Mohon tunggu...
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah
Mohamad Ramadhan Argakoesoemah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen STIE Indonesia Banking School

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Unlocking Agriculture Business With TaniHub Group

29 Agustus 2023   19:17 Diperbarui: 29 Agustus 2023   19:24 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TaniFund sudah membiayai sampai dengan 630 miliar di Indonesia maupun luar negeri. Kantor pusat TaniHub ada di pusat kota dengan perkantoran berteknologi tinggi. Kantor lainnya ada di gudang dan di lahan pertanian di pedesaan. Karyawannya rata-rata berumur di bawah 26 tahun. Mengelola dari berbagai produk segar dari para petani. Sorting, grading, packaging hingga distributing dari hulu hingga ke hilir sehingga tercipta konsistensi kualitas produk.

Perkiraan permintaan pasar selalu disosialisasikan dan ditransparansikan kepada hampir 45.000 petani yang bekerja sama. Semua prospek dari pembiayaan oleh TaniFund selalu dipublikasikan dengan transparan kepada peminjam dan pemberi pinjaman. Rata-rata pemasukan para petani tersebut meningkat hingga 20 persen. Berawal dari pulau Jawa dan Bali karena fokus kantong produksi pertanian Indonesia yang utama ada di sini. Para petani tidak perlu pusing lagi untuk mencari pendanaan yang mereka bisa dapatkan.

TaniHub melakukan pendekatan dengan Kementerian Koperasi, Kementerian Perekonomian dan berbagai lembaga keuangan mikro untuk membangkitkan perekonomian di daerah dan meningkatkan kinerja UMKM di bidang pertanian. Mengembangkan sektor pertanian untuk lebih berkembang dan dilirik oleh bank agar memudahkan pemberian pinjaman modal. Memperbaiki sistem penjualan dan distribusi (supply chain). Banyak barang yang rusak setelah sampai kepada pelanggan karena kurang matangnya rantai distribusi di Indonesia. TaniFund sudah meraih RAB 90 hari, yaitu setelah 90 hari masa pinjaman maka peminjam masih dapat membayar.

Berawal dari suatu proyek dan berakhir menjadi sebuah perusahaan rintisan. Rata-rata petani mempunya lahan pertanian sendiri, tetapi hanya menggantungkan penjualan kepada tengkulak. Mereka mengalami ketidakseimbangan pasar sehinga produk sering tidak bisa terjual sepenuhnya dan sering mengalami harga jatuh sehingga harganya mahal ketika sampai kepada pelanggan rumah tangga. Hal ini mempengaruhi harga pangan juga. Dari sekarang sudah sebanyak 45.000 petani bekerja sama, target 2023 ingin diusahakan sudah on-board sebanyak 100.000 petani. Industri ini terbilang baru tumbuh dan perlu dukungan yang besar agar tetap sehat serta terus maju.

Bekerja sama dengan Garuda Food dalam pengadaan lahan pertanian hingga luas sekitar 3 hektar. Membiayai NEAL Fresh Store yang bahan bakunya didukung sepenuhnya oleh TaniHub Group karena masih satu ekosistem dari TaniHub Group. Pengembangan toko buah oleh TaniHub dalam satu tahun sudah berkembang pesat.

Pengembangan TaniHub Group ini dilatarbelakangi oleh penduduk Indonesia yang terus menerus mengonsumsi produk segar sehingga harus mencapai titik produksi yang cukup agar mengurangi impor terus menerus juga. Pengeluaran penduduk semakin meningkat akibat bahan baku pangan yang terus impor. Harga makanan semakin mahal akibat bahan bakunya semakin mahal juga. Kondisi jutaan petani sangat mengkhawatirkan karena kondisi agrikultur di Indonesia kurang berkembang. Petani terisolir dari tempat komersial atau pasar sehingga mereka sulit bernegosiasi mengenai harga jual hasil panennya.

Petani tidak punya cukup uang untuk melakukan ekspansi lahan pertanian miliknya. Petani pun harus tunduk kepada pihak yang mempunyai bibit dan pupuk unggul karena mereka kesulitan mencari yang berkualitas. Konsistensi dari persediaan dan kualitasnya pun kurang baik sehingga hal ini yang menjadi konsentrasi TaniHub Group. Terlalu sedikit vendor sehingga kesulitan mengontrol keseluruhan dari kegiatan agrikultur di Indonesia. Terlalu banyak tahapan juga yang harus dilalui petani sehingga harga jualnya bisa menjadi hingga tiga kali lipat saat sudah sampai kepada pelanggan.

Petani pun hanya mendapat sedikit keuntungan. Para petani masih banyak yang belum mempunyai rekening tabungan di bank sehingga kesulitan untuk memperoleh pinjaman untuk modal dan mendapatkan akses fasilitas perbankan yang lainnya. Namun, karena pandemi Covid-19 ini, pelanggan rumah tangga lebih memilih berbelanja di TaniHub karena faktor Kesehatan dan keamanan. Hal ini dikarenakan seluruh layanan TaniHub sangat memperhatikan protokol Kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun