Kenapa Usaha Harus Punya Pembukuan?
Bisnis, sekecil apapun skalanya, tetaplah sebuah perusahaan yang harus dikelola sebaik mungkin. Membuat pembukuan usaha sederhana adalah langkah pertama dan terpenting untuk mengelola keuangan bisnis dengan baik. Sekarang, bayangkan kalau kita tidak mencatat pengeluaran, keuntungan, bahkan kerugian dalam usaha kita. Bisa bangkrut, bukan? Tapi, bagaimana cara membuat pembukuan sederhana untuk usaha kita? Berikut 10 langkahnya.
 10 Langkah Mudah Membuat Pembukuan Usaha Sederhana
1. Pahami Jenis Usaha dan Struktur Bisnis
Pahami jenis usaha kita: apa produk yang ditawarkan? Pahami juga struktur bisnisnya (individu, firma, atau badan hukum), karena akan berpengaruh pada pembukuan dan pelaporan pajak.
2. Buat Rencana Akuntansi Sederhana
Pertama, kita tentukan metode akuntansi yang akan digunakan, yaitu kas atau akrual. Akuntansi kas lebih sederhana, tapi akuntansi akrual lebih bisa menggambarkan kondisi utang dan piutang. Buat juga rencana akuntansi sederhana untuk mencatat pendapatan, biaya, dan keuangan lainnya.
3. Buat Daftar Akun
Tentukan jenis akun yang diperlukan, seperti akun bank, pendapatan, biaya, aset, dan kewajiban. Lalu, beri nomor pada setiap akun untuk mempermudah pencatatan di jurnal.
4. Membuat Buku Besar:
Buat buku besar dengan mencatat saldo awal setiap akun. Pastikan saldo debet dan kredit seimbang.
5. Catat Transaksi Harian
Catat setiap transaksi harian ke dalam buku besar. Pastikan mencatat tanggal, deskripsi, jumlah, dan kategori akun terkait.
6. Rekonsiliasi Bank
Lakukan rekonsiliasi bank secara berkala untuk memastikan catatan bank dan buku besar sesuai.
7. Susun Laporan Keuangan di Akhir Tahun
Buat laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Laporan ini membantu kita memahami kesehatan keuangan bisnis.
8. Urus Kewajiban Pajak:
Pahami kewajiban pajak kita, sesuai dengan bentuk dan skala usahanya. Catat pembayaran pajak secara teratur,
simpan dokumen dan informasi terkait pajak dengan baik.
9. Gunakan Software Pembukuan Akuntansi dan Keuangan
Pertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak pembukuan atau aplikasi keuangan/akuntansi seperti Ukirama, NetSuite, SAP dan sejenisnya untuk mempermudah proses pembukuan.
10. Mulai Lakukan Audit Internal:
Lakukan audit internal secara berkala untuk memastikan keakuratan dan keteraturan catatan keuangan, terutama bila bisnis mulai berkembang pesat. Jika diperlukan, konsultasikan dengan seorang akuntan atau profesional keuangan untuk memastikan bahwa pembukuan kita sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku. juga Perbarui catatan keuangan secara berkala dan sesuaikan rencana akuntansi dengan perkembangan bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H