Mohon tunggu...
Mohammad Fariz
Mohammad Fariz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Negeri Semarang

Saya adalah Mahasiswa dengan jurusan Ilmu Hukum di Universitas Negeri Semarang mempunyai Hobi menulis dan mengkritisi setiap peristiwa yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menggali Potensi : Optimalisasi Keuangan oleh Generasi Muda untuk Industri Kreatif yang Berkelanjutan

25 Desember 2024   12:02 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:32 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang - Generasi muda Indonesia memiliki peran strategis dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Dengan jumlah penduduk usia muda mencapai 63,98 juta jiwa atau sekitar 23,3% dari total populasi, menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2024). Potensi demografis ini menjadi kekuatan besar bagi pembangunan nasional. Di era digital yang terus berkembang, generasi muda diharapkan dapat membawa inovasi serta ide-ide cemerlang, terutama di sektor industri kreatif.

Industri kreatif merupakan bidang yang berfokus pada kreasi dan inovasi, memanfaatkan kekayaan budaya dan tradisi Indonesia sebagai latar belakang kreativitas. "Indonesia memiliki warisan budaya yang melimpah. Ini adalah sumber daya besar yang dapat menjadi landasan bagi generasi muda untuk menciptakan produk-produk inovatif yang berdaya saing global," ujar seorang analis dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin, 2018).

Namun, masih ada tantangan besar yang dihadapi oleh pelaku industri kreatif muda, terutama dalam pengelolaan keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya mencapai 65,43%. "Rendahnya literasi keuangan ini mempengaruhi kemampuan generasi muda untuk mengelola sumber daya mereka secara efektif," ungkap laporan tersebut.

Teknologi Keuangan Memberi Solusi

Kemajuan teknologi keuangan menjadi angin segar bagi pelaku industri kreatif. Berbagai platform seperti e-wallet, layanan investasi digital, dan crowdfunding mempermudah pengelolaan keuangan, terutama untuk generasi muda yang akrab dengan  dunia teknologi.

"Dengan menggunakan platform seperti e-wallet dan crowdfunding, pengelolaan #UangKita menjadi lebih transparan dan efisien," kata Sholeha dan Kharisma (2024). Selain itu, teknologi blockchain juga memberikan kontribusi besar. Blockchain memungkinkan transaksi yang aman, transparan, dan terdesentralisasi, sehingga meminimalkan risiko penipuan.

Tokenisasi aset kreatif adalah salah satu inovasi yang muncul dari teknologi blockchain. Inovasi ini memungkinkan generasi muda untuk berinvestasi di sektor kreatif tanpa batasan geografis. "Setiap transaksi yang dilakukan melalui blockchain tercatat secara permanen dan tidak dapat diubah, sehingga meningkatkan kepercayaan. " penelitian yang dilakukan oleh ismanto et al. (2019).

Dalam konteks crowdfunding, teknologi ini memungkinkan pengumpulan dana yang lebih akuntabel. Dengan blockchain, pelaku usaha kreatif dapat menghadirkan transparansi dan meminimalkan risiko penipuan dalam pengelolaan modal.

Komunita sebagai Kunci Kolaborasi

Selain teknologi, "komunita" juga memainkan peran penting dalam mendukung literasi keuangan dan pertumbuhan usaha kreatif. Komunitas ini menjadi wadah bagi pelaku usaha muda untuk saling berbagi pengalaman dan strategi pengelolaan keuangan.

"Melalui komunita, pelaku usaha muda dapat mengatasi keterbatasan modal dan persaingan pasar yang ketat. Mereka juga dapat saling mendukung dalam mengembangkan kreativitas mereka," jelas Riyanti dan Nisa (2024).

Contoh sukses sinergi antara kreativitas, teknologi, dan komunitas adalah Papuan Creative Hub dan DU'ANYAM. Proyek ini memanfaatkan kekayaan budaya lokal untuk menghasilkan produk-produk seperti kerajinan tangan, seni pertunjukan, dan kuliner. Dengan memanfaatkan platform digital, mereka berhasil mendistribusikan produk mereka ke pasar nasional dan internasional.

Optimalisasi Sinergi untuk Masa Depan Indonesia

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, diperlukan sinergi antara kreativitas, pengelolaan keuangan, dan komunitas. Generasi muda, sebagai agen perubahan, memiliki peran penting dalam menggerakkan sektor industri kreatif dengan memanfaatkan budaya dan teknologi digital.

Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, potensi ini tidak akan tercapai. Dengan dukungan teknologi keuangan modern, seperti e-wallet, blockchain, dan crowdfunding, generasi muda dapat memanfaatkan #UangKita untuk mengembangkan usaha kreatif mereka menjadi lebih kompetitif dan berkelanjutan.

Sebagai langkah strategis, para ahli menyarankan pengembangan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri kreatif. Selain itu, penting untuk membentuk komunitas kreatif sebagai ruang kolaborasi, mengintegrasikan pelatihan kewirausahaan, dan menyediakan insentif bagi usaha berbasis kearifan lokal.

Papuan Creative Hub dan DU'ANYAM adalah bukti nyata bagaimana integrasi antara kreativitas, teknologi, dan komunitas dapat membuka peluang ekonomi sekaligus melestarikan budaya. Contoh ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di berbagai daerah untuk memanfaatkan potensi lokal mereka.

Dengan sinergi yang kuat, kita memiliki peluang besar untuk memperkuat industri kreatif sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan, meningkatkan perekonomian, dan memperkenalkan budaya bangsa ke kancah internasional.

Dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, generasi muda Indonesia memiliki peran yang sangat strategis. Mereka tidak hanya menjadi agen perubahan dalam menciptakan inovasi, tetapi juga berperan penting dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan untuk mendukung industri kreatif yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi keuangan modern, seperti e-wallet, layanan investasi digital, crowdfunding, dan blockchain, generasi muda dapat memperkuat daya saing produk kreatif Indonesia di pasar global. Teknologi tersebut memberikan transparansi, efisiensi, serta akses lebih mudah bagi pelaku industri kreatif, memungkinkan mereka untuk mengelola keuangan dan modal dengan lebih efektif. 

Komunita juga memainkan peran sentral dalam mendukung literasi keuangan dan berbagi pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang tepat. Sinergi antara kreativitas, keuangan, dan komunitas akan menjadi fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. Sebagai contoh, Papuan Creative Hub berhasil membuktikan bagaimana integrasi kreativitas, teknologi, dan kolaborasi komunitas dapat membuka peluang ekonomi yang lebih luas dengan tetap menjaga identitas budaya. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda harus mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan memaksimalkan pengelolaan keuangan yang bijak dan inovasi kreatif untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. Mari jadikan #UangKita untuk masa depan indonesia.

Untuk mengoptimalkan potensi industri kreatif, sejumlah langkah strategis perlu dilakukan. Setiawan et al. (2022) menekankan pentingnya adopsi platform financial technology (fintech) dan pengembangan infrastruktur digital untuk mendukung inklusi keuangan. Sementara itu, generasi muda harus membentuk dan mengikuti komunitas kreatif yang berfungsi sebagai ruang kolaborasi dan pembelajaran seperti Komunita.

Dari sisi kebijakan, pemerintah harus menetapkan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri kreatif, termasuk pemberian insentif bagi usaha yang berbasis kearifan lokal. Bank Indonesia juga perlu menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan yang mengintegrasikan kreativitas dan manajemen keuangan, serta pembangunan inkubator bisnis kreatif berbasis komunitas.

Menurut World Economic Forum, masa depan industri kreatif sangat bergantung pada kemampuan generasi muda dalam mengadopsi teknologi dan menerapkan prinsip keberlanjutan. Oleh karena itu, pengembangan kapasitas wirausaha muda menjadi prioritas nasional untuk memastikan Indonesia  mempunyai daya saing di pasar global.

Dengan sinergi antara kreativitas, pengelolaan keuangan yang baik, dan komunitas yang kuat, industri kreatif dapat menjadi bidang penggerak pembangunan berkelanjutan sekaligus menjaga identitas budaya Indonesia di kancah internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun