Mohon tunggu...
Mohamad Rian Ari Sandi
Mohamad Rian Ari Sandi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Pendidikan Pancasila di SMK Negeri Darangdan, Purwakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghidupkan Semangat Belajar di Tengah Komunitas

25 Oktober 2024   14:55 Diperbarui: 25 Oktober 2024   15:01 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas belajar SMKN Darangdan terdiri dari mayoritas guru-guru yang masih relatif muda atau berusia di bawah usia 40 tahun. Hal ini menjadi peluang karena guru-guru muda memiliki kecenderungan untuk dapat selalu belajar kebaruan yang hadir di dunia pendidikan.

Sejak geliat kurikulum merdeka dimana guru dituntut untuk belajar mandiri di berbagai platform yang tersedia, kami mencoba berusaha mengikutinya dengan baik. Meskipun belum semua guru yang intens aktif mengikuti berbagai program pelatihan (seperti mempelajari modul di PMM, melakukan aksi nyata, dll), tapi spirit untuk belajar telah tumbuh di antara kami.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh komunitas kami ada beberapa, satu diantaranya ialah sharing sesion satu kali dalam sebulan. Dalam agenda rapat bulanan, kami saling berbagi cerita terkait berbagai permasalahan yang ada di sekolah berikut saling berbagi solusi untuk mengatasinya. Kami bersyukur, di sesi berbagi ini, semangat yang tumbuh di antara kami ialah semangat saling mendukung dan bukan saling menyalahkan satu sama lain.

Biasanya sebelum sharing session dimulai dalam rapat bulanan, terlebih dahulu kami akan menginventarisir berbagai permasalahan yang dihadapi dalam satu bulan terakhir. Barulah ketika sesi dimulai, forum secara terbuka memberi kesempatan pada siapa saja untuk menyampaikan cerita atau solusinya sesuai dengan perspektif masing-masing. Kepala sekolah berikut jajaran wakil kepala sekolah amat demokratis memberikan kesempatan pada guru untuk menyampaikan masukan, saran, dan bahkan kritik untuk perbaikan kualitas pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Dalam proses belajar pun kami tak segan untuk saling berbagi dan saling belajar. Tak ada unsur kami saling berkompetisi sehingga suatu ilmu atau pemahaman hanya dimiliki oleh diri sendiri dan tak mau berbagi dengan rekan lainnya. 

Satu kekurangan yang nyata kami rasakan ialah sesuatu yang alamiah terjadi pada banyak manusia: menunda-nunda pekerjaan. Tentu tidak semuanya, tapi ada beberapa di antara kami kompak untuk mengerjakan tugas-tugas kegiatan pelatihan menjelang tenggat waktu, seperti kegiatan Guru Penggerak Jabar seperti sedang diikuti saat ini. Seolah jika tahu ada sesama rekan yang tugasnya belum selesai, semuanya masih terasa aman saja. Namun tentu kami menyadari hal itu bukanlah sesuatu yang boleh dibiarkan terus-menerus. Kami berupaya sekuat tenaga, pikiran, dan hati untuk terus menjadi seorang pembelajar yang lebih baik.

Adapun kegiatan komunitas belajar kami lainnya ialah diseminasi atas sebuah ilmu dan pengalaman baru yang telah diperoleh dari sebuah pelatihan serta diseminasi praktik baik pembelajaran. Di tahun ini hal itu sudah dilakukan masing-masing satu kali. 

Pak Yosi Agustiawan, Guru mata pelajaran Konsentrasi Keahlian MPLB, melakukan diseminasi atas hasil Diklatnya di BBPPMPV BMTI selama kurang lebih dua bulan. Selanjutnya saya sendiri, Mohamad Rian Ari Sandi, melakukan diseminasi terkait praktik baik "Experential Learning" pada pembelajaran Pendidikan Pancasila. Pada pembelajaran tersebut saya menugaskan peserta didik untuk melakukan penelitian sederhana terkait topik pembelajaran "Ancaman Terhadap NKRI" yang tengah dipelajari dengan harapan dapat melatih kepekaan sosial berikut kemampuan problem solving di dalam diri mereka.

Kegiatan diseminasi ini diselenggarakan secara khusus. Rekan-rekan guru diberikan informasi berikut undangan resmi agar menghadiri kegiatan diseminasi dan guru yang akan menjadi narasumber menyiapkan bahan paparannya. Pada pelaksanaan diseminasi, narasumber menyampaikan ilmu dan pengalaman barunya atau praktik baik pembelajaran yang pernah dilakukan. Guru yang menjadi peserta tentu diberikan kesempatan untuk bertanya atau berpendapat terkait paparan yang telah disampaikan.

Selesai kegiatan diseminasi tersebut kepala sekolah berikut wakil kepala sekolah biasanya memberikan motivasi pada guru lainnya untuk melakukan diseminasi dari suatu hasil pelatihan yang sudah diikuti atau praktik baik pembelajaran yang sudah dilakukan. Secara khusus guru yang sedang mengikuti pelatihan diminta untuk bersiap-siap dijadwalkan melakukan diseminasi sehingga bisa mempersiapkan diri.

Mudah-mudahan komunitas belajar kami bisa terus maju dan berkembang. Karena sejatinya sebagai insan pendidikan yang menjadi teladan peserta didik, kita dituntut untuk terus belajar hingga ajal menghentikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun