Mohon tunggu...
Mohamad Rizal habibi
Mohamad Rizal habibi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Reproduksi Laki-laki dan Perempuan

2 Juli 2024   09:30 Diperbarui: 2 Juli 2024   10:10 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

oleh : Mohamad Rizal Habibi, D4 Teknologi Radiologi Pencitraan, Universitas Airlangga

 

Sistem reproduksi adalah kumpulan organ genetalia internal dan genetalia eksternal pada pria dan wanita yang bekerja sama untuk tujuan prokreasi. Sistem ini bertanggung jawab untuk memproduksi, menjaga, dan mengangkut gamet (sperma pada jantan dan sel telur pada betina) yang diperlukan untuk reproduksi. Sistem ini juga mendukung perkembangan keturunan. 

Reproduksi manusia juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam tubuh wanita selama proses kehamilan. Ketika proses reproduksi terjadi melalui hubungan intim, maka sperma dan sel telur akan melakukan perkawinan dalam proses yang disebut dengan pembuahan. 

Setelah itu, janin akan tumbuh di dalam Rahim antara usia 36 -40 minggu sampai akhirnya menjadi bayi. Sistem reproduksi pada pria dan wanita memiliki fungsi yang berbeda begitu pula dengan sistem kerjanya, sistem reproduksi memiliki dua bagian dan sistem reproduksi yang berbeda untuk pria dan wanita. 

Seperti yang saya sudah jelaskan tadi, bahwasannya pada sistem reproduksi wanita maupun pria dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu, genetalia eksternal dan genetalia internal. Organ reproduksi eksternal pada Wanita terdiri dari 5 bagian, yaitu :  

1. Vulva

Vulva adalah istilah global yang menggambarkan semua struktur yang membentuk alat kelamin luar wanita. Komponen vulva adalah mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, bulbus vestibular, vulva vestibulum, kelenjar Bartholin, kelenjar Skene, uretra, dan lubang vagina. Alat kelamin terluar ini berfungsi untuk reproduksi dan tempat pembuangan air kecil.

                                                                                                                  Gambar 1.1 Vulva

                                                                                                

2. Mons pubis

Mons pubis adalah area jaringan lemak berbentuk segitiga terbalik, ditutupi oleh kulit berbulu yang terletak di atas tulang kemaluan; memanjang dari garis rambut kemaluan (dasar segitiga) hingga kelenjar klitoris di bagian inferior ( Standring, 2008 ). 

Mons pubis (mons veneris) adalah kulit yang ditumpangkan pada lapisan lemak subkutan yang besar. Mons pubis adalah area yang terletak di atas simfisis pubis. Hal ini ditandai dengan adanya folikel rambut miring yang tidak biasa, yang menghasilkan rambut kemaluan kasar dan keriting yang umum terjadi pada sebagian besar ras. Di bawah kulit terdapat bantalan lemak.

 Source : osmosis.org
 Source : osmosis.org

Gambar 1.2 Mons pubis

3. Labia majora

Labia majora atau bisa disebut bibir besar, dapat melindungi organ genital internal wanita, seperti vagina, klitoris, dan uretra, dari cedera, iritasi, dan infeksi. Lapisan kulit tebalnya berfungsi sebagai penyangga terhadap gesekan dari pakaian atau aktivitas fisik. 

Labia majora membantu menjaga kebersihan area genital dengan melindungi vagina dari debu, kotoran, dan iritasi eksternal, juga membantu menjaga kelembapan area vulva, yang penting untuk kesehatan flora normal (bakteri baik) di vagina dan mencegah infeksi. Labia majora mengandung banyak ujung saraf sensorik, sehingga menjadi zona erogen penting bagi wanita. Stimulasi pada labia majora dapat meningkatkan gairah seksual.

Source : my.clevelandclinic.org
Source : my.clevelandclinic.org

                                                                                                              Gambar 1.3 Labia major

                                                                                                 

4. Labia minora

Labia minora atau disebut bibir kecil. Labia minora jauh lebih tipis, tanpa lemak, dan tidak ditumbuhi rambut. Diperkirakan memiliki lebar mencapai 5 cm, labia minora terletak tepat di dalam labia mayora dan mengelilingi lubang vagina serta uretra. Ujung depan labia minora terbelah untuk membentuk lapisan atas dan bawah. Karena terdapat banyak pasokan pembuluh darah, labia minora yang berwarna merah muda dapat terasa penuh, membengkak, dan menjadi sensitif bila mengalami rangsangan seksual.

Source : my.clevelandclinic.org/
Source : my.clevelandclinic.org/

Gambar 1.4 Labia minora

5. Klitoris

Klitoris adalah tonjolan kecil yang berisi jaringan erektil yang sangat sensitif. Klitoris terletak pada bagian bawah mons veneris pada bagian anterior vulva. Klitoris berfungsi sebagai pusat kepuasan seksual dan respons seksual. Klitoris terdiri dari jaringan kompleks ereksi dan saraf, dengan bagian-bagian yang terletak di dalam dan di luar tubuh. 

Pada umumnya klitoris memiliki panjang sekitar 3 setengah hingga 4 seperempat inci. Dengan lebar sekitar 2 setengah inci. Sedangkan untuk kelenjarnya, yang ada di bagian luar tubuh, hanya berdiameter sekitar 3/4 hingga satu inci.

Source : https://hellosehat.com/
Source : https://hellosehat.com/

Gambar 1.5 Klitoris

                                                                                                              

Selanjutnya pada bagian genetalia internal Wanita juga terdapat 5 bagian, yaitu :

1. Vagina

Vagina adalah organ seksual wanita yang merupakan saluran elastis dan fleksibel yang menghubungkan rongga rahim dengan luar tubuh. Fungsi utama vagina adalah sebagai saluran untuk mempunyai lipatan sirkuler (berkerut) yang disebut "rugae". Dinding depan vagina berukuran 9 cm dan dinding belakangnya 11 cm. Vagina memiliki beberapa lapisan yang membentuk struktur dindingnya.

Source : https://my.clevelandclinic.org/
Source : https://my.clevelandclinic.org/
                                                  

Gambar 1.6 Vagina

                                                                 

a. Lapisan Mucosa, Lapisan mucosa adalah lapisan terdalam dari dinding vagina. Terdiri dari jaringan epitel yang membatasi saluran vagina. Berfungsi untuk melindungi vagina serta memproduksi lendir yang membantu menjaga kelembaban dan kesehatan vagina.

b. Lapisan Otot, Di atas lapisan mucosa terdapat lapisan otot yang disebut dengan otot polos vagina. Otot ini membentuk dinding tengah vagina dan terdiri dari serat otot polos yang membentang melintang dan memanjang sepanjang saluran vagina.

c. Lapisan Jaringan Ikat, Juga dikenal sebagai lapisan submukosa, terletak di atas lapisan otot. Lapisan ini mengandung serat-serat jaringan ikat yang memberikan kekuatan dan dukungan struktural pada vagina.

d. Lapisan Adventisia, Merupakan lapisan terluar dari dinding vagina. Lapisan ini terdiri dari jaringanikat longgar yang menghubungkan vagina dengan ligamen dan jaringan di sekitar rahim, kandung kemih,dan rektum.

2. Serviks

Serviks adalah bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Fungsi utama serviks adalah melindungi rahim dan menghubungkan rahim dengan vagina. Serviks juga mengalami perubahan selama siklus menstruasi dan menjadi lebih lunak dan terbuka saat ovulasi. 

Lokasi Serviks terletak di bagian bawah rahim, menghubungkan rahim dengan vagina. Struktur serviks terdiri dari jaringan ikat, otot, dan saluran-saluran kecil yang memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim atau memungkinkan darah menstruasi keluar dari rahim. Fungsi utama serviks adalah melindungi rahim dengan menjaga agar organ ini tetap tertutup kecuali pada saat ovulasi dan pada saat melahirkan.

Selama siklus menstruasi, serviks mengalami perubahan untuk memfasilitasi pergerakan sperma menuju sel telur yang telah dilepaskan dari ovarium. Pemeriksaan Radiografi kolposkopi, Pemeriksaan ini biasanya dilakukan jika ada hasil tes Pap smear yang abnormal atau jika ada kekhawatiran mengenai adanya perubahan prakanker atau kanker serviks. 

Histerosalpingografi, pemeriksaan radiologi yang melibatkan penggunaan sinar-X untuk memvisualisasikan rahim dan saluran tuba falopi. Prosedur ini biasanya dilakukan jika ada kecurigaan masalah pada rahim atau saluran tuba falopi yang dapat menyebabkan infertilitas atau masalah reproduksi lainnya.

Source : https://my.clevelandclinic.org/
Source : https://my.clevelandclinic.org/

                                                                                    Gambar 1.7 Serviks

                                                                                                                 

3. Uterus/Rahim 

Uterus adalah organ yang sebagian besarnya terdiri dari otot-otot sebagai komponen penyusunnya yang dapat relaksasi dan kontraksi sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan janin. Uterus berukuran sekitar 8 cm dan lebar 5 cm pada bagian terlebar. Tebalnya sekitar 2,5 cm dan beratnya sekitar 28 gram dan bisa mencapai 907 gram saat bayi lahir. Secara spesifik, uterus memiliki beberapa lapisan. biasa disebut juga dengan lapisan serosa yang merupakan lapisan pelindung terluar dari uterus.

Source : https://my.clevelandclinic.org/
Source : https://my.clevelandclinic.org/

Gambar 1.8 Uterus

a. Perimetrium: biasa disebut juga dengan lapisan serosa yang merupakan lapisan pelindung terluar dari uterus.

b. Myometrium: terdiri dari kumpulan otot polos berbentuk sirkuler melingkar pada bagian dalam lapisannya, sementara pada bagian luar berbentuk longitudinal. Bagian ini memiliki lapisan dinding paling tebal karena dapat mengembang selama kehamilan dan berkontraksi untuk mendorong bayi keluar.

c. Endometrium: lapisan selaput lendir yang tersusun dari jaringan epitel, kelenjar, dan juga banyak sekali pembuluh darah. Maka dari itu, bagian ini adalah bagian yang penting sekaligus bagian yang meluruh selama siklus mentruasi.

d. Fundus Uteri: bagian atas uterus yang berbentuk seperti kubah. Tuba fallopi akan masuk ke fundus uteri selama masa kehamilan. Selain itu, ukuran dari fundus uteri dapat membantu dalam memperkirakan usia kehamilan wanita.

e. Corpus Uteri: bagian utama dan terbesar dari rahim. Di sinilah sel telur yang telah terbuahi akan tertanam selama kehamilan.

f. Servix Uteri: bagian terendah dari uterus yang dalam Bahasa Indonesia disebut leher rahim. Servix adalah penghubung antara vagina dan uterus.

Fungsi uterus secara umum adalah untuk menampung dan memberi makan sel telur yang telah dibuahi hingga menjadi janin dan siap untuk dilahirkan. Jadi, uterus berperan penting dalam siklus reproduksi, kesuburan, serta melahirkan. Selain itu, posisi uterus adalah di panggul antara kandung kemih dan rektum. Posisinya di dukung oleh otot dasar panggul dan tubuh perineum.

4. Ovarium 

Ovarium adalah organ kecil berpasangan yang terletak di dekat dinding lateral panggul rongga panggul. Ovarium yang khas adalah ovarium pipih yang berukuran panjang sekitar 5 cm, lebar 2,5 cm, dan tebal 8 mm (2 inci, 1 inci, 0,33 inci). Setiap ovarium memiliki berat 6-8 g (sekitar 0,25 ons). Organ-organ ini bertanggung jawab untuk produksi sel telur dan sekresi hormon. Posisi setiap ovarium distabilkan oleh mesovarium dan oleh sepasang ligamen pendukung: ligamentum ovarium dan ligamentum suspensori. Ligamen ovarium memanjang dari dinding lateral rahim, dekat perlekatan tuba uterus, ke permukaan medial ovarium. Ligamentum suspensori memanjang dari lateral permukaan ovarium melewati ujung tuba uterus yang terbuka ke dinding panggul. Pembuluh darah utama, arteri ovarium dan vena ovarium, melakukan perjalanan ke dan dari ovarium di dalam ligamentum suspensori. Pembuluh darah tersebut meluas melalui mesovarium, bersama dengan saraf dan pembuluh limfatik, dan terhubung ke ovarium di hilum ovarium.

Source : https://homecare24.id/
Source : https://homecare24.id/

  Gambar 1.9 Ovarium

                                                                 

Pada ovarium juga terdapat beberapa hormon, yaitu :

a.Hormon Estrogen (hormon ini dihasilkan oleh teka interna folikel) Pada fase pubertas mempengaruhi perkembangan tuba, dan kelenjar mamae, serta perkembangan seks sekunder wanita. Pada fase proliferasi lapisan endometrium berkembang lebih tebal dan banyak kelenjar- kelenjar, serta pembuluh darah arteri dan vena.

b. Hormon Progesteron (hormon ini dihasilkan oleh korpus leteum) Pada fase sekresi mempersiapkan endometrium mencapai optimal. Kelenjar-kelenjar menyekresi zat-zat yang berguna untuk makanan dan untuk proteksi terhadap embrio yang akan berimplementasi.

c. Hormon Plasenta Selama kehamilan, plasenta pada mamalia berfungsi sebagai organ endokrin. Plasenta tidak lagi tergantung pada hormon-hormon ibu, tetapi sudah berdikari. Setelah bulan kedua kehamilan, fungsi ovarium diambil alih plasenta yang menumbuhkan uterus dan merangsang kontraksi otot polos. Pregnadiol adalah progesteron plasenta, dan berkembangnya sel-sel otot uterus menghambat kontraks. Kedua hormon ini bertambah terus selama kehamilan terjadi dan mencapai maksimum beberapa hari sebelum melahirkan.

5. Tuba Fallopi

Tuba Fallopi adalah saluran telur yang mengangkat ovum dari ovarium ke dalam rahim. Tuba Fallopi memiliki fungsi sebagai tempat pertumbuhan pada janin sebelum janin masuk ke dalam Rahim, sebagai alat untuk menangkap ovum, digunakan sebagai tempat fertilisasi, serta merupakan saluran dari ovum dan sperma, sehingga menghasilkan pembuahan yang berbentuk janin. Tuba Fallopi terdiri dari :

a. Infundibulum, Struktur seperti saluran dari tabung,yang dibatasi oleh fimbriae.

b. Ampulla, Bagian yang paling panjang dari tabung dengan dinding tipis ( hampir bebas otot) dan lumen lebar. Biasanya merupakan bagian Dimana pembuahan terjadi.

c. Isthmus, Bagian tabung yang hampir sejajar lurus dengan dinding berotot yang relatif tebal dan denganlumen tersempit.

d. Interstitium, Bagian tabung yang paling dekat dengan uterus. kadang dikenal sebagai bagian rahim dari tabung karena faktanya terletak di dalam rahim. Lapisan paling dalam tuba falopi diciptakan dari jari-jari halus seperti proyeksi yang disebut silia. Silia ini sangatlah penting dalam membantu.                                                                            

Source : https://jegeristik.blogspot.com/
Source : https://jegeristik.blogspot.com/

      Gambar 1.10 Tuba Fallopi

                                                                                                                                               

Pada sistem reproduksi pria dibagi menjadi dua bagian, yaitu organ eksternal dan internal. Pada bagian eksternal pada sistem reproduksi pada pria meliputi :

1. Penis

Tidak memiliki tulang dan tidak terbentuk dari otot. Dibagi menjadi batang dan kepala. Bagian kepala penis tertutupi kulit yang disebut preputium. Pada bagian dalam terdapat saluran uretra.

Ereksi penis dipengaruhi oleh otot :

a. Muskulis iskia kavernosus dan Muskulis erektor penis.

b. Muskulus bulbo kavernosus.

Penis mempunyai 3 buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar) yaitu, dua buah korpus kavernosus uretra (di sebelah punggung atas dari penis) dan satu korpus kavernosus uretra (di sebelah bawah dari penis yang merupakan saluran penis). Korpus kavernosus penis terdiri dari jaringan yang mengandung banyak sekali pembuluh darah.    

Source : https://jegeristik.blogspot.com/
Source : https://jegeristik.blogspot.com/
                                        

      Gambar 1.11 Penis

2. Skrotum

Merupakan kantung yang menggantung di dasar pelvis. Skrotum sebelah kiri tergantung lebih rendah daru skotrum kanan. Skrotum terdiri dari dua lapisan, yaitu: Kulit, warna kecoklatan, tipis, dan mempunyai flika/rugae. Dikelilingi oleh rambut kriting. Tunika Dartos, berisi lapisan oto polos tipis sepanjang basis skrotum. 

Tunika dartos membagi skrotum menjadi dua ruangan yang terdapat di bawah permukaan penis. Testis, merupakan dua buah organ glandula yang memproduksi semen (sperma), terdapat di skrotum dan digantung oleh feniklus spermatikus. Testis merupakan tempat dibentuknya spermatozoa dan hormon laki-laki. Berdiameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Terletak menggantung pada urat-urat spermatik di dalam skrotum. Testis terdiri dari belahan-belahan yang bernama lobulus testis. Kelenjar testis bentuknya seperti telur.

Setelah membahas tentang organ genetalia eksternal pada pria, mari kita melanjutkan ke organ genetalia internal pria, yang meliputi :

1. Vas deferens

Vas deferens disebut juga duktus deferens atau saluran sperma merupakan tabung panjang yang membentang dari epididimis ke dalam rongga panggul di belakang kandung kemih dan terhubung ke uretra melalui struktur yang disebut saluran ejakulasi. Vas defererens bisa berukuran panjang 30 sentimeter (hampir 12 inci) hingga 45 sentimeter (hampir 18 inci). Ada bagian yang melingkar, namun ada pula yang lurus. Tabung tersebut digambarkan sebagai fibromuskular, artinya terbuat dari jaringan fibrosa dan jaringan otot.

2. Epididimis 

Epididimis adalah tabung yang menyambungkan testis dengan vas deferens, yaitu saluran yang membawa sperma ke penis. Fungsi epididimis adalah sebagai tempat pematangan sperma. Selain itu, epididimis juga bisa berkontraksi untuk mendorong sperma keluar saat ejakulasi.

 Gambar 1.12 Vas deferensdan Epididimis/Research Gate
 Gambar 1.12 Vas deferensdan Epididimis/Research Gate

                                                                       

3. Uretra 

Uretra merupakan saluran untuk mengeluarkan sperma dan urine yang menghubungkan kandung kemih dengan lubang kencing di ujung penis. Panjang uretra pria sekitar 15-20 cm dan terbagi menjadi tiga bagian: Uretra Prostatic: Terletak di dalam prostat dan dikelilingi oleh jaringan prostat. 

Mengandung kelenjar prostat, yang menghasilkan komponen cairan semen. Bagian ini merupakan tempat terjadinya ejakulasi. Uretra Membranosa: Merupakan bagian terpedek dari uretra yang terletak antara prostat dan bulbus penis. Mengandung kelenjar Cowper, yang menghasilkan komponen cairan semen. 

Dilalui oleh duktus ejakulasi, yang membawa semen dari prostat dan vesikula seminalis. Uretra Spongiosa: Terletak di dalam corpus spongiosum penis dan diikelilingi oleh jaringan ereksi, serta membuka ke ujung penis melalui meatus uretra. Bagian ini merupakan jalur keluar urine dan semen.                                                                                                             

5. Vesikula seminalis

Kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan cairan lendir yang mengandung fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum membuahi ovum Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar.

6. Kelenjar Prostat 

Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu Berfungsi menetralkan sifat asam pada saluran vasa eferentia dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif.

 

 

 Source : https://jegeristik.blogspot.com/
 Source : https://jegeristik.blogspot.com/
 

 

REFERENSI 

 

Waugh. A, Grant A. Ross and Wilson Anatomy and Physiology in Health and Illness, 12th Indonesia

Edition, by Elly Nurachmah. Elsevier Singapore. 2017

Paulsen F, Waschke J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia: Anatomi Umum dan Sistem Muskuloskeletal.

Edisi 23. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2015.

Knoblaugh , S. and True , L. ( 2018 ). Male reproductive system . In: Comparative Anatomy

and Histology: A Mouse, Rat, and Human Atlas , 2e (eds. P.M. Treuting and S.M. Dintzis ), 335 -- 363 . London : Academic Press .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun