Usai melihat penyelesaian sasaran di anjungan, para pejabat dan penulis kembali ke geladak kapal. Kali ini akan melihat secara langsung bagaimana tim serbu Denjaka melakukan infiltrasi dari bawah air dengan selam tempur. Cuaca kini lebih bersahabat, mendung mulai memudar, pergerakan air lalu di sekitar kapal masih bisa terlihat walaupun masih samar-samar
Informasi valid yang diterima dan sesuai skenario yang ada, satu tim serbu bawah air Denjaka dengan selam tempur, akan melakukan infiltrasi melalui dinding kapal di lambung kanan. Penulis dan pejabat pun menunggau di sisi ini. Mereka akan on board dengan menggunakan alat kait bertali yang bisa ditembakkan secara otomatis untuk menjangkau dinding atas kapal. Setelah itu satu orang prajurit akan naik mendahului dengan tali ini yang selanjutnya setelah berhasil naik di atas kapal ia akan menurunkan tangga khusus untuk menaikkan rekan-rekannya yang lain.
Satu menit, dua dan tiga menit berlalu. Komandan Korps Marinir dan pejabat lain masih menunggu dengan sabar di sisi lambung kanan kapal. Semua mata ditujukkan ke dinding lambung kanan kapal, belum ada pergerakan di air. Memasuki menit kesepuluh, seorang pejabat berteriak, " Coba lihat itu, tepat di jam sepuluh!"
Semua mata dipalingkan ke arah jam sepuluh. Tidak ada apa-apa, hanya hamparan air laut yang saat itu ombaknya cukup kencang. Ups! Tapi bila diperhatikan dengan seksama di jarak sekitar 10 meter, ternyata mulai ada pergerakan. Beberapa penyelam terlihat dengan samar-sama sedang menyelam secara berdekatan dan berkelompok. Mereka sepertinya sengaja sedikit naik ke permukaan sehingga meninggalkan buih-buih di laut.
Ketika mereka berada di jarak sekitar 5 meter dari dinding kapal, pergerakan para penyelam tempur ini lebih tampak kelihatan dari atas geladak kapal. Mereka membawa alat selam lengkap plus masing-masing orang membekal senapan mesin Heckler & Koch MP5. Â Dari delapan orang tim selam tempur, saat itu yang terlihat hanya empat orang, sisanya belum terlihat. Mereka ini menyelam menyusuri dinding kapal hingga kemudian tidak terlihat lagi, menghilang terbawa arus kencang.
Usai tim selam ini hilang ditelan ombak yang selalu menabrak dinding-dinding kapal, pandangan mata semua orang tetap dialihkan ke dinding di lambung kanan kapal. Lima menit berlalu, tidak ada pergerakan sama sekali. Momen unik yang ditunggu saat alat kait dilontarkan dan mengait pagar di dinding kapal maupun saat pasukan naik satu-satu melalui tangga khusus di dinding kapal, benar-benar belum terlihat.
Komandan Korps Marinir terlihat berkomunikasi dengan Komandan Denjaka, mungkin sedang bertanya, " Mana pasukan bawah air, kok belum naik-naik!!". Entah sengaja atau tidak, mimik muka Komandan Denjaka saat terlihat ikut bingung, pasukan yang ditunggu belum muncul.
Memasuki menit sepuluh, ketika semua orang sedang mereka-reka kapan melihat pasukan bawah air melakukan serbuan, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari buritan kapal, dor-dor-dor!!! Sontak semua mata beralih ke buritan kapal.
Apa yang terlihat?!!! Delapan orang prajurit Denjaka ternyata sudah naik di atas kapal. Dengan tubuh basah dibalut pakaian selam yang butiran airnya masih menetes, mereka datang dari buritan kapal secara berbarengan. Suara tembakan yang dikeluarkan dari laras moncong senjata yang mereka pegang adalah tembakan untuk dua orang musuh yang menghadang mereka di atas geladak.
Setelah menghabisi musuh yang menghadang ini, prajurit selam tempur Denjaka ini selanjutnya masuk ke kapal. Sasaran utama mereka adalah melumpuhkan musuh yang telah menguasai kamar mesin kapal.
Penulis yang juga ikut terlambat mengabadikan momen serbuan ini akhirnya hanya mendengar kembali suara dor-dor-dor!! Dari ruang mesin yang terletak di bawah dek kapal. Selanjutnya sepi. Dari HT hanya terdengar,"Â Tim Bravo Clear!!!"