Mohon tunggu...
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Teknologi Informasi yang Tepat pada Sektor Bisnis Perbankan di Indonesia

10 September 2023   21:56 Diperbarui: 10 September 2023   22:00 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Teknologi Informasi bertujuan untuk memudahkan transaksi digital dan layanan bisnis. Keamanan akan senantiasa menjadi faktor penting pada saat merespons perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi informasi (TI) yang begitu cepat, terutama pada industri jasa keuangan, mengharuskan Bank senantiasa beradaptasi dengan perubahan yang berlangsung. Hal ini dilakukan demi memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam berinteraksi dengan layanan perbankan.

Fokus utama dari teknologi informasi adalah untuk menyederhanakan dan memangkas waktu proses. Bank berupaya terus mengaplikasikan solusi teknologi termutakhir dalam sistemnya. Pada prinsipnya, melakukan digitalisasi berarti membuat proses menjadi lebih efektif dan efisien. Keamanan transaksi digital perbankan yang mumpuni seiring dengan meningkatnya ancaman kejahatan siber perlu untuk dipertimbangkan pada saat menerapkan dan merespons perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, Bank senantiasa berupaya memperbarui sistem keamanan dan memastikan perlindungan nasabah dari hal-hal yang tidak diinginkan. Tak kalah pentingnya, pengembangan teknologi informasi di industri Perbankan juga sangat penting untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank dan anak perusahaannya. Melalui dukungan teknologi informasi, diharapkan tercapai pertumbuhan usaha yang lebih baik dan berkesinambungan.

Nasabah lebih dimudahkan untuk transaksi bisnis bila memanfaatkan teknologi informasi. Bank selalu beradaptasi akan perubahan sehingga nasabah menjadi lebih mudah dan nyaman dalam menggunakan layanan perbankan. Teknologi informasi akan memberikan pelayanan dan pengalaman yang lebih memuaskan kepada nasabah. Bank selalu berusaha memberikan layanan dan pengalaman terbaik kepada para nasabah.

Bank senantiasa mengembangkan insiatif untuk memudahkan transaksi nasabah. Beberapa inisiatif diterapkan, antara lain mengembangkan aplikasi layanan nasabah seperti Digital Channel, Reward Point, API management dan layanan nasabah berbasis digital lainnya. Selain itu, Bank juga merancang dan menyiapkan infrastruktur Omni Channel atau layanan digital multi kanal.

Strategi Bank ini menjadi keunggulan kompetitif. Divisi Teknologi Informasi menyiapkan sejumlah strategi dan inisiatif dalam rangka mendukung kegiatan bisnis Bank. Demi memudahkan transaksi bagi para nasabah, Divisi Teknologi Informasi terus mengembangkan layanan digital untuk memudahkan interaksi nasabah di berbagai kanal. Dengan demikian, penyediaan produk dan layanan kepada para nasabah dapat ditingkatkan.

Bank melanjutkan program penggantian anjungan tunai mandiri (ATM) yang sudah tua dalam upaya untuk meningkatkan jasa layanan transaksi. Selain itu, tingkat keamanan ATM/CDM juga terus ditingkatkan demi kenyamanan dan keamanan bertransaksi. Untuk mempermudah nasabah dalam bertransaksi jual beli obligasi, Divisi Teknologi Informasi melaksanakan pengembangan sistem jual beli obligasi. Selain itu, contoh lainnya yaitu pada Bank Syariah yang melakukan integrasi secara host-to-host dengan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu SISKOHAT dalam rangka memfasilitasi Tabungan Haji yang go digital.

Kapasitas Server untuk mengakomodasi pertumbuhan bisnis, Bank secara berkala pasti menambah kapasitas server dan telah menggunakan teknologi virtualisasi server untuk mengurangi pemakaian server fisik, menurunkan biaya pemeliharaan server dan penggunaan daya listrik.

Pusat Pengembangan Data sebagai bagian dari pembaruan pusat data dalam hal kapasitas, skalabilitas dan keandalan, Bank mulai merampungkan pemilihan lokasi pusat data baru yang memenuhi standar Data Center Tier 4. Pemindahan pusat data ini dilakukan karena lokasi yang lama semakin tidak dapat mendukung operasional secara optimal. Proses pemindahan pusat data maka dari itu terus dilakukan.

Sistem Analytic Engine untuk memperluas kemampuan dalam analisis data, Bank memulai Master Data Management dan Integrasi Data untuk Data Terstruktur dan Data Tidak Terstruktur. Sistem ini dapat mengolah data seperti data nasabah, produk maupun data internal lainnya untuk digunakan dalam pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis.

Pembaruan Sistem Jaringan, Bank juga selalu memperbarui infrastruktur jaringan (backbone router, core & distribution switch) yang akan mencapai status end-of-support di masa mendatang. Pembaruan ini perlu dilakukan selain untuk menambah kapasitas, skalabilitas, fleksibilitas dan ketersediaan infrastruktur jaringan, juga untuk mendukung penerapan virtualisasi jaringan.

Sistem Sentralisasi Aplikasi, Bank melakukan upaya virtualisasi aplikasi, yaitu sebuah sistem yang melakukan sentralisasi aplikasi pada seluruh komputer yang digunakan oleh seluruh staf Bank adalah bagian dari upaya Bank juga untuk efisiensi biaya sekaligus untuk meminimalisasi risiko kehilangan data.

End to End Transaction Monitoring, Bank telah mengimplementasikan sistem end to end transaction monitoring untuk memberikan peringatan dini pada saat masalah/potensi terdeteksi.

Big Data Analytics Seiring dengan pengembangan analisis data yang dilakukan untuk penyelarasan data dari sumber data utama, misalnya dari core banking, Bank akan melanjutkan pengembangan data analytics hingga ke downstream system dan integrasi dengan data eksternal, baik melalui batch maupun realtime data. Selanjutnya, hal ini akan digunakan oleh automated machine learning platform dalam menghasilkan analytics modeling terkait Customer, Fraud, maupun Risk.

Unit operasional Bank bertugas mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. Melanjutkan inisiatif, perusahaan juga terus melakukan evaluasi dan restrukturisasi kegiatan operasional agar kinerjanya lebih efisien. Dalam rangka mengantisipasi tantangan dan kebutuhan pelanggan akan produk dan layanan perbankan yang berkualitas, Bank selalu bertekad untuk terus mengimplementasikan kebijakan dan inisiatif strategis dalam operasional bisnis. Secara berkelanjutan, Bank melakukan inovasi dan peningkatan operasional agar dapat memberikan pengalaman perbankan yang berkesan di hati seluruh nasabah.

Untuk itu, unit operasional Bank secara berkelanjutan terus melakukan transformasi. Hal tersebut tentunya harus sejalan dengan strategi Bank yang berorientasi kepada efisiensi proses operasional, customer experience dan pertumbuhan yang berkelanjutan, yang difokuskan pada tiga atribut layanan yaitu untuk lebih cepat, lebih baik, dan lebih efisien sebagai unique value proposition operasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun