Pembelajaran tatap muka langsung berarti guru dan siswa berada di tempat yang sama, ada interaksi guru dan siswa dimana guru memberi materi dan siswa memahami materi. Pelaksanaan tatap muka di masa pandemi ini tentu  dengan protokol kesehatan yang ketat dengan waktu belajar yang relatif singkat. Pembelajaran tatap muka juga membatasi pembelajaran pada materi esensial melalui metode diskusi, refleksi dan praktik atau membahas tugas-tugas yang belum dipahami siswa pada saat pembelajaran jarak jauh.
Jika tidak memungkinkan pembelajaran tatap muka langsung karena adanya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat  (PPKM) maka alternatif tatap muka yang dapat dilakukan adalah melalui virtual dengan memanfaatkan platform video conference seperti zoom meeting atau google meet atau aplikasi Vicon lainnya.
b. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan pembelajaran dalam jaringan melalui Blog, Website, media sosial seperti WhatsApp, Facebook dan lainnya. Bagi peserta didik yang tidak memungkinkan pembelajaran dalam jaringan bisa dilakukan dengan cara guru kunjung, dimana guru melakukan kunjangan ke rumah  siswa atau ke zona belajar yang sudah ditentukan. Agar pembelajaran jarak jauh ini bisa mencapai hasil yang diharapkan, setidaknya aktivitas yang dilakukan dapat berupa: umpan balik pengerjaan tugas, diskusi kelompok, dan refleksi proses dan hasil belajar yang diperoleh siswa saat PJJ.
c. Praktik dan penugasan berbasis problem solving.
Untuk penguasaan dimensi keterampilan dapat dilakukan melalui diskusi dengan cara berbagi pengetahuan dan pengalaman, praktik terbimbing dan simulasi. Sementara untuk melatih dimensi berpikir kritis siswa dapat dilakukan penugasan berbasis problem solving melalui kegiatan identifikasi masalah, analisis penyebab masalah, dan  pemecahan masalah
Pelibatan orang tua dalam pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan untuk memberi motivasi dan mendampingi anak belajar dan  atau pemberi umpan balik terhadap penyelesaian tugas-tugas yang diberikan guru. Tentu dalam pelibatan orang tua tergantung pada jenjang pendidikan anak, semakin tinggi jenjang pendidikan peran orang tua hanya mengawasi anak saat belajar dan sebagai penyemangat dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan selama PJJ.
Dalam menerapkan model pembelajaran campuran dari keempat alternatif yang telah dikemukakan di atas, tentunya tidak diterapkan secara parsial akan tetapi keempat alternatif pembelajaran tersebut harus dipadukan sehingga mencapai hasil pembelajaran yang bermutu di masa kebiasaan baru ini.
Pembelajaran campuran (blended learning) dapat diterapkan dengan cara tatap muka langsung atau bisa secara  virtual, kemudian dilanjutkan dengan  pembelajaran dalam jaringan melalui website dan media sosial, lalu pemberian  tugas mandiri atau kelompok dan praktik berbasis problem solving. Selanjutnya untuk menunjang berlangsungnya pembelajaran jarak jauh secara maksimal, maka diperlukan pelibatan orang tua dalam mendampingi anaknya belajar di rumah.
Dengan demikian penerapan pembelajaran campuran (blended learning) diharapkan dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan kreativitas siswa di masa pandemi covid-19 yang entah kapan akan berakhir.
Sumber: