Mohon tunggu...
Mohamat Diparesa
Mohamat Diparesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknik Lingkungan UIN Sunan Ampel | Society of Renewable Energy |

Climate Technology and Renewable Energy Enthusiast | SDGs Life |

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Komposting dari Galon Le Minerale: Kolaborasi Mahasiswa KKN 69 UINSA, RT 02 Dusun Budug Desa Sambirejo dan DLH Kabupaten Pasuruan

12 Juli 2024   14:30 Diperbarui: 12 Juli 2024   14:35 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh: Nindy (Dokpri)

Komposting merupakan sebuah proses alami mendaur ulang bahan organik seperti daun-daun kering, sisa-sisa makanan, cangkang telur menjadi pupuk yang mampu menyuburkan tanah dan tanaman. Hasil penguraian sisa organik dikerjakan oleh berbagai pengurai seperti jamur, bakteri, dan actinomycetes. Manfaat komposting cukup banyak untuk lingkungan sekitar seperti meningkatkan struktur tanah, meningkatkan kualitas tanaman, mengurangi sampah organik, meningkatkan kesehatan lingkungan, serta meningkatkan ketersediaan air dan kualitas tanah.

Seperti yang kita ketahui sampah masih menjadi masalah besar di Indonesia, berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 245 Kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2023 jumlah sampah tidak terkelola 9,541,128.89 (ton/tahun). Hal ini seharusnya menjadi perhatian lebih, khususnya bagi tim kuliah kerja nyata (KKN) 69 UINSA yang ditempatkan di Desa Sambirejo.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan praktik pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan, warga RT 02 Dusun Budug, Desa Sambirejo, bersama dengan mahasiswa KKN 69 UINSA dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, melaksanakan program pembuatan komposting dari galon Le Minerale. Program ini bertujuan untuk mengelola limbah organik secara efektif dan mendukung kesehatan lingkungan bagi masyarakat desa Sambirejo.

Foto Oleh: Nindy (Dokpri)
Foto Oleh: Nindy (Dokpri)

Acara ini merupakan rencana tindak lanjut dari program kerja tim mahasiswa KKN UINSA sebelumnya yaitu sosialisasi dan edukasi pengelolaan dan pemilahan sampah di Balai Desa Sambirejo. Hal ini sekaligus menjadikan RT 02, Dusun Budug sebagai Center of Excellence (CoE) atau biasa disebut RT percontohan pengelolaan sampah tim KKN UINSA 69.

Program kerja bertajuk edukasi pemilahan sampah dan pembuatan kompos ini dimulai pagi hari sekitar jam 09.00 dengan peserta ibu -- ibu dan para pemuda dusun budug. Diawali dengan penyerahan secara simbolis 7 galon le minerale dari dinas lingkungan hidup kabupaten pasuruan kepada Ibu Hawa selaku perwakilan RT 02. Dilanjutkan dengan pemaparan dari  tim mahasiswa KKN UINSA 69 yang diwakili oleh saudara adam wijaya mengenai pohon masalah dan pohon harapan kesehatan lingkungan kepada masyarakat RT 02.

Memasuki acara inti yang diisi oleh Ibu Khabibah dari Dinas Lingkungan Hidup mengenai pemilahan sampah dan praktik pembuatan komposting secara langsung di galon le minerale bersama masyarakat. Berdasarkan pemaparan Ibu Khabibah pembuatan komposting dari galon le minerale alat dan bahan yang dibutuhkan cukup sederhana. Untuk alat memerlukan sekop. Untuk bahan memerlukan tanah, EM4, daun -- daun kering, dan sisa makanan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan tanah di lapisan terbawah galon secara merata, selanjutnya potong potong sisa makanan dan daun kering supaya mempercepat proses penguraian, selanjutnya letakkan di atas tanah secara merata. Langkah terakhir berikan sedikit EM4 atau air bekas cucian beras sebagai starter untuk proses pengomposan. Lakukan langkah -- langkah tersebut secara berulang setiap hari hingga galon penuh. Selanjutnya hasil kompos bisa langsung diaplikasikan sebagai pupuk tanaman.

Melalui kolaborasi antara warga RT 02 Dusun Budug, mahasiswa KKN 69 UINSA, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, pembuatan komposting ini tidak hanya mengelola sampah organik tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang praktik lingkungan yang berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif lingkungan lainnya di Desa Sambirejo dan sekitarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun