifatnya mempengaruhi secara menyeluruh terhadap perekonomian nasional. 

Contohnya krisis moneter pada tahun 1997 di Indonesia yang telah menyebabkan banyak sekali perusahaan yang bangkrut dan  meningkatnya angka pengangguran. Risiko ini dapat dikategorikan sebagai risiko politik investasi karena sangat berkaitan dengan isu politik pada saat itu.

INVESTASI

Investasi yang dilaksanakan di daerah ini akan menyebabkan terbentuknya modal daerah.  Hal ini merupakan konsekuensi logis dari terbatasnya anggaran yang dimiliki oieh pemerintah daerah dalam menjalankan program pembangunan. Banyak kendala yang dihadapi daerah dalam kaitannya dengan investasi menyebabkan risiko investasi akan lebih mudah dilihat secara nasional/makro. 

Dalam ini data penanaman modal baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman dalam negeri (PMDN) sebetulnya dapat menjadi rujukan dalam melihat risiko investasi, namun dalam penelitian ini risiko investasi akan menggunakan data investasi yang dikumpulkan BPS. Investasi ini berasal dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB)  dari seluruh propinsi di Indoensia.

Patut dicatat bahwa data Pembentukan modal tetap domestik bruto  (PMTB) sebagai rujukan untuk investasi fisik di Indonesia. PMTB didefinisikan sebagai pengadaan, pembuatan dan pembelian barang-barang modal baru yang berasal dari dalam negeri (domestik) dan barang modal baru ataupun bekas dari luar negeri. Barang modal adalah peralatan yang digunakan untuk berproduksi dan biasanya mempunyai umur pakai satu tahun atau lebih. 

Pembentukan modal tetap domestik bruto dapat dibedakan atas: a) pembentukan modal dalam bentuk bangunan/konstruksi; b) pembentukan modal dalam bentuk mesin-mesin dan alat-alat perlengkapan; c) pembentukan modal dalam bentuk alat angkutan; dan d) pembentukan modal untuk barang modal lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun