Mohon tunggu...
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Artificial Intelligence Memberikan Manfaat bagi Operasional Perbankan

21 Juli 2024   22:07 Diperbarui: 21 Juli 2024   22:08 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AI dapat meningkatkan profit, personalitas skala besar, menggarap pasar omnichanel (belanja online), dan meningkatkan inovasi di perusahaan. AI dapat membantu analisis kredit, keamanan data nasabah, layanan nasabah melalui chat robots, algoritma trading, report analysis, dan lain-lain. AI juga dapat mengurangi adanya kerugian dalam pemberian kredit kepada nasabah, meningkatkan keamanan pemrosesan pembayaran, mengoptimalkan kepatuhan terhadap regulasi, serta meningkatkan target pelanggan sesuai dengan produk-produk perbankan. Dengan demikian, AI dapat memberikan manfaat bagi manajemen operasi bidang keuangan perbankan di Indonesia bila dikaitkan dengan perubahan global, keputusan bisnis masa datang (forecasting), strategi lokasi dan lay-out. AI juga dapat membantu perbankan untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis, meningkatkan kualitas layanan dan produk, serta mengurangi risiko dan biaya operasional.

AI dapat membantu perbankan untuk menciptakan pengalaman nasabah yang lebih baik dan personal, serta meningkatkan loyalitas dan kepuasan nasabah. AI dapat menjadi salah satu faktor kunci untuk memenangkan persaingan di industri perbankan di era digital. Natural Language Processing (NLP) dapat memahami dan menghasilkan bahasa alami, baik dalam bentuk teks maupun suara. NLP digunakan untuk membuat chat robots dan virtual assistant yang dapat melayani nasabah secara otomatis, seperti Vira (BCA), Cinta dan Lena (BNI), Sabrina (BRI), Amy (HSBC), dan Emma (OCBC NISP). Machine Learning Technology (MLT) dapat belajar dari data dengan menggunakan metode statistik dan melakukan tugas tanpa diprogram terlebih dahulu. MLT digunakan untuk menganalisis kredit, keamanan data nasabah, algoritma trading, report analysis, dan lain-lain.

Computer Vision Systems dapat mengenali dan memproses gambar dan video. Computer vision systems digunakan untuk pengenalan wajah, transaksi tanpa klik, dan verifikasi identitas nasabah. Pada intinya, Internet of Things (IoT) dapat berkomunikasi dengan perangkat yang terhubung dengan internet. IoT digunakan untuk percakapan suara dengan pelanggan di banyak lokasi, seperti ATM, kantor cabang, atau di rumah sekali pun. Chat robots dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan yang cepat, mudah, dan 24/7. Chat robots dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan umum, memberikan informasi yang relevan, dan merekomendasikan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. AI ini dapat mengurangi biaya operasional dengan menggantikan sebagian pekerjaan layanan pelanggan manusia. Selain itu bank juga dapat menangani banyak percakapan secara bersamaan, tanpa perlu istirahat, cuti, atau gaji. Penggunaan AI ini juga dapat mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi proses.

Chat robots dapat meningkatkan inovasi dan kompetitif dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti NLP, MLT, computer vision systems, dan IoT. Selain itu, bisa memberikan pengalaman yang lebih personal, interaktif, dan cerdas kepada pelanggan. Bank juga terbantu untuk mengumpulkan data, menganalisis tren, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Dari sisi risiko strategis, AI dapat mengubah lanskap persaingan di sektor keuangan, jika bank mampu beradaptasi dengan cepat dan mengembangkan strategi yang sesuai dengan perkembangan teknologi, maka bank dapat meraih pangsa pasar, pendapatan, dan reputasi lebih baik. 

Namun bank tidak boleh ketergantungan terhadap penyedia teknologi tertentu, sehingga bank tetap dapat mempertahankan fleksibilitas, kontrol, dan daya tawar dalam menggunakan teknologi tersebut. Bank harus menerapkan manajemen risiko yang efektif dan memperhatikan aspek etika, hukum, dan sosial dalam penggunaan AI. Bank juga harus berkoordinasi dengan regulator, asosiasi industri, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan dan pemanfaatan AI di sektor keuangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun