Mohon tunggu...
Mohammad Jhon Abdullah
Mohammad Jhon Abdullah Mohon Tunggu... -

Seorang yang ingin mencari dan berbagi Kebenaran \r\n.\r\nIslam Universal = Islam Ilmiah = Islam rahmatan lil alamin

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Inilah Bantahan Terhadap Konsep Atheisme

11 Agustus 2012   07:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:56 1691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konsep Ketuhanan

Kita sepakat bahwa ada sesuatu yang menjadi “penyebab” dan menghasilkan sebuah “akibat”. Peristiwa itu pasti tidak hanya berlangsung sekali, karena apa yang sebelumnya kita anggap sebagai “penyebab” itu pun merupakan “akibat” dari “penyebab” terdahulu. Hingga pada saatnya kita tiba pada “penyebab utama” (Causa Prima) yang tidak ada “penyebabnya lagi” atau merupakan sesuatu yang ada tanpa disebabkan oleh yang lainnya.

Penyebab utama tersebut bisa dikatakan Tuhan.Analisa ini merupakan analisa yang disepakati oleh filsuf besar untuk menjelaskan siapa yang menciptakan alam semesta.

Alam semesta merupakan tempat kita berada saat ini. Bisa kita lihat bahwa di alam semesta ini segala sesuatu memiliki panjang lebar dan tinggi.

Atom pun memiliki panjang, lebar dan tinggi yang merupakan suatu bagian dari alam semsesta ini meskipun dengan kuantitas yang sangat kecil sekali.

Panjang, lebar dan tinggi sering disebut 3 Dimensi. Disetiap benda yang ada di alam semesta ini memiiki dimensi.

Dimensi yang ada pada benda tersebut merupakan ruang yang ada di alam semsesta

Bisa dikatakan alam semesta ini adalah bagai suatu gelembung, suatu ruang yg dibentangkan yg berisi materi yg diciptakan oleh Tuhan sedangkanTuhan sendiri tidak berada dalam ruang alam semesta ini.

Gelembung (ruang) ini terus mengembang karena proses Big Bang (Stephen Hawking)

Dari adanya ruang yang berisi komponen panjang, lebar dan tinggi muncul “jarak”.

Jarak diakibatkan oleh panjang dari 1 titik ke titik lain. Untuk menempuh kedua jarak tersebut dibutuhkan waktu. Semua ruang di alam semesta ini dilingkupi waktu.

Setelah konsep ruang, waktu, panjang, jarak maka diikuti oleh kemunculan kecepatan, massa, dll.

Konsep-konsep atau ukuran-ukuran itu ada bagi kita karena kita ada di dalam sebuah ruang, yaitu alam semesta ini, yang dibatasi dengan dimensi-dimensi tertentu, dan diatur dengan hukum-hukum tertentu yang tidak dapat dilanggar.

Makhluk sebesar apapun bukan dikatakan Tuhan jika makhluk tersebut jika ia masih dibatasi oleh ukuran2 waktu, jarak, kecepatan, massa, berat, dsb. Ukuran2 tsb hanya berlaku bagi mereka yg ada dibatasi oleh ruang dan waktu. Bagi Tuhan yg berada diluar ruang dan waktu,tidak ada perbedaaan 1 detik dengan 1 juta tahun, antara 1 milimeter dengan 1juta kilometer, 1 gram dengan 1juta ton, dsb.

-------------------------------

Uraian diatas menggambarkan bagaimana Tuhan dibandingkan dengan alam semesta yang dibuatnya.

Setelah mengetahui Tuhan itu ada, pertanyaan selanjutnya adalah

Bagaimana bentuk, fisik Tuhan (natur Tuhan ) ?

Untuk memahami "bentuk", "fisik" ketuhanan tentu dibutuhkan kecerdasan imaginasi yg lebih bukan hanya kejeniusan IQ namun dibutuhkan juga "kecerdasan yang tidak logis"

Karena Tuhan tidak ada di alam yang sama dengan manusia yang ada di dunia fana (Ruang dan waktu) maka manusia tidak dapat memikirkan bentuk/zat/ natur tuhan.

Intinya kita akan mengalami kebuntuan untuk menjelaskan bagaimana tuhan itu dalam bentuk empiris atau bentuk atau fisik atau natur Tuhan.

Banyak yang mengatakan bahwa kita tidak bisa menyelidiki dan membahas tuhan karena tuhan tidak berada pada ruang dan waktu.

.
Jika kita membahas mengenai teori “Causa Prima”, sebenarnya kita secara tidak sadar juga telah melewati batas ruang dan waktu tersebut. Kita telah membahas hal yang menjadi penyebab proses awal terbentuknya ruang dan waktu. Seharusnya jika prinsip “ketidakbisaan manusia menyelidiki hal di luar ruang dan waktu maka kita tidak bisa memikirkan kejadian atau “penyebab” yang melakukan Bigbang.

Contoh : mungkin kita hanya bisa berfikir kalo ledakan big bang tersebut bagian dari Big Crunch (pemadatan) yang telah memadatkan alam semesta yang emngembang dan kehabisan energi ke dalam suatu titik yang rapat.

Seharusnya jika kita membahas “Causa Prima”  , selain kita mendapat keterangan atau informasi mengenai “Ada” nya tuhan kita juga seharusnya  bahwa dengan “ada”berarti ada “wujud”.

Wujud dalam KBBI,  berarti adanya sesuatu, suatu hal yg nyata “real”, konkret.

Hal ini merupakan sifat (tanda tanda, ciri ciri, keadaan yang menurut kodratnya, watak dasar) dari Tuhan.

Apakah wujud bukan sifat tuhan ?

Adakah zat yang “ada” / “Nyata” namun tidak berwujud ?

Memang kita tidak akan bisa membahas kelanjutan (mendetail) dari sifat “wujud” tuhan yakni tentang bentuk tuhan, bagaimana tuhan fisiknya, bagaimana tuhan hidup dll

Tapi untuk menyelidiki :

apakah tuhan hidup ?

apakah tuhan sangat kuat (berkuasa) ?

apakah tuhan kekal ?

kita bisa membahasnya dengan menggunakan cara metode yang sama dengan “Causa Prima”

Yang bisa dianalisa dari Tuhan adalah “sifat sifat” Nya. Sifat ini bisa dikatakan kemampuan, kekuatan, suatu hal yang bisa dilakukan Tuhan.

Sifat sifat atau hal yang bisa dilakukan Tuhan kita akan bahas secara rasional sama hal nya dengan kita menyelidiki dan menjawab pertanyaan “apakah Tuhan itu ada ?”

Kita akan melihat dari petunjuk petunjuk yang telah Tuhan berikan dan Tuhan buat yakni alam semesta ini.

Pada pembahasan diatas secara tidak langsung kita sudah memiliki dan mengetahui sifat Tuhan yakni “Ada” dan “terdahulu” (paling awal Causa Prima)

Jika kita sudah percaya bahwa Tuhan ada maka selanjutnya kita sepakat Tuhan tidak terikat akan ruang dan waktu.

Ketika kita sepakat bahwa Tuhan tidak terikat ruang dan waktu maka dia kekal tidak menua dan tidak bisa hilang atau habis. “Kekal

Dan karena tidak terikat ruang dan waktu, Tuhan juga memilki sifat maha melihat, mendengar dan mengetahui segala yang ada di alam semesta . (bagi Tuhan tidak ada beda 1 detik dengan 1 juta tahun “tidak terikat ruang dan waktu”)

Alam semesta yang indah, luas dan besar ini merupakan ciptaannya. Zat (suatu hal)yang bisa membuat alam semesta ini merupakan suatu hal yang “luar biasa berkuasa”.

Seberapa besar energi yang digunakan untuk mengembangkan dentuman besar pada awal penciptaan alam semesta ?

Tabrakan asteroid ketika memusnahkan dinosaurus memiliki kekuatan ledakan sebesar 96 teratons TNT (tera = 10 pangkat 15) bahan peledak TNT

Ledakan supernova yang merupakan bagian dari miliaran galaxy di alam semesta hanya sebesar 2,5 1035 ton (10 pangkat 35) bahan peledak TNT

“big bang” sesungguhnya bukan “ledakan” karena definisi dari ledakan sendiri adalah pergerakan materi yang bergerak dari titik tekanan tinggi ke titik bertekanan rendah. “big bang” disni juga menggerakkan ruang yang terus meluas hingga saat ini.

Seberapa kuat Zat yang bisa membuat kekuatan seperti “big bang” ?

Siapa yang bisa menguasai, mengendalikan kekuatan sebesar ini ?

Zat apa yang sanggup mengeluarkan kekuatan sebesar itu ?

Kita telah sepakat bahwa Cuasa Prima merupakan pelaku dari “big bang” ini.

Kita pantas mengatakan bahwa Tuhan adalah zat yang sangat Berkuasa karena sanggup menciptakan kekuatan yang sangat besar yang telah menciptakan dan mengembangkan ruang yang seluas alam semesta ini.

Dari pembahasan diatas bisa dikatakan Tuhan itu sangat berkuasa, kesanggupan untuk berbuat sesuatu. (Maha Kuasa)

Setalah kita tahu Tuhan itu maha Kuasa dan memiliki kesanggupan membuat kekuatan besar yang menciptakan alam semesta ini pertanyaan selanjutnya adalah

Apakah Tuhan itu hidup ?

Pertanyaan yang agak konyol memang, seharusnya pertanyaan ini tidak usah dijawab dan dikembalikan ke premis awal bahwa Tuhan tidak terikat ruang dan waktu sehingga tidak mungkin mati. Adanya ruang dan waktu dan kekuasaan / kesanggpuan untuk melakukan sesuatu merupakan alasan logis untuk menyatakan bahwa Tuhan itu hidup. Terlebih lagi mana ada contoh bahwa benda mati bisa menciptakan / membuat benda Hidup ?

“Botol leher angsa” kepunyaan Louis Pasteur(1822 –1895)seorang pendeta dan juga ilmuan prancis sampai saat ini masih teteap tidak menunjukkan adanya bakteri atau makhluk hidup.

Zat yang hidup pasti memiliki kehendak, keinginan.

Jika ada Kehendak keinginan pasti ada yang kegiatan “menyuruh”.

Jika Tuhan berkehendak pasti ada sesuatu yang dijadikan alat untuk melakukan hal yang Tuhan kehendaki.

Sesuatu hal tidak bisa membuat keinginan jika tidak ada yang disuruh untuk memenuhi keinginannya.

Dalam hal ini makhluknya dan ciptaannya (manusia , jin, makhluk di alam semesta ini) yang disuruh untuk menyembah Nya (Tuhan). “Maha Berkehendak

Kita masuk kesifat lain, jika Tuhan tidak berada pada ruang dan waktu maka bisa jadi zat Tuhan itu sendiri juga termasuk ruang “dia” hidup. Tidak ada benda lain, tidak ada zat lain yang ada disekitar Tuhan untuk memenuhi kebutuhan Tuhan.

ZatTuhan itulah suatu kekekalan

Zat Tuhan itulah suatu kesempuranaan.

Tuhan memiliki sifat “Berdiri Nya dengan sendiri” / berdaya dengan dirinya sendiri

Setalah sifat berdiri sendiri maka sekarang masuk ke dalam pembahasan sifat yang berikutnya adalah Tuhan memiliki sifat “ Maha Esa

Jika Tuhan jumlahnya lebih dari 1 maka antara Tuhan satu dengan yang lainakan timbul jarak

Ketika ada jarak antar zat Tuhan 1 dengan Tuhan 2 maka akan ada ruang dan waktu yang mempengaruhi Tuhan 1 dan Tuhan 2. Jika ada ruang dan waktu maka terdapat suatu hukum hukum lain yang mengikuti.

Bagaimana letak Tuhan 1 dan Tuhan 2 berbeda tubuh berada pada lokasi yang berbeda ? atau pada tempat yang sama ?

Jika ada Tuhan 1 dan Tuhan 2, Tuhan mana yang ada terlebih dahulu ?

Jika terdapat 2 jumlah Tuhan maka Tuhan 1 dan Tuhan 2 memiliki kehendak dan keigninan, keinginan mereka pasti berbeda beda tata cara pemuasan untuk kehendak kehendak Tuhan pun berbeda.

Jika Tuhan 1 dan Tuhan 2 memiliki kehendak kehendak dan keinginan keinginanyang sama maka mereka Tuhan 1 dan Tuhan 2 bisa dikatakan mereka berdua sejiwa karena tidak memiliki dan tidak pernah berbeda pendapat dan berbeda kehendak

Jika tuhan ada 2, Apakah Causa Prima ada 2 ?

Siapa yang melakukan Causa Prima ? Tuhan 1 atau Tuhan 2 ?

Jika Tuhan 1 dan Tuhan 2 terletak pada titik/ lokasiatau tubuh yang sama dan kehendak yang sama (tidak pernah berbeda) bukannya hal tersebut menandakan 1 Tuhan ? apa yang membedakan Tuhan 1 dan Tuhan 2 ?

Dari pembahasan tersebut bahwa bisa didapatkan bahwa Tuhan itu Esa.

Allah Wujud, Qidam ,Baqa, Mukhalafatuhu lilhawadis, Qiyamuhu binafsih, Wahdaniyat, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sam'un, Basar, Kalam.
(lagu lagu Asma Allah waktu menjelang Sholat di Langgar dekat Rumah ane waktu kecil)

CMIIW

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun