Biasanya kalau menggunakan laptop atau komputer, tidak jauh-jauh dari kegiatan mengetik khususnya bagi guru-guru senior. Mungkin karena menyerah dan merasa sudah tidak bersaing lagi dengan kemajuan zaman. Memang bagi yang belum terbiasa membuat video harus banyak belajar dan tentu banyak rekan guru yang bisa diminta tolong untuk mengajari.
Bagi siswa belajar lewat video bisa menjadi alternatif selain menerima file materi dari guru. Dengan video paling tidak ada gambar atau suara yang bisa menjelaskan materi. Tentu belajar menjadi lebih asyik. Namun hal ini bukan tanpa kendala. Kondisi internet, jaringan, dan kuota sangat berpengaruh. Jika video dikirimkan tentu harus diunduh terlebih dahulu agar bisa ditonton.
 Apabila guru mengirim tautan video tersebut pada youtube, tentu siswa juga harus menonton lewat youtube. Unduh video atau menonton video tentu akan lebih banyak menyedot kuota internet siswa. Walaupun sudah banyak akses wifi gratis, tentu itu tidak berlangsung lama. Apalagi juga dipengaruhi kondisi jaringan internet di rumahnya. Jika jaringan lemah, unduh atau youtub-an tentu akan terhambat.
Zaman yang semakin maju membuat kita harus bisa mengimbanginya. Jika tidak kita akan semakin tertinggal. Revolusi industri 4.0 yang sedang kita jalani membuat kita semakin melek teknologi. Ini sejalan dengan yang disampaikan Kepala Balitbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika, Basuki Yusuf Iskandar di situs resmi Kementerian Kominfo (17/09/2020) bahwa melek digital menjadi syarat utama revolusi industri 4.0. Semua lini harus disertai dengan kemajuan era digital, termasuk dalam dunia pendidikan. Guru dapat memanfaatkan media digital termasuk di dalamnya video untuk membantunya dalam proses pembelajaran. Apalagi di musim pandemi ini saat belajar dilakukan secara jarak jauh, peranan media digital sangat akan membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H